Nike as kekee
Ibu…
Ketika menuliskan ini…
Sungguh…begitu sulitnya aku menemukan rangkai kata yang pantas untukmu..

Heran…
Padahal ketika menulis untuk yang lain…
Jutaan kata seperti air mengalir di otakku…
Ibu…

Maaf…
Kupikir memang tak ada kata indah untukmu…
Bukan karena kehadiranmu yang sekian tahun di sampingku tak pernah berarti…
Tapi…

Karena memang tak ada kata yang mampu mendeskripsikan dirimu…
Tentang sayang dan cintamu yang sepanjang masa…
Lebih dari diriku yang katanya kasih anak hanya sepanjang galah…
Tentang perjuangan dan sabarmu…
yang penuh lelehan keringat dan airmata…
ahh..ibu….kau memang tak bisa terdefinisi jelas oleh kata!!

ibu….
Tak terasa…usia sudah memakan sedikit wajah cantikmu…
Kerutan di wajahmu itu sudah tak mampu kau tutupi….
Ibu…

Apakah lelahmu dalam menjagaku yang membuatmu kehilangan cantikmu?
Ibu….

Sungguh….aku tak tahu sudah sebanyak apa airmatamu mengalir?
Ketika aku melawan saat kau nasehati…
Ketika aku mengeluh atas masakanmu yang tak kusuka…
Ketika aku berbicara ketus saat inginku tak kau berikan?
Atau…

Ketika tangis sepertiga malammu pecah..
Saat mendoakan aku agar mampu menjadi orang besar….
Ahh..ibu…

Tak ada kata istimewa yang pantas kuberikan untukmu…
Sungguh…jemariku saja bergetar ketika menulis ini…
Tapi maaf ibu….

Mungkin rangkai kalimat teramat sederhana ini tak pernah sampai ditanganmu..
Tak akan terbaca oleh kacamata tuamu…
Atau terlihat oleh matamu yang mulai rabun itu…
Ibu…

Kata-kata ini memang tak pantas untukmu…
Mungkin sepanjang hidupku pun tak akan pernah mampu membalasmu…
Ahh…ibu….

Aku hanya ingin memberikan bukti nyata..
Bukan sekedar kata-kata yang penuh nelangsa…
Untukmu ibu….wanita yang ditelapak kakinya ada Syurga….
Nike as kekee
saudariku....sahabatku...ukhty muslimah....

sungguhpun taaruf bukanlah sebuah permainan....bukan sekedar coba-coba...bukan sekedar perkiraan...
"hmm..siapa tau cocok..."
"hmm...siapa tau jodoh..."
"siapa tau..."siapa tau...'
atau bahkan..."Hmm....lumayanlah...buat hepi-hepian...???????"
astaghfirullah....

sungguh...Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu....!!!!
bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????


bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????

bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN...justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut...
bagaiaman mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci...suatu ikatan yang mahal harganya...sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja...siapa saja yang mau...siapa saja yang ada...atau sebuah iseng-iseng berhadiah...???????????????

dengan perkataan...
"coba ah...sama dia...siapa tau...hehehe..???????!!!!!!!?????????"

TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU....!!!!!!!
TAARUF ITU SUNGGUH SUCI...!!!

sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya...
saya bukan siapa-siapa...bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam dengan masalah ini....

tapi...sungguh miris hati saya ketika melihat realita...taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran...!!!
akhibatnya...??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran...???
lalu...??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan "selimut Islami..."????????

jika pacaran yang dibicarakan adalah...(hmm..mungkin ..^^)
"sayang...ketemuan yuk..."

jika taaruf...
"ukhty...sholat tahajud dulu...??????????"

jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan
"sayang...aku cinta kamu..."

taaruf ...??
"ukhty...sungguh hati ini mencintaimu karena Allah...????"

sms-sms penuh perhatian...tiap hari...tiap jam...
telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari...
chatting..???
YANG DIBICARAKAN...??????? hmm..tidak jauh beda...!!!



kiranya semuanya telah tau...
bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki...

namun...saya wanita...dan ukhty pun wanita...

tapi kita juga tau...bahwa perhatian laki-laki...kasih sayangnya...sikap melindunginya...kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita...


tapi kita juga tau...bahwa perhatian laki-laki...kasih sayangnya...sikap melindunginya...kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita

mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata...
"iih...iseng bgt sih..."
"nyebelin..."
"ganjen..."
"TP TP..."
"ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas.."

TAPI....kita semua juga tau....

cinta itu tumbuh karena terbiasa...

terbiasa dekat...
terbiasa ada...
terbiasa bersama...
terbiasa berantem..hhe..^^
terbiasa saling menyapa...
terbiasa diberi perhatian...
terbiasa saling mengobrol...hmm...


cinta itu teramat bening...
saat ini tiada apapun...
namun perlahan...
tanpa kita sadari...
dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,
menguasai kita...

awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya...
terganggu oleh sms-sms isengnya....
terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya....

namun...tanpa kita sadari...
saat ia tiada...
saat sms tak kunjung tiba...
saat telepon tak berdering lama....????
akan ada perasaan kehilangan....
setiap saat melihat ke HP...menunggu deringnya...
setiap saat melongok ke komputer...menunggu onlinenya.....

dan itukah...??? itukah saudariku....???
yang dinamakan dengan..."MENCINTAI KARENA ALLAH...???"
itukah...????
itukah....?????????

ya akhi...para ikhwan....
sungguh hati wanita ini lemah....
hati wanita itu mudah terjangkiti virus....

dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta...
bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu...menginnginkan adanya kebersamaan...
merindukan adanya kasih yang tanpa akhir...
sementara....
KITA BELUM HALAL....!!!!!! DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL....!!!!!!

sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu...???
sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu...???
sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu...??? mulai berharap padamu...???

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.


Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu!

ya akhi....ikhwan...calon pemimpin kami di masa depan....
jika engkau benar-benar serius...mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik internetmu...???
bersembunyi dibalik HPmu...???
bersembunyi dalam kata-katamu...????????


kita sudah lelah dengan semua itu...
sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE...
yang hanya berani di dunia maya...
yang hanya berani di dunia sms...

dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok....

jika engkau memang sungguh serius...
DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI...!!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG...!! DIHADAPAN KAMI...!!!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG....!!!!

kami wanita ingin pemimpin yang berani....
kami wanita yang ingin menjaga diri...
kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu...janji gombal....
kami wanita yang ingin laki-laki yang halal.....
DENGARLAH AKHI...KAMI WANITA YANG BERBEDA...!!!!!!

PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN....
DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA...!!!

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.


Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….




" mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf.."
MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA...
" mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf.."
maka...
wanita akan menjawab..

suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami...
akan kami layani kebutuhannya....
akan kami tunggu kehadirannya...
akan kami berikan jiwa kami...raga kami....
bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami...meski hanya dalam rangka taaruf...??

suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami...penjaga kami...pelindung kami...
bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan...meski hanya sebatas tukaran biodata..??

mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga...
ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami....
bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata...
"baik saya setuju...taarufan..."



JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI...!!!!!
KETAHUILAH...KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA...!!!!!

ya akhi....saudaraku...para ikhwan....

JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI...!!!!!
KETAHUILAH...KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA...!!!!!
Nike as kekee
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, walau kadang masih juga kutemukan cinta tertinggi bukan untukMu. ketika kurasakan gelisah membadai, kakiku mengambang tiada menjejak bumi, saat kuterhempas dalam jurang cinta pada duniaMu

Illahi, Kucoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali, meratap, memohon dan menghibaMu. Perkenankan aku mencintaiMu dengan semampuku

Illahi, aku tak sanggup mencintaiMu dengan kesabaran menanggung derita nabi ayyub, yusuf, musa, isa hingga muhammad. karena itu izinkan aku mencintaiMu melalui keluh kesah pengaduan yang hanya kutujukan kepadaMu bukan kepada mahlukMu atas derita jasad dan batinku

Rabbi, aku tak sangup mencintaiMu seperti abu bakar yang menyerahkan hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasulmu untuk keluarganya.
Pun aku tak mampu mencintai layaknya sahabat umar yang menyerahkan separo hartanya di jalanMu . atau ustman dengan kafilah dagang dan perniagaannya.
Izinkan aku mencintaiMu dengan beberapa lembar dan keping yang kuinfakkan di jalanMu.

