Nike as kekee
Refleksi..
Sebatas imaji yang kini hadir membentangi sudut-sudut hati..
Manis..
Menampik beribu cerca yang meradangi ribuan panah waktu
Kadang terkesiap.. Bahkan terkerjap..

Senyum..
Terlalu mengembang, layaknya balon udara yang terisi penuh gas helium
Yaa, helium memang gas yang paling ringan, tapi mampu menerbangkan penumpangnya hingga kemanapun mereka mau.
Seperti kamu..
Terlalu naif untuk tidak menghiraukan lelucon-lelucon ringanmu :D
Terlalu muna untuk tidak menghiraukan hadirmu yang diselingi tawa renyah

Yang aku takutkan kini telah terjadi.

Ketika rona hati mulai bertautkan, memilin mimpi menjadi ribuan spektrum warna yang indah di langit-langit kita
ssttt.. hanya kita yang tahu kan?
cukup aku dan kamu
Biar oranglain berkata blablabla, karena mereka tidak tau

Do'a yang kini terpanjat mulai naik dan mengetuk satu persatu pintu-pintu langit

Semoga :D



Menepi. menepi.. hingga dapat kutemukan pelabuhan itu
Mendarat.. Menyelingi batas-batas pantai kita
Pantai imaji, mungkin..
Semoga >,<
Nike as kekee
Assalamu'alaykum

Satu hal yang paling aku akui dari perjalanan liburanku kali ini, ternyata Tuhan selalu memberi hadiah tanpa kita menyadarinya. Contoh kecil, ketika macet menyandera jalanan bandung-tasikmalaya, tak tanggung-tanggung ternyata membutuhkan waktu 8 jam untuk melewatinya. Lelah memang. Duduuuuuk melulu, hmmh..

Bosan terlalu menyengaaaat, tapi Tuhan menghadiahkan pertunjukan indah di langit. Membuatku sangaaaaat speechless, Kelipnya tidak menyilaukan mata, kelipnya tidak menandakan kesombongan. Haaah, terlalu rendah untuk kesal ataupun marah dengan keadaan.
Finally, enjoy the trip :D

Itu hanya hadiah kecil, masih terlalu banyak hadiah-hadiah yang Tuhan beri melalui perjalanan indah ini, termasuk nostalgia dengan kota dan teman-teman SD.
Thanks God for Everything *Smile



Nike as kekee
Aku menemukanmu tanpa rencana.
Dan tanganNya lah yang menggerakan langkah kita untuk saling berpapasan dalam satu episode kehidupan
Yaa, Tuhan telah menggambarkan secara perspektif dalam titian kita..
Bukan sekedar sesuatu yang linguistik
Tak hanya indah untuk didengar, namun menggugah saat dirasakan

Mungkin dunia lebih mengajarkan untuk bekerja keras,
Namun tumpuan kita mengajarkan bagaimana untuk bersabar
Kamu tau bahwa awalnya aku ragu?
Tapi keanomalian kita bias merubah cara pandangku dalam menilai satu sisi kehidupan
Bukan hanya pada kebaikan yang menyilaukan mata,
Tapi Kesederhanaan.. ^_^



Kesederhanaanmu dalam bertindak
Kesederhanaanmu dalam menyederhanakan permasalahan
Kesederhanaanmu dalam mengungkapkan keinginan
Kesederhanaanmu dalam berbagai aspek yang terkadang akupun tidak punya

Aku ambisius
Dan kamu mengalir apa adanya
Aku keras
Dan kamu mampu melunakannya dengan cara yang tidak biasa
Aku keras kepala
Kamu pun keras kepala, tapi hebatnya kamu mampu mengalah dalam sekian banyak perdebatan kita.
Hey..!! mimpi kita sama bukan?

Apa kamu pernah mendengar tentang hujan dan teduh?
Kamu pernah mendengar kisah mereka?
Hujan dan Teduh ditakdirkan bertemu, tapi tidak bersama dalam perjalanan
Yaa, seperti sifat kita
Tapi,keduanya menggariskan dua peranan dunia yang sama bukan?

Hahahaha terkadang kita mampu tertawa dalam kesamaan kita
Kita mengalami masalah sosial
Kita tersentak dan menjadi pendiam saat berhadapan dengan hal baru
Kita sama-sama cerdas
Kita analis
Kita satu visi

Tak perlu memikirkan perbedaan bukan?
Yaaa tentu
Karena aku hujan dan kamu teduh ^_^
Nike as kekee
Assalamu'alaykum

Mentari senja menampakan auranya, menari-nari di ufuk timur. Menyiratkan kemampuan dirinya untuk menerangi semesta, yaaa Semesta dimana aku berpijak dan menikmati udara di lengangnya Ibukota. Ah, aku berharap ibukota seperti ini tiap harinya. ^_^

Entah hanya aku yang merasakannya, atau mungkin oranglaipun merasakan demikian. Satu hal yang aku tahu, bahwa ied kali ini berbeda dari ied sebelumnya, dimana aku bisa lebih berbagi. Entah itu berbagi waktu, ataupun berbagi pengalaman dengan saudara-saudara yang sudah sekian lama tidak bertemu. Wellcome Glory days, "Taqobalallahu minna wa minkum"

Tahun kemarin lagi gencar-gencarnya silaturahim ke rumah sodara-sodara, biasalah, anak kecil pasti ada maunya. Entah itu hanya ajang icip-icip kue, icip-icip tupat bahkan icip-icip harum dompet orang alias MINTA AMPAU. Waw waw waw hahaha
But this year, statusku resmi berubah dari "Mahasiswa menjadi Pekerja", So so so, menjelang hari raya sibuk kesana kemari minta tukeran uang yang bagus ma harum harum. Yaa, walopun cuma bs ngasih dkit, tapi seneng banget liat sodara-sodaraku ketawa ketiwi dapet uang lope lope yang aku kasih..
Semoga bermanfaat ya dedeku yang manis-manis, hahahaha

Semoga bisa bertemu dengan lebaran di tahun depan, aamiin ^_^
Nike as kekee
Pernah ga kalian dengar kata-kata “titik terendah”? Sejak pertama kali mengetahui kata itu, saya langsung berulang-ulang mengucapkan kalimat itu. Menyimpan baik-baik di memory otak saya. Ya, saya menyukainya. Sebuah frase yang menggambarkan bahwa dalam kehidupan Tuhan pun mengajarkan kita untuk tersadar dengan kondisi kita saat ini.

Ada masa-masa rendah (masa sulit) yang akan kita hadapi. Satu, dua, tiga, atau bekali-kali, dan kita mungkin masih dapat dengan lancar menghadapinya. Namun suatu saat akan ada masa dimana kita merasa menghadapi masa terendah yang benar-benar sulit kita hadapi, bahkan terlalu rendah untuk menatap keatas. Seolah tidak tahu apa yang akan dilalui, tidak tahu lagi harus berbuat apa. 

Namun, seperti ungkapan diatas, pada saat terendah itu justru saat yang terdekat dengan 'kebangkitan ataupun melaju keatas'. Kenapa? Karena seharusnya kita dapat menekankan dalam setiap perbendaharaan hidup kita bahwa titik terendah adalah satu kondisi dimana psikis kita mengalami keadaan yang paling rendah. Tidak ada titik-titik yang lebih rendah dari terendah bukan?



Setelah titik terendah akan ada titik-titik yang menarik kita keatas, melawan laju gravitasi bumi. Memang sulit pada awalnya, namun akan terbiasa setelah kita memulainya. Memulai memang sulit. Tapi apakah kita akan terus-terusan bertahan dalam titik terendah tersebut?

Kebangkitan yang akan menarik kita, melewati masa-masa rendah itu, menghadirkan kebahagiaan yang telah dinantikan. 

Jadi, bersabarlah, yakin kebangkitan itu akan hadir sebentar lagi. Bertahanlah!
Bertahanlah