Illahi, aku belum mampu mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat hingga tak terasa anak panah musuh menghunjam di kakinya.
Karena itu ya Allah, perkenankan aku mencintaiMu dalam shalat yang coba kudirikan terbata bata, dalam satu-dua rakaat lailku, dalam satu dua sunnah nafilahMu

Yaa rahman, aku tak sanggup mencintaiMu bagai para hafidz hafidzah yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam Perkenankan aku tetap mencintaiMu melalui selembar dua lembar tilawah harianku dalam satu dua ayat hafalan qur`anku
.
Yaa rahiim, aku belum sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah yang mempersembahkan jiwa demi tegakNya DienMu. Semisal para syuhada yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankan aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu. Izinkan aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru

Allah, aku belum sanggup mencintaMu di atas segalanya, bagai ibrahim yang rela tinggalkan putra dan istrinya dan patuh mengorbankan permata hatinya.
Izinkan aku mencintaiMu di dalam segalanya. Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, mencintai ikhwah, sahabat-sahabatku, mencintai manusia dan mencintai seluruh mahlukMu

Allah, perkenankan aku mencintaiMu sekuat kemampuanku agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cintaMu mengalir di sepanjang nadiku. Membesar, menutupi, menepis cinta selainMu dan mendudukkannya dibawah cinta padaMu Sampai suatu saat kuingin menemuiMu memandang wajahMu dengan seluruh cinta hanya padaMu

Ikhwahfillah,………..cinta adalah kekuatan terbesar untuk mampu melangkah dan berkarya. Cinta pada Allah, rasul, keluarga, pada ikhwah, pada kaum muslimin. Sebesar apa cinta yang kita punya dan ingin punya, hingga sering terasa berat beramal sholih? Padahal syurga hanya bisa di dapat dengan ridla dan cinta-Nya serta amal sholih kita…

Wallahu’alam
Nike as kekee
Assalammu’alaikum Wr… Wb…

Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care…
Allah selalu bersama kita

Ukhtiku…
Masihkah menungguku…?

Hm… menunggu, menanti atau whatever-lah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?!
Menunggu…
Hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang ‘istimewa’
Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa
Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu
Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat

Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan-Nya,
melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu,
atau sekadar merenungi kembali hal yang telah terlewati
Eits, bukan berarti melamun sampai angong alias ngayal dengan pikiran kosong
Karena itu justru berbahaya, bisa mengundang makhluk dari ‘dunia lain’ masuk ke jiwa

Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu
Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih
Ngejomblo itu nikmat. ^o^

Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif
Mumpung waktu kita masih banyak luang
Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga
Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak
Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak

Karenanya wahai bidadari dunia…
Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang
Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda
Tapi persoalan yang mendera bangsa ini kian banyak dan kian rumit
Begitu banyak anak tak berdosa yang harus menderita karena busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber
Belum lagi satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa negeri ini ’sarang tikus’
Ditambah lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini
Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit
Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik
Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri

Ukhtiku…
Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah
Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti,
betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu
Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang
Karena jalan ini masih panjang
Banyak hal yang menghadang
Hatiku pun melagu dalam nada angan
Seolah sedetik tiada tersisakan
Resah hati tak mampu kuhindarkan
Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan
Karang asaku tiada ‘kan terkikis dari panjang jalan perjuangan, hanya karena sebuah kegelisahan
Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan
Keputusan besar untuk datang kepadamu

Ukhtiku…
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu
Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta,
bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
Yakinlah…saat itu pasti ‘kan tiba
Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu
Karena kecantikan hati dan iman yang dicari
Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu
Karena aura keimananlah yang utama
Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga,
merasuk dan menembus relung jiwa

Wahai perhiasan terindah…
Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil
Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup
Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu
Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu
Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya
Jika memang kau tak sempat bertemu diriku,
sungguh…itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci
Dan kau terpilih menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya

Ukhtiku…
Skenario Allah adalah skenario terbaik
Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita
Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang,
merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya
Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita

Ukhtiku…
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ‘kan menjelang jua
Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan
Apa kabarkah kau disana?
Lelahkah kau menungguku berkelana?
Lelahkah menungguku kau disana?
Bisa bertahankah kau disana?
Tetap bertahanlah kau disana…
Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu
Bila waktu itu telah tiba,
kenakanlah mahkota itu,
kenakanlah gaun indah itu…
Masih banyak yang harus kucari, ‘tuk bahagiakan hidup kita nanti…

Ukhtiku…
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir
Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera,
kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang
Cinta membuat hati terasa terpotong-potong
Jika di sana ada bintang yang menghilang,
mataku berpendar mencari bintang yang datang
Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang…

Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat
Dan mendo’akanmu agar kau selalu sehat, bahagia,
dan mendapat yang terbaik dari-Nya
Aku tak pernah berharap, kau ‘kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini
Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup
Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini
Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau ‘tuk dikagumi
Akulah orang yang ‘kan selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu

Ukhtiku…
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu,
hanya bisa merindukanmu
Dan tetaplah berharap, terus berharap
Berharap aku ‘kan segera datang
Jangan pernah berhenti berharap,
Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup

Bila kau jadi istriku kelak,
jangan pernah berhenti memilikiku
dan mencintaiku hingga ujung waktu
Tunjukkan padaku kau ‘kan selalu mencintaiku
Hanya engkau yang aku harap
Telah lama kuharap hadirmu di sini
Meski sulit, harus kudapatkan
Jika tidak kudapat di dunia…
‘kan kukejar sang Ainul Mardhiyah yang menanti di surga

Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat,
aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu
Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku,
pelarian perasaanku
dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku
Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti…
Apa yang akan ku hadapi
Dan apa yang harus kucari dalam hidup

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini,
untuk dirimu yang selalu bijaksana
Aku goreskan syair sederhana ini,
untuk dirimu yang selalu mempesona
Memahamiku dan mencintaiku apa adanya
Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu
Semoga…

Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu
Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu
Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti
Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati
Begitu indah kau tercipta bagi Adam
Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa
Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki
Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki

Sumber:alfiyandi.wordpress.com
Nike as kekee
Entah kemana si kaya
Ketika kami merintih
Menahan perut melilit
Yang jarang terisi

Entah kemana sang dermawan
Yang katanya gemar mendermakan kekayaan
Seperti yang sering kami lihat
Di tivi dan koran

Entah kemana perginya penguasa
Ketika MEREKA
Ganas menggusur lahan subur kami

Entah dimana bersembunyinya
Program swasembada pangan
Ketika hasil panen
Ternyata tak tertampung di pasaran!!!

Susah nian
Mencari makan di negeri ini
Mau menyantap daging sapi……
Takut Antrax dan Borax!
Menikmati telur dan daging unggas
Takut Flu Burung!
Makan ikan dan sebangsanya
Takut Mercury!
Mencicipi tahu?!?
Awas Formalin!!!

Pantas saja busung lapar
Dan kekurangan gizi
Menjadi trend di negeri ini
?!?

Alhamdulillah, puisinya selesai..
Puisi ini digarap diatas keinginan yang tak tertahankan
Aku ingin saudara-saudaraku tak mengalami kelaparan..
AKU INGIN..!! AKU INGIN YA RABBI..!!
Tapi apalah dayaku?
Tapi siapakah aku..
Maaf ya Rabbi.. kadang kata2 tak adil sering keluar dari bibirku
Kadang amarah sering membelenggu fikiranku
Tp hamba tak pernah sedikitpun hilang harapan, bahwa Engkau pasti menjaga mereka..
Ini semua bentuk kekecewaanku..
Begitu tidak adilkah dunia fana ini?
Begitu HINANYA aku tinggal didunia ini..
Aku BOSAN dengan semua kepalsuan
Aku BOSAN dengan topeng2 belaka..
Topeng itu hanya bisa MENYENGSARAKAN saudaraku..!

Wahai kawan yang memang beruntung!
Mari kita garap lahan2 yang mulai rusak..
Kita makmurkan kembali dunia kita..
Kita BISA..!! Tanpa para pemimpin yang Zalim..!!
Kawan, Kita Bisa..!

Kuyakin, tak akan ada lagi tangisan karena kelaparan atau rintihan karena kekenyangan..
Begito KONTRAS,,..!!!!!!!
Nike as kekee
Assalamu'alaykum...
Alhamdulillah, akhirnya selesai juga cerpen yang selama ini sempat tertunda karena banyaknya tugas dan ulangan yang harus dilewati dimasa sekolah yang indah.. hehe..
Didalam cerpen ini, berbeda dengan cerpen2 sebelumnya yang telah berhasil nike rilis. Disini, nike memakai sudut pandang ke-3, dan itu cukup menyita waktu nike sebagai penulis pemula.. ^_^
Baiklah, kita langsung mulai..

Bismillah...

Ini ceritaku tentang adikku Nur Annisa, gadis yang
baru beranjak dewasa namun rada bengal dan tomboy.
Pada saat umur adikku menginjak 17 tahun ,
perkembangan dari tingkah lakunya rada mengkhawatirkan ibuku , banyak teman
cowoknya yang datang kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai
seorang guru ngaji.

Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku
memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul
pertengkaran-pertengkaran kecil diantara mereka.

Pernah satu kali adikku berkata dengan suara yang
rada keras "mama coba lihat deh, tetangga sebelah anaknya pakai
jilbab namun kelakuannya ngga beda beda ama kita-kita, malah
teman teman ani yang disekolah pake jilbab dibawa om om, sering
jalan-jalan, masih mending ani, walaupun begini gini ani ngga pernah mo
kaya' gituan ", bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada,
kadangkala di akhir malam kulihat ibuku menangis, lirih terdengar doanya "
Ya Allah , kenalkan Hani dengan hukum Engkau ".

Pada satu hari di dekat rumahku, ada tetangga baru
yang baru pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang
masih kecil-kecil. Suaminya bernama Abu khoiri, (entah nama aslinya
siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah timbul desas
desus mengenai istri dari Abu khoiri yang tidak pernah keluar rumah,
hingga dijuluki si buta, bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh
Adikku, dan dia bertanya sama aku "kak, memang yang baru pindah
itu istrinya buta, bisu dan tuli ?"

..trus aku jawab sambil lalu "kalau kamu mau
datangin aja langsung rumahnya".

Eehhh, tuh anak benar-benar datang ke rumah….
Sekembalinya dari rumah tetanggaku, kulihat perubahan yang drastic pada
wajahnya, wajahnya yang biasa cerah ngga' pernah muram atau lesu
mejadi pucat pasi..entah apa yang terjadi.?

Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia
meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab ..yang panjang lagi..rok
panjang, lengan panjang..aku sendiri jadi bingung..aku
tambah bingung campur syukur kepada Allah SWT karena kulihat perubahan
yang ajaib..yah kubilang ajaib karena dia berubah total..tidak
banyak lagi anak cowok yang datang ke rumah atau teman teman wanitanya
untuk sekedar bicara yang ngga' karuan..kulihat dia banyak merenung,
banyak baca-baca majalah islam yang biasanya dia suka beli majalah
anak muda kaya' gadis atau femina, ganti jadi majalah-majalah
islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku, tak ketinggalan
tahajudnya, baca Qur'annya, sholat sunat nya..dan yang lebih
menakjubkan lagi ..bila teman ku datang dia menundukkan pandangan..Segala
puji bagi Engkau ya Allah SWT jerit hatiku..

Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di
kalimantan, kerja di satu perusahaan minyak KALTEX. Dua bulan aku
bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga
ibuku memanggilku untuk pulang ke rumah (rumahku di madiun). Di
pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah SWT agar Adikku
di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha. ketika aku tiba di
rumah..didepan pintu sudah banyak orang..tak dapat kutahan aku lari
masuk kedalam rumah..kulihat ibuku menangis ..aku langsung
menghampiri dan memeluk ibuku..sambil tersendat
sendat ibuku bilang sama aku
"dhi , adikkmu bisa ucapkan kalimat Syahadah di
akhir hidupnya "..tak dapat kutahan air mata ini...

Setelah selesai acara penguburan dan lainnya ,
iseng aku masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya..diary
yang slalu dia tulis, Diary tempat dia menghabiskan waktunya
sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih hidup,
kemudian kubuka selembar demi selembar..hingga tertuju pada satu
halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang slalu timbul di
hatiku..perubahan yang terjadi ketika adikku baru pulang dari rumah Abu
khoiri..disitu kulihat Tanya jawab antara adikku dan istri dari
tetanggaku ..isinya seperti ini :

Tanya jawab ( kulihat dilembaran itu banyak bekas
airmata )

Annisa :
aku berguman (wajah wanita ini cerah dan bersinar layaknya bidadari)

.....ibu.. wajah ibu sangat muda dan cantik

Istri tetanggaku :
Alhamdulillah ..sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati

Annisa :
tapi ibu kan udah punya anak enam ..tapi
masih kelihatan cantik

Istri tetanggaku :
Subhanallah ..sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT
dan bila Allah SWT berkehendak.. siapakah yang bisa menolaknya

Annisa :
Ibu..selama ini aku slalu disuruh memakai jilbab oleh ibuku ….
namun aku selalu menolak karena aku pikir ngga
masalah aku ngga pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan
kulihat banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami
yang tidak memakai jilbab..hingga aku ngga pernah mau untuk pakai
jilbab..menurut ibu bagaimana

Istri tetanggaku :
duhai Annisa, sesungguhnya Allah SWT menjadikan seluruh tubuh
wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki,
segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita
semuanya akan dipertanggung jawabkan
di hadapan Allah SWT nanti, jilbab adalah hijab untuk wanita ..

Annisa :
tapi yang kulihat banyak wanita jilbab
yang kelakuannya ngga enak..

Istri Tetanggaku :
Jilbab hanyalah kain, namun
hakekat atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami

Annisa :
apa itu hakekat jilbab ?

Istri Tetanggaku :
Hakekat jilbab adalah hijab
lahir batin , hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhrim
kamu, hijab lidah kamu dari berghibah dan kesia siaan
...usahakan slalu berdzikir kepada Allah SWT, hijab telinga kamu dari
mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun
masyarakat, hijab hidungmu dari mencium cium segala yang berbau
busuk, hijab tangantangan kamu dari berbuat yang tidak senonoh, hijab
kaki kamu dari melangkah menuju maksiat, hijab pikiran kamu dari
berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai
nafsu kamu, hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah SWT, bila kamu
sudah bisa maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari
hati kamu..itulah hakekat jilbab

Annisa :
ibu aku jadi jelas sekarang dari arti
jilbab..mudah mudahan aku bisa pakai jilbab ..namun bagaimana aku bisa
melaksanakan semuanya

Istri tetanggaku :
Duhai nisa bila kamu memakai
jilbab itu lah karunia dan rahmat yang datang dari Allah SWT yang Maha
Pemberi Rahmat, bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan
diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan-amalan jilbab hingga
mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT

Duhai nisa ..ingat lah akan satu hari dimana
seluruh manusia akan dibangkitkan..ketika ditiup terompet yang kedua
kali ..pada saat roh-roh manusia seperti anai-anai yang
bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas,
yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun
tumbuhan, ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun
keadaan gelap gulita, ketika seluruh seluruh nabi ketakutan, ketika ibu
tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya , sanak
saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa
menjadi musuh, satu kebaikan lebih berharga dari segala
sesuatu yang ada di alam ini, ketika manusia
berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan
nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berkeringat karena rasa
takut yang luar biasa hingga menenggelamkan dirinya, dan rupa-rupa
bentuk manusia bermacam-macam tergantung dari amalannya, ada yang
melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang
berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya
menangis..menangis karena hari itu Allah SWT murka.. belum pernah
Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu. hingga ribuan tahun manusia
didiamkan Allah SWT di padang mahsyar yang panas membara hingga
Timbangan Mizan digelar itulah hari Hisab..

Duhai Annisa bila kita tidak berusaha untuk
beramal di hari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita disidang
oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang
Maha Agung. Allah SWT . Sampai disini aku baca diarynya karena kulihat
berhenti dan banyak tetesan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
Subhanallah.. kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan : kemudian
kulihat tulisan kecil di bawahnya buta, tuli dan bisu.. wanita yang tidak pernah
melihat lelaki selain muhrimnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar
perkara yang dapat mengundang murka Allah SWT, wanita tidak pernah
berbicara ghibah dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia-sia

tak tahan airmata ini pun jatuh. Semoga Allah SWT
menerima Adikku di sisinya..Amin
Subhanallah ..aku harap cerita ini bisa menjadi
iktibar bagi kita semua.

Wassalam...

===================================
[:-) "Your Smile Will Make World Peace"

"Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah
shalawat dan salam untuk
Rasulullah"


-- "Saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya"
"Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai..."
Nike as kekee
Oh wanita.. betapa berharganya dirimu, dirimu cantik bak permaisuri turun dari langit, rambutmu lurus tergurai lepas, gaunmu indah berwarna-warni, matamu terang memancarkan sinarnya..
Oh wanita.. apa yang ada dalam pikiranmu saat ini? Dengan segala kecantikan yang kau miliki, kau biarkan semua orang bebas memandangimu? Dengan segala keistimewaan yang kau miliki, kau biarkan semua orang bebas membicarakanmu?
Oh wanita.. mengapa kau tak menjaga dirimu lebih baik lagi? Kau tidak merasa bahwa di luar sana banyak orang yang secara tidak langsung terhanyut oleh kecantikanmu? Dan apakah kau merasa bangga dengan itu semua?
Oh wanita.. andai kau tahu, bahwa Allah sudah menyiapkan seseorang yang jauh lebih berhak memandangimu, membicarakanmu, dan membuatnya terhanyut oleh kecantikanmu..
Oh wanita.. andai kau tahu, betapa berharganya kecantikanmu, dan segalanya yang engkau miliki..
Tapi mengapa engkau membuatnya jadi tidak berharga lagi?
Sesungguhnya semua yang kau miliki itu hanyalah titipan dari Allah, titipan berupa amanah yang senantiasa harus kau jaga..
Betapa baiknya Allah.. coba kau fikirkan.. tanpa kau minta sekalipun, Allah menciptakanmu dan memberimu kesempatan untuk menikmati segala keindahan di dunia ini..
Tapi apa yang kau balas?
Kau biarkan semua amanah yang ada dalam dirimu, terbengkalai.. seolah-olah kau merasa bahwa Allah ‘terpaksa’ menciptakanmu..
Dan ternyata Allah masih baik, karena Allah memang Maha Baik.. DIA tetap berada di sampingmu, mengabulkan semua keinginanmu, dan belum mencabut apa-apa yang ada dalam dirimu..
Belum juga kah kau tersadar wahai wanita, betapa Penciptamu amat mencintaimu?
Dan kembali engkau membiarkan amanah dariNya terbengkalai.. tidak merasa kah kau terbatas olehNya?
Kau kembali mengumbar-ngumbar segalanya, entah apa yang ada dalam fikiran orang-orang yang memperhatikanmu.. mungkin mereka berkata, cantiknya.. indahnya.. tapi tahukah engkau? Sesungguhnya ucapan dari mereka tidak berarti apa-apa..
Dan akhirnya, kau pun memiliki niat untuk menutup auratmu dengan sehelai jilbab..
Tapi, Ah jangan! Kau berkata tidak jadi? Mengapa? Menunggu sampai kau benar-benar siap? Apa sekarang kau tidak siap? Dan kau menjawab, aku memang tidak siap!
Ya.. aku mengerti, wanita.. tapi tidakkah kau berfikir? Bahwa suatu saat Allah akan mencabut nyawamu? Dan siapa yang menjamin saat Allah mencabut nyawamu, kau sudah dalam keadaan siap? Di tahun ini, di bulan ini, di hari ini, di jam ini, bahkan di menit ini bila Allah berkehendak, Allah bisa saja mencabut nyawamu..
Kau adalah aurat bagi kaum adam..
Kata-kata tersebut tidakkah menyadarkanmu akan berharganya dirimu?
Lalu kau menjawab lagi, aku masih belum siap. Aku siap saat aku sudah menikah.
kembali kepada pertanyaanku yang tadi..
Apakah kau bisa menjamin umurmu akan bertahan lama saat kau beranjak menikah nanti?
Hei wanita, berfikirlah lebih logis!
Tentu kau tahu bahwa apapun yang ada di dunia ini tidak terlepas dari genggamanNya..
Jodoh, rezeki, hidup, juga mati, semua ada di tangan Allah..
Kau hanya manusia! Kau tidak berhak memilih untuk hidup atau mati.. Karena semua sudah Allah atur dengan apik..
Kau mengeluarkan alasan lagi, tapi sikapku masih seperti ini. Sama saja bohong kalau aku pakai jilbab tapi kelakuanku masih seperti ini.
Lalu aku menjawab, wanita.. kalau kau memang sudah memiliki niat yang tulus untuk memakai jilbab, semata-mata karena Allah.. aku yakin kau pun akan berusaha memperbaiki dirimu.. dengan segala keterbatasan yang kau miliki, aku yakin bahwa kau akan menjadikan jilbab itu sebagai motivasi untuk dirimu.. sebagai dorongan agar kau senantiasa menjaga kehormatanmu, menjaga harga dirimu, dan menjaga segalanya yang ada dalam dirimu, agar senantiasa bersih dan suci.. Allah amat senang dengan hambaNya yang senantiasa bisa menjaga aurat dan kehormatannya.. percayalah, bahwa Allah akan mempermudah jalanmu asal kau tetap ikhtiar untuk terus mencari ridhoNya.. insyAllah..
Hidayah tidak akan datang kalau kau belum mencarinya, hidayah tidak akan datang kalau kau tidak mau memahami apa-apa yang sudah terjadi di dunia ini..
Sekali lagi wanita, kau begitu berharga.. maka buatlah dirimu lebih terjaga.. semoga Allah mempermudah jalan saudari-saudariku untuk menutup auratnya.. ^^
Nike as kekee
Kami sulit menahan pandangan mata kami
ketika melihat kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan Allah
kecantikan dan postur yand ideal,
kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian,
kerana itu lebarkanlah serta longgarkanlah pakaian kalian
dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian dengan kerudung yang membentang.


Kami sulit menahan pendengaran kami
ketika berbicara dengan kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan oleh Allah
suara yang merdu dengan irama yang mendayu
kerana itu tegaskanlah suara kalian
tatkala berbicara di berhadapan dengan kami
dan berbicaralah seperlunya sahaja.


Kami juga sulit menahan
bayangan-bayangan hati kalian,
ketika kalian dapat menjadi
tempat untuk dicurahkan segala isi hati kami,
waktu luang kami kadangkala akan sering terisi
oleh bayangan-bayangan kalian,
kerana itu janganlah kalian membiarkan kami
menjadi curahan hati bagi kalia

Kami tahu kami insan lemah
bila harus berhadapan dengan kalian,
kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh
hanya dengan senyum kalian,
hati kami akan bergetar
ketika mendengar dan melihat kalian menangis.

Sungguh ALLAH telah memberikan amanah terindah kepada kalian,
maka jagalah amanah itu
jangan sampai ALLAH murka dan memberikan keputusan-Nya.

Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu
akan kelemahan hati kami ini,
hanya dengan ikatan yang suci dan yang diredhai-NYA,
kalian akan menjadi halal bagi kami.




"LAlu apa yang telah aku lakukan selama ini..YA Rabb, ampunilah daku.
Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
untuk iman yang tak dipelihara,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab,

Ya Rabb, Engkaulah mengawasi kami setiap detik,
kerana kasih sayangMu ya Allah kepada kami,
Engkau perintahkanlah malaikan silih berganti
menemani kami siang dan malam
agar iman kami dapat dijaga...

www.iLuvislam.com
Nike as kekee
“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???”,tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.

“Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?”,tanya sang mad’u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.

“Duh… ngeri, lihat itu! Ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat!!”,ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda dengan orang berpacaran.

“Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?”,tanya seorang akhwat penuh keheranan.

Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena:
1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat.
2. Sudah mengetahui namun belum memahami.
3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan.
4. Sudah mengetahui dan memahami namun tergelincir karena lalai.

Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjenggot dan celana menggantung namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan implementasi (amal).

Sesungguhnya panggilan ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ adalah panggilan persaudaraan. Ikhwan’ artinya adalah saudara laki-laki, dan akhwat’ adalah saudara perempuan. Namun, di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang Islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya, dan akhlaknya baik. Atau, bisa dikonotasikan dengan jamaah tertentu. Oleh sebab itu, tidak heran bila terkadang dipertanyakan ke-ikhwanan’-nya atau ke-akhowatan’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.

Aktivis sekuler tak lagi segan

Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, ”Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi”.

Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini.

Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat

Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:

1. Pulang Berdua
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan/motor ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.

2. Rapat Berhadap-Hadapan
Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah cair’ dan rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya – bila belum mampu menggunakan hijab – dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.

3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)
Bukankah ada pepatah yang mengatakan, Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!Namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata semu/samping.

4. Duduk/Jalan Berduaan
Duduk berdua di taman sekolah/kantin/warung untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, bukankah orang-orang tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita.

5. ‘Memesan’ Untuk Menikah
“Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang”. Sang ikhwan belum lulus sekolah sehingga ‘memesan’ seorang akhwat untuk menikah suatu saat nanti karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan.

6. Menelepon yang Tidak Urgen (penting)
Menelepon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya.

7. Ber-SMS yang Tidak Urgen
Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan da’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya.

8. Berbicara Mendayu-dayu
“Deuu Akhiii, antum bisa aja deh..!”, ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja.

9. Bahasa yang Akrab
Via SMS, via kertas, via fax, via email, via FS, via FB, ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, “Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh :) “. Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah bukan sepasang suami istri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri. Jadi maksiat hati.

10. Curhat
“Duh, bagaimana ya…, ane bingung nih, banyak masalah begini dan begitu, akh”. Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi da’wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan da’wah lagi.

11 Yahoo Messenger/FS/FB/Chatting Yang Tidak Urgen
YM dan sejenisnya termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal ‘penting’ di sini. Namun, menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana dan tidak fokus pada da’wah karena kholwat virtual bisa saja terjadi.

12. Bercanda ikhwan-akhwat
“Biasa aza lagi, ukhtiii… hehehehe”, ujar seorang ikhwan sambil tertawa. Bahkan, mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan. (astaghfirullaaah)

Dalil untuk nomor 1-5:
a. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan”.(HR.Ahmad)

b. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS.24: 30)

c. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.”(QS.24: 31)

d. Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”

e. Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah risiko bagimu.” (HR Ahmad)

Dalil untuk nomor 6-12:
“… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya…” (QS. Al Ahzab: 32)

Penutup

Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga. Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak berkholwat (berduaan), tidak ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya.

Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai-sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra:32).

Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, na’udzubillah. Maka, bersama-sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan-akhwat. Wahai akhwat!, jagalah para ikhwan. Dan wahai ikhwan!, jagalah para akhwat. Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina.

Ya Rabbi, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya. Ampunilah kami ya Allah. Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah.

Referensi:
www.hudzaifah.org
www.ikhwansolo.wordpress.com
Nike as kekee
Pertama kali aku tergugah dalam stiap kta yg kau ucap..
Bila malam tlah datang, terkadang inginku tulis semua perasaan..

kata org rindu itu indah, namun bagiku ini mnyiksa..
Sejenak kufikirkan untuk kubenci saja dirimu, namun ternyata sulitku mmbenci..

kupeluk smua indah hidupku, hikmah yang kurasa sangat tulus.. Ada dan tiada cinta, bagiku tak mngapa!!
Namun ada yg hilang separuh hidupku

Pejamkan mata, bila ku ingin bernafas lega.. dalam anganku aku berada di satu prsimpangan jalan yg sulit ku pilih..
About 0 masukan | edit post
Nike as kekee
“Masya ALLAH, Karlaaa..!! Ngagetin aku aja. Hampir copot nih jantungku” mataku terbelalak saking shocknya.
“Haha.. Hiperbol dech Leya! Hosh..Hosh.. Hosh” Desahan nafas Karla menunjukkan bahwa dia telah mengambil langkah seribu.
“Hmmh, kenapa Kar? Hampir ditikam harimau ya? Atau abis dikejar anjing? haha” Tanyaku menyindir.
“Aduh Leya, Enggak liat apa kalo aku abis lari? Tadi hampir aja ga bisa masuk sekolah. Untungnya ada Guru yang mau masuk, jadi nyelip dech. Hahaha. Ga telat lagi kan? Yeeehh.." Teriaknya girang.
"Hmmh.. Lebih cepat lima menit dari bel masuk” Ucap Karla sambil memandang jam berwarna putih yang melingkar di tangan kirinya.
“Wah. Hebat. Ini sebuah prestasi untukmu Kar, harus dikasih piala. Hehehe. Yu ah masuk. Oh ya udah ngerjain PR belum?” Aku berlalu meninggalkan teras kelas sambil memegang tangan si Perempuan berjilbab panjang yang telah menjadi teman karibku sejak di SMP dulu.
“Udah dong, Bu Gina kan Killer, bisa mati kalo belum ngerjain” Dia taruh tasnya disamping kursi Rima. Rima dan Ndu menatap heran Karla. “Assalamu’alaykum. Hey kenapa kalian? Biasa aja dong ngeliatnya! Aneh ya ngeliat Karla ga telat?” Ujar Karla menyombongkan diri.
“Waduh, anomaly ni anak! Kesambet setan apaan Kar?” Tanya Ndu yang sedang tenggelam dalam kesibukan membuat PR express. “Ga tau nih, Semoga besok bisa terus kayak gini dech. Tau gak? Harusnya tadi aku nyampe disekolah jam setengah tujuh-an. Aku berangkat jam 6 kurang tapi lagi sial nich, tiba-tiba ban motor kempes. Akhirnya keliling-keliling dulu dech sambil nyari bengkel mana nenteng-nenteng motor lagi. Jam segitu kan bengkel belum ada yang buka. Huuh, mungkin ini ujian buat perubahan Karla ”.
“Hahaha.. Lebaaayyy..” Ucap kami bersamaan. Dan tawa menggelegak dari bibir-bibir manis kami. “Ssssttt… Bu Gina datang.. Bu Gina datang..” Ucap anak-anak riuh. “Mamaaaam! PR belum selesaiiii” Jerit Ndu.


Teng.. Teng.. Teng.. Bel berbunyi, menandakan ishoma (Istirahat, Sholat dan makan) telah datang. Setelah menyirami kalbu dengan sentuhan kasih saying Illahi, kami berempat menuju tempat yang konon menjadi pusat saat syndrome busung lapar (sejenak) alias kelaparan tingkat akut yaitu KANTIN!
“Eh, eneng santri. Mau mesen apa neng?” Sapa Ibu pemilik kantin kepada kami. Ya, begitulah Ibu Minah memanggil kami, mungkin karena jilbab kami berempat yang berukuran XL (menurut dia). Rima yang kelihatan sangat lapar langsung memesan 2 mangkuk soto Bandung beserta 2 piring nasi yang banyaknya Naudzubillah ditemani 2 Jus jeruk (Eit, jangan mikir yang enggak-enggak, Ini buat Rima dan aku) ^_^. Berbeda lagi dengan Karla, cukup berkata “Kayak biasa ya bu”, Bu Minah sudah mengerti apa yang hendak diinginkannya, yaitu Nasi goring ditemani telor mata sapi setengah matang dengan catatan kuning telurnya ga pecah tak ketinggalan Susu dingin.
"Ndu.. ga makan? Tawarku. "Enggak ley, ga nafsu" lengos Ndu kearah meja yang kosong. Bu Minah sudah sangat mahir dalam hal masak memasak. Bisa dibilang makanan yang terukir lewat tubuhnya yang gempal cukup membuat lidah kami bergoyang.
"Bu, ntar anterin kesana ya” Tunjuk Karla kesebuah meja yang sudah ditempati Ndu.

Mataku terfokuskan kearah Timur laut dimana Ndu berdiri. Kulihat sinar matanya meredup, tak cerah seperti biasanya. Sifatnya benar-benar berubah 180 derajat setelah kejadian tadi pagi. Bu Gina menyuruhnya untuk tidak mengikuti pelajaran yang dia sampaikan hari itu dan konsekuansinya, Ndu harus membuat surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh orang tua Ndu. Ndu tidak bisa membayangkan betapa malu orangtuanya saat itu.
"Ndu.. jangan kayak gini. Aku kangen Ndu yang ceria" Tatap Rima penuh harap. Ndu hanya membalas dengan senyum tipis nan terpaksa.
"Ndu makan ya. Jangan banyak fikiran. Aku traktir dech.. hehe" Ndu menggeleng.
"Teman-teman.. maaf ya kalo Ndu bkin kalian pusing. Sebenernya gak ada masalah atas hukuman yang bu Gina kasih. Tapi yang bikin Ndu sakit hati, Bu Gina berani melemparkan kata-kata yang memang tidak sepatutnya diucapkan oleh orang yang beritelegensi tinggi. Orang tua Ndu aja ga pernah mengucapkan kata-kata yang seperti itu"
Kini air matanya genap membasahi pipinya yang tembam. Kuhapus dan kupeluk Sang sahabat dengan lembut.
"Yaudah, ntar kita pasti bakal ngebantuin Ndu buat minta maaf ma Bu Gina. Pokoknya Ndu sekarang tenang aja ya! Ehhhmmmm... Ndu pasti laper, makan ya?" Kulihat Ndu mengangguk lemah.

Dimalam ini, Dewi Fortuna sedang tidak berpihak kepadaku. Kurasakan cahaya yang berpendar dihati makin lama makin luluh, jatuh dan tak berbekas. Nada flageolet yang biasanya bersiul untuk menghapus semua resahku, kini tak mengeluarkan intonasi nada sedikitpun. Percakapan tadi siang membuat rinduku membuncah melewati titik maksimum dan menyinggung sudut-sudut hati yang bertitik potong di semua kenanganku. Ndu sungguh sangat beruntung bisa merasakan kehadiran orangtua kandung dikehidupannya. Sedangkan aku? Aku adalah seorang anak panti asuhan yang diadopsi oleh keluarga yang bisa dikatakan golongan menengah keatas. Tapi dahulu, aku pernah merasakan memiliki keluarga yang utuh, saat itu kehidupanku sempurna walaupun berada dibawah garis kemiskinan.
Rekaman kusut yang telah terkubur usangnya waktu, kini mulai terurai dan dimainkan oleh fikiran dan kenangan yang tak akan penah kulupa sampai kapanpun.

“Ambilkan bulan, Bu....” Ia melantunkan lagu tersebut berkali-kali di telingaku. kadang aku merasa bosan mendengarnya, tapi ia tidak pernah lelah menghiburku. Kakakku tersayang satu-satunya, ia tidak pernah bosan menina-bobokanku dengan lagu tersebut.

“Kak, kita tidur di sini sekarang?” tanyaku. Ia tersenyum dan mengangguk. Rambut pendeknya terayun-ayun dan matanya bersinar. “Kita tidur di sini supaya bisa melihat bulan. Adek senang kan melihat bulan?” tanyanya kemudian. “Iya kak.” Jawabku pendek. Aku sangat mengantuk. Karenanya, aku segera merebahkan diri diatas tikar tua. Aku menatap langit yang terbentang luas. Pendar-pendar perak cahaya bintang kadang tampak mengabur di mataku yang tersapu angin. Suara jangkrik dari balik rumput liar begitu dekat terdengar di telingku. Sesaat kemudian, angin kali berhembus. Aku menggigil kedinginan.

“Dek, Adek kedinginan, ya?” tanya si perempua kecil berumur 12 tahun itu sambil mengusap keningku. Aku dengannya terpaut 4 tahun, kira-kira saat itu umurku baru menginjak 6tahun. Aku mengangguk pelan. Aku ingin mengatakan padanya tidak apa-apa, tapi bibirku terasa kaku.

“Pakai sarung saja, ya Dek” Ia mengambil tas kecil yang selalu tergantung di bahunya, kemudian mengeluarkan sarung kotak-kotak berwarna merah pudar. Tidak lama kemudian, seluruh tubuh kecilku sudah terbungkus oleh sarung tersebut, sarung satu-satunya peninggalan abah sebelum meninggal.

“Kak....” Aku mendesis. “Emak dan abah sekarang di mana ya?” Tanyaku. Ia terdiam mendengar pertanyaanku, mungkin bingung menjawabnya.

“Emak dan abah sekarang ada di sana.” Jawabnya kemudian sambil menengadah menatap langit malam. “Adek lihat bintang-bintang itu? Nah, bersama merekalah sekarang emak dan abah berada.” Lanjutnya. Aku terdiam. Bayangan emak dan abah satu persatu berkelebat di benakku. Terlintas siluet lelaki bertubuh kekar yang selalu terhiasi senyum yang mengembang, menggendongku dalam buaiannya, dan kurasakan bahwa perlindungannya sungguh dapat manghindarkanku dari segala macam marabahaya. Saat itu Kuambil sebuah foto yang telah usang. Kutatap wajah yang teduh, tak terasa air hangat mengalir dipipiku. Melihat itu semua, kakakku langsung menyembunyikan foto tersebut. Aku ingat, Tiga bulan yang lalu dari kejadian itu. Ya, tepat tiga bulan yang lalu emak dan abah meninggalkan kami berdua dalam kecelakaan. Kakakku bilang, walaupun emak dan abah tidur, tapi mereka tidak akan pernah bangun lagi.

Lalu semuanya berubah tiba-tiba. Para tetangga tiba-tiba saja datang dengan wajah sangar sambil berkata hal-hal yang tidak ku mengerti. Satu-satu mereka mengambil segala barang yang ada di dalam gubuk kami. Radio, kompor, panci, ember, bahkan hingga baju-baju tua ibu. Saat itu kakakku hanya menangis tersedu-sedu di sudut rumah sambil memelukku yang baru pulang bermain bersama teman sebaya.

“Dek, kita harus pergi dari sini.” Begitu katanya. “Huaaaahhhmmm....” Aku menguap lebar-lebar. Rasanya mataku berat sekali. “Kak, tidur yuk, sudah malam.” Ajakku.

Ia hanya tersenyum dan mencoba merebahkan tubuhnya, tapi tiba-tiba..

“Aduuuuh.” Ia mengaduh kecil saat punggungnya menyentuh tanah. “Kak, masih sakit punggungnya?” Tanyaku kaget. Terduduk aku memperhatikannya. “Enggak” Ia menggeleng, “Enggak apa-apa kok. Sudah kita tidur saja, yuk.” Jawabnya menghibur.

Dari sudut mataku, aku lihat matanya terpejam sambil meringis. Pasti sakit sekali pukulan orang itu siang tadi, pikirku. Aku mengeluh dalam hati. Ingatanku mengembara lagi.
Siang tadi, ketika mencari barang-barang bekas, tanpa sengaja kami melewati rumah makan besar. Dari balik kaca, terlihat orang-orang yang sedang makan. Satu demi satu potongan ayam goreng masuk ke dalam mulut mereka, dan mereka tampak sangat menikmatinya. Namun, tidak tahu mengapa penjaga rumah makan itu tiba-tiba keluar dan marah-marah pada kami. Ia bahkan mendorongku keras-keras sampai aku terjerembab. Kakaku sangat marah melihat aku terjatuh. Ia menyerang orang itu dan menggigit lengannya keras-keras. “Aaaaaaah...anak gila!!” Teriaknya.

Saat itu aku melihat tangan orang tersebut melayang ke punggung kakak yang segera tersungkur. Sesaat kami jadi tontonan orang yang lewat, hingga seorang laki-laki yang berpakaian rapi keluar dari rumah makan dan mengusir kami.
“Orang itu jahat, ya Kak.” Kataku sedih. “Kalau aku sudah besar, ia akan aku pukul, supaya punggungnya juga merasa sakit!” Ujarku.

“Adek...adek.” Ia menggumam. Matanya menatapku ramah. Entah mengapa aku selalu merasa bahwa dibalik matanya tersembunyi bintang-bintang yang selalu bersinar terang. “Kalau Adek sudah besar, Adek harus jadi seperti matahari. Tidak pernah bosan memberi kebaikan pada siapa pun, bahkan kepada orang-orang yang jahat. Yang cahayanya membuat bulan menyinari malam. Adek pun harus dapat menerangi kegelapan. Adek harus jadi anak yang baik, sabar, dan kuat.” Katanya pelan sambil tersenyum.

Aku tidak pernah mengira bahwa itu adalah saat terakhir ia berbicara panjang lebar kepadaku karena beberapa jam kemudian dalam lelapku, antara sadar dan tidak, aku mendengar tangis pelannya menahan sakit. Tangis yang perlahan-lahan lalu menghilang berganti dengan diam yang tenang. Baru ketika azan subuh terdengar aku terbangun dan mendapatinya tertidur dengan wajah yang pucat. Betapa takutnya aku ketika kulihat di sudut bibirnya terdapat jejak berwarna merah. Serentak aku berdiri dan mengguncang-guncang tubuhnya, tapi ia tidak bergerak sedikit pun. Sama seperti emak dan abah waktu itu.

“Kak, Kakak!” Aku menatap wajahnya , mungkin mata bintangnya akan bersinar lagi. Tapi Tidak. Mata itu tetap terkatup erat. Aku menggigil. Aku takut. Aku tidak mengerti itu semua. Yang bisa kulakukan saat itu hanya menangis. Menangis hingga orang-orang mengerumuni aku dan kakakku yang telah terbujur kaku.
Nike as kekee
Kriiinggg… Kriiinggg… Kriiinggg… Kriiinggg…
Kudengar beberapa kali telefon rumahku yang bisa langsung terhubung ke saluran telekomunikasi di kamarku berbunyi. Hooaahh… dengan mata yang masih tertutup dan keadaan diri setengah sadar, kujauhkan lambungku dari tempat tidur yang nyaman dan bergegas ke sumber suara. “Assalamu’alaykum..” Kuucapkan salam dengan suara yang aku yakin tidak enak untuk didengar (Hmmh.. maklumlah baru bangun tidur) hehe.. ^_^.Tak ada jawaban, dan kuulangi salamku sekali lagi. tapi tetap tak ada jawaban dari seberang sana. “Ada yang bisa ane bantu?” Tawarku. Tiba-tiba tuut..tuut..tuut..tuut.. terdengar suara telefon diputuskan. “Waduh? Dimatiin? Dasar orang usil! Gini hari udah bikin mood orang jatuh ajah”. Kusimpan gagang telefon dengan rapih diatas meja kayu yang ukirannya terpahat dengan rapih, dan kulemparkan pandanganku kesebuah benda yang bertengger di dinding kamar berukuran 4x5 meter. “Ya Rabby.. Ternyata udah jam 2.39 . Waktunya bermunajat menghadapMu, Alhamdulillah ada yang ngebangunin, hehe.. gak sia-sia dech ada yang nelefon malam-malam, lumayan buat alarm sholat lail ” Bisikku dalam hati. Kulawan segala rasa kantuk dan dinginnya udara. Kuhilangkan segera tabir yang menyekat antara dunia mimpi dengan akhiratku. Kubuka jendela dan terlihatlah taman kecil nan asri yang terhampar membelah halaman, segera kutatap mawar merah segar yang masih diselimuti lapisan embun. Dilangit, Rembulan menggantung dengan berjuta pesonanya ditemani sang bintang yang berpendar seolah-olah menyampaikan bahwa ada beribu doa yang terpanjat di keheningan malam ini. Subhanallah walhamdulillah walaailaha illallah wallahu akbar. Sungguh, semuanya mampu menggetarkan hatiku yang penuh dengan bintik-bintik dosa yang telah menggumpal dan menghitamkan hatiku. Lambat laun perasaan kesal mulai memudar. Dan kubasuh anggota tubuhku dengan dinginnya air, gemericiknya sungguh menenangkan kalbu.
Aku sadar bahwa aku tak ingin melewati duapertiga malam dengan sia-sia, segera kukumpulkan mozaik-mozaik ketakwaan dan penghambaan untuk memuji keindahan DzatNya. Sketsa-sketsa ketakutan memenuhi relung hati, ya.. Aku takut akan segala dosa yang telah sukses aku buat dimasa-masa kejahiliahanku. Semoga cetakan sujud, simpuhan kaki dan terdengadahnya tangan dapat menjadi saksi-saksi dimana tak ada seorang pun yang dapat menolongku, kecuali Dia, Sang Maha Pemberi Ampunan.
Lantunan ayat suci memenuhi ruangan, aku yakin pada saat itu malaikat pun membenarkan apa yang Dia Firmankan dan mencatatnya sebagai amalan yang sholih. Setelah puas berkhalwat dengan Allah, kujatuhkan diri dalam buku-buku tebal yang akan aku pelajari disekolah hari ini. Seperti inilah aku melewati sisa-sisa malamku. Tak terasa gema Illahi telah memenuhi seantero jagat raya, menghangatkan malam yang dingin, membangunkan jiwa-jiwa yang haus akan kasihNya dan menyatukan para jundi-jundi rabbani dalam barisan shaf untuk mengagungkan NamaNya.
“Selamat pagi Aleya..!!” Sapa wanita berwajah tembam. “Eh Pagi juga Ndu!” jawabku sambil memberikan senyum terindah untuk sahabatku yang satu ini. “Cieh, cerah banget mukamu hari ini, Kawan! Haha..” Tepuknya dipundakku. “Hmmh.. boro-boro Ndu, tadi sekitar jam dua-an ada yang nelfon, gajelas banget. Ga ngomong pula, aku harap dia tak menjadi bisu gara-gara mendengar suaraku” Candaku. “Wooo… narsis banget ni anak” protesnya sambil mencubit pahaku. “Awww… apa-apaan sich nii? Baru aja masuk udah ngajak rusuh. Haha.. Aku jitak lho..!!” Ancamku. “Ampun al, ampun al! ^_^.. Janji dech ga bakal menganiaya kamu lagi, ntar aku dimarahin lagi sama penggemarmu Wkwkwk”. “APAAA?? Ich, jail banget sich kamu, mau gosipin aku ma dia? Huuh.. bukan level aku lah yao” Ujarku sambil mencubit pipinya. Hmmh.. begitulah Ndu yang memiliki nama lengkap Kharizma Rindu Inayatullah. Dialah yang membuat hari-hariku lebih berwarna. Celotehnya bikin perut sakit akibat keseringan ketawa. Dan kejailannya udah tingkat akut, jadi sangat sulit untuk disembuhkan.
“Eeeehh.. Cubit-cubit pipi lagi, genit banget sich leya! Haha, aku tau kalo aku ngegemesin, tapi jangan jadi penggemar yang fanatic gitu dech” Ujar Ndu. “Idiiiihhh… Hoeeekk.. males banget jadi penggemarmu, mendingan juga jadi penggemar kebo” Candaku. Kami tertawa berbarengan. Ya.. aku dan Ndu telah mencatat lembaran-lembaran persahabatan dalam sketsa strata terindah disekolah kita. dikelas 11 Ipa 2 lah tempat dimulainya cerita indah itu. Dan aku yakin, cerita kita lebih indah daripada nada flageolet, lebih menggetarkan daripada energy volta dan lebih cerah daripada sinar ultraviolet. Jika dapat kuungkapkan, kita bagaikan dawai yang terikat kedua ujungnya. Akan menghasilkan gelombang transversal yang bersifat stasioner dan akan mencapai resonansi ketika pengertian kita berada dipuncak kemaksimuman, saat itulah timbul gelombang yang mampu menggetarkan udara-udara sekitar dan akan diteruskan ke ketelinga para penikmat kisah indah sebagai musik organa keindahan (Hmmh.. Buat Mrs. Vera, aku kutip ya kata-katanya. Hehe (^_^).
Sebenarnya aku telah mengenal Ndu sejak masuk SMA 01 Bogor, kami sering dilibatkan dalam berbagai Organisasi, seperti ekstrakulikuler, OSIS, kemanusiaan, dan keagamaan. Namun hubungan kami menjadi sangat dekat ketika memasuki tahun ajaran baru (Yaiyalah, orang satu kelas, satu bangku pula) hehe..
“Leya, gimana dong? PR-ku belum selesai semuanya. Kemaren malem ketiduran gara-gara kecapean abis ngubek Gramedia. Buku yang aku pengen belum ketemu”. “Gubrak. Prioritaskan hal yang lebih penting dulu dong Nondh. Makanya kalo ada PR jangan sekali-kali ditunda, suka kebawa males. Jangan dibiasain gitu ya! ” Nasehatku sambil menyerahkan buku matematika yang akan kita nikmati dipelajaran pertama hari ini. “Haha.. Iya dech nona perfeksionis. Biasanya juga kamu suka ngerjain PR disekolah sambil nyontek yang punyanya Rima” Sindir dia. “Eeeehhh.. biarin, itukan dulu. Sekarang udah berubah total koq! Kan mau jadi anak pinter. Gak bakal liat yang punya orang, suka ga ngerti” Ucapku sambil membella diri. “Ekhm.. Jadi ceritanya pengen nyaingin Sang Juara Umum disekolah kita nich? Ga bakal bisa dech nyaingin otaknya Rima!”. Rima yang kebetulan duduk dibelakangku sadar bahwa namanya sedang menjadi perbincangan hangat diantara kita, si wanita berkacamata tebal itu segera menimpuk kita berdua dengan buku yang beratnya melebihi 2 ton (Abisnya tebel banget sich.. hehe). “Heh? Ngapain ngomongin Rima? Pantesan daritadi kupingku panas, Eh ternyata kalian toh yang ngomongin.” Katanya sambil tertawa. “Wadaw, sakit tau Rim” ringis Ndu yang kepalanya benjol 3meter.
Baiklah, akan kuceritakan sedikit tentang kita, sebenarnya selain aku dan Ndu, ada Rima juga Karla yang membuat persahabatan kita lebih kompleks dan beraneka rasa (kayak nano-nano). Hihihi.. Ndu diantara aku, Rima dan Karla adalah anak yang paling manja, paling ga mau ditinggal sendirian. Dan kalau curhat, ehm jangan ditanya dech, pasti ngabisin waktu seabad. Tapi dia orangnya sangat supel, jadi banyak banget kakak kelas yang deket ma dia terus kalo diajak diskusi agama nyambung banget. Berbeda dengan Rima! Rima ga bisa jauh dari namanya buku, paling terkenal dikalangan para guru karena kejeniusannya. Setiap ada tugas atau apapun yang tidak kita mengerti, Rima-lah yang selalu membantu menerangkan sampe kita bener-bener faham. Entahlah, aku pun tak mengerti apa isi otaknya! Bisa kalian bayangkan, soal fisika yang seharusnya dikerjakan dalam waktu2 jam, dia dapat melesaikan hanya dalam waktu 1 jam saja. Pokoknya TOP banget dech. Ada satu personil yang belum aku ceritakan, dialah Karla! Sang pemecah rekor orang yang sering terlambat dikelas, kita terbiasa menjulukinya “Miss Late”. Paling ngebosenin kalo udah ada janji ma dia! Bisa ngaret 1 jam dari waktu yang telah disepakati. Pagi inipun ujung hidungnya belum absen didepan kita, kayaknya alamat si Miss Late bakal terlambat lagi nich! aku jitak kalo sampe telat lagi!
“Leya, ada yang nyariin tuch didepan kelas” Teriak Toni sang Presiden dikelas kesayangan 11 IPA 2 yang terkenal rusuh, bandel, urakan tapi berprestasi. “Siapa Ton?” Tanyaku. “Gak tau ley, temuin aja!”.
“Assalamu’alaykum”. “Wa’alaykumussalam. Ada apa ya kak?” tanyaku. “Ehm, ini Ley, ada rancangan Proposal buat kegiatan PROPAS (Program Peduli Anak Sekolah). Editin ya, ini baru abstraknya tapi udah hampir jadi kok, referensinya liat Proposal yang taun lalu aja. Oh ya, ntar sekalian mintain tanda tangan ketua OSIS, penanggung jawab DKM, bidang kesiswaan ma Kepala Sekolah. Deadline 2 minggu lagi, soalnya 3 minggu mendatang kita bakal ngadain rapat ma Kepala Sekolah dan Alumni. Oh ya, LPJ ada di Widha. Dana yang masuk cek lagi, terus tambahin 4 juta, itu sumbangan dari Alumni angkatan 48. Insya ALLAH, minggu depan bakal survey ke rumah ade-ade PROPAS. Siapin semuanya sebaik mungkin ya!” Pesan ka Wito, dia adalah ketua Organisasi yang biasa kita sebut PROPAS. Organisasi ini mempunyai program yang bergerak dibidang pendidikan, dimana anak-anak yang kurang mampu tapi mempunyai semangat bersekolah tinggi yang menjadi target utama. Dana yang kita dapatkan berasal dari sumbangan para donator, seperti siswa/siswi, guru, alumni, bahkan orang tua murid. Dan Alhamdulillah, aku dipercayakan untuk menjadi pengurus PROGRAM ini. Lumayan melelahkan, tapi semuanya terbayar dengan senyuman tulus dari orang tua dan anak asuh PROPAS. “Insya ALLAH kak, kalo ga ada halangan, Proposalnya bakal jadi seminggu lagi komplit dengan tanda tangannya.”. “Ok. Ditunggu ya ley. Syukron. Assalamu’alaykum..” Pria itu berlalu dengan tangan merapat sambil mendekatkan kedada sebelumnya. “Wa’alaykumussalam warahmatullah”.
Saat akan kulangkahkan kakiku menuju kelas kembali, tiba-tiba “Dorrr… “.
Nike as kekee


.

Nike as kekee
Buliran air menetesi lantai bumi, menebarkan kesejukan yang telah dirindukan berjuta makhlukNya. Senja kini mulai turun mengungkung dan menyelimuti tirusnya hari. Gema Illahi bersahutan memenuhi seantero jagat raya selaras dengan langkah kakiku untuk menyusuri lembar-lembar pengabdian pada Sang Pencipta. Jejak kakiku tercetak dilorong kostan kesayang menuju tempat wudhu. Air yang sejuk dan lembut membasahi bagian tubuhku dan kutunaikan hakku untuk bertemu dengan Tuhanku diatas hamparan sajadah yang semoga dapat menjadi saksi diakhirat bahwa air mata dan simpuhan kakiku pernah terekam disini. Kututurkan sketsa hitam dalam cakrawala langit hati akan segala problematika hidup yang singgah dihidupku. Tak lupa kupanjatkan segala syukur atas segala yang telah Dia berikan. Sungguh, aku bagaikan pelangi yang tak berwarna tanpaNya.

Ditengah jeritan hati, ada kerinduan yang menyesakkan dada. Entahlah, aku ingin bertemu dengan Rabbku. Aku ingin memandang wajahNya. Aku ingin damai didalam dekapanNya. Tapi apakah itu akan terjadi jika akhlakku tetap seperti ini? Hmmh.. Tiba-tiba khayalanku menyentuh sudut dan ruang hati yang telah usang, khayalan itu pulalah yang mengantarkanku menembus sekat yang tebal menuju sebuah kenangan yang terkubur masa.

Ini kejadian kurang lebih sekitar 3tahun yang lalu. Aku berkunjung kesebuah pedesaan yang sangat terpencil. Udara disana sangat alami, belum tercemar oleh apapun. pesawahan mengelilingi desa tersebut. Sungguh,sangat nyaman berada disana. Mama dan papa sengaja mengajak aku dan anggota keluargaku yang lain untuk mengunjungi sebuah panti sosial. Jujur saja, panti itu sangat sangat sangat sederhana. Hanya terdiri dari 3 bagian saja. Dan setiap bagian berdirilah sebuah rumah panggung yang membuat hati terasa damai. Rumah pertama diisi oleh para ikhwan, kedua untuk akhwat, dan ketiga adalah rumah multi fungsi (Sering dipakai untuk mengaji, belajar maupun pertemuan-pertemuan. Disini aku berkenalan dengan seorang gadis kecil yang umurnya lebih muda 3tahun daripadaku. Nampak kecerdasan dan ketulusan terpancar dari matanya yang bak buah leci, begitu indah. Aini namanya

kulihat dia berbeda dengan anak lainnya. Sifatnya yang supel dan selalu tampak ceria membuatku dengan mudah akrab dengannya. Sungguh, dia ekspresif seperti tak ada beban apapun yang mendera dalam hidupnya. Banyak celoteh dan candaan ringan yang terlontar dari kedua bibir kami. Tiba-tiba dengan polosnya aku bertanya "aini, kamu anak yang punya panti asuhan ini bukan?". kulihat raut wajahnya tak sedikit punberubah, keceriaan itu masih menggandrungi wajahnya yang manis "Bukan koq kak, aku anak yatim piatu". Saat itu pula aku merasa bersalah, dan aku tak ingin mengorek identitasnya lebih dalam, karena aku tau bahwa itu akan membuatnya merasa terpinggirkan. Tiba-tiba suara lembut itu membuyarkan lamunanku
Nike as kekee
Hari ini, nyempetin diri ah buat ngpost blog..

Lelah bgt nii otak stlh brgelut dgn materi dan soal2 yg full eksak..
Mulai dari Kimia Dasar, Fisika, Kimia Fisika.. Tapi ga boleh ngeluh. Karena Allah tak menyukai orang yang selalu berkeluh kesah.. hehe

Disisa waktu istirahatku, kusempatkan muhasabah diri sejenak.. Kubuka mushaf Al-Qur'an surat Al-Imran ayat 190-194
kuhayati lamat2 ayat 191, kmudian khayalanku mulai brpendar mlintasi dan mmbuka pintu imajinasi..

Kurenungkan kmbali sgla pnciptaanNya.. Sungguh, tak ada ciptaan yg sia2.. Kini otak dan khayalanku mulai brjalan sinkron.. Dgn sgla ktrbtasan, khayalanku mulai brjalan mnembus batas waktu dan mngingatkanku akn materi kimia dasar yg td smpat diajarkan..

Aku smpat trcengah saat guru mnrangkan ttg struktur atom dan ajudan2ny yg lain

Hmmh.. Trnyta suatu materi trsusun dari partikel partikel yg dsebut atom.. Byk revolusi dalam model atom, hngga akhr'y dsmpurnakan dlm teori mekanika kuantum.. Dlm pnelitian2 sblm'y diambil ksimpulan bhw atom mmpunyai elektron (muatan negatif) yg mnglilingi inti atom dan mmpunyai lintasan trtentu yg lintasan dan putaran'y tdk prnh brhnti sama skali..
Subhanallah.. Bisa kita rasakan udara yg stiap saat kita hela (trdiri dari oksigen, nitrogen, hidrogen dan lainnya) Trnyata bertawaf mngelilingi inti atom serta patuh sambil memuji Dzat yg mnciptakan'y dan tdk mlnggar apapun ktetapan Allah hingga wktu yg dtentukan tiba..
Tak prnh trfkirkan sblm'y.. Sungguh..! Kenapa kita tidak bisa bercermin dengan keadaan sekeliling kita atau apapun, baik itu pengetahuan yang telah kita miliki atau semacamnya? Mengapa kita tak bisa benar-benar patuh terhadap ketetapanNya?

Lihatlah alam semesta..!! Apakah mereka pernah tidak patuh terhadap TuhanNya? TIDAK..!! Rasakan, hayati dan ambil ibrah dari setiap kejadian.. Semoga kita bisa terus menerus memperbaiki iman kita sendiri hingga mencapai klimaks saat Tuhan mencabut nyawa kita, dan memberhentikan nafas kita.

Tak pernahkah kita berfikir bahwa peraturan yang Allah buat tidak pernah sekalipun mendzalimi kita?
Kita miniaturkan segalanya dalam kehidupan, contohnya: Dalam bernegara dibuat peraturan yang sedemikian rupa. Bagi yang menjalankan peraturan itu terasa begitu sulit, namun Sang pembuat peraturan pasti menginginkan yang terbaik bagi rakyatnya dan itu tidak cuma-cuma..!!
Nah, begitulah Allah mengatur segala urusan yang telah tersurat didalam Al-Qur'an..
Mari kita renungkan, seberapa patuhkah kita terhadap Sang pencipta? Jika kita tidak patuh, mau kemanakah kita memohon pertolongan dimana hari tak ada satu orang pun yang dapat menolong kita..
Semoga bisa jadi bahan pertimbangan.. Aamin..