Nike as kekee
Duhai hati..
Ingin kutengok dirimu detik ini..
Dan aku, ingin lebih mengetahui isinya..
Yaa.. karena aku yang merasakannya..

Begitu banyak hal yang membuatku ingin bermuhasabah diri dan lebih banyak berdiam..
Tentu saja menangis..

Entahlah..

Teringat kembali dosa-dosa-dosa-dosa-dosa-dosa dan dosaku
Teringat tangisan saudaraku yang rintihannya menembus langit..
Teringat air mata pengemis yang tidak bisa aku beri..

Dan disini, aku hanya bisa terdiam
Aku terpatung menunggu waktu
Dan mungkin saja aku tak memiliki waktu untuk menjalani apa yang aku harap
Lakukanlah..!!
Lakukanlah apa yang kau mau selama masih dalam ridhoNya..

Selanjutnya... 



Nike as kekee
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokah

Kawan, pernahkah kalian merasa benar-benar bersalah setelah melakukan satu kesalahan yang sebetulnya tidak begitu fatal? Atau apakah kalian pernah melihat kesalahan orang lain hanya dari sudut pandang kalian? Pernahkah kalian menjudge orang lain "buruk" hanya karena fokus pada kesalahannya dan tidak bisa toleran?
Hmm..
Terkadang hidup itu rumit untuk kita fahami..
menurut Nike (Masih menurut Nike lho..!)
Hidup itu seperti secarik kertas..
Ketika ada 1 titik hitam yang jatuh menghias di ujung atau central kertas, kita justru akan fokus untuk melihat noda itu..
Sedangkan disekelilingnya masih putih..
Apa kita tidak bs menghapusnya?



Selanjutnya...

Nike as kekee
Genggam aku dalam keterbatasanku..
Bukankah aku dapat memberi pelajaran padamu?
Papah langkahku dengan nuranimu..
Karena dariku kau akan belajar bagaimana bersyukur
Aku tidak berharap untuk kalian kasihani
Tapi, bantu aku dalam meminimalisir kekurangan ini
Hargailah aku..
Karya : Nike Andini

Sepenggal puisi, hanya beberapa baris..
Tak mampu kuungkapkan..
Tanganku kaku untuk meletakkan jemari diantara tuts-tuts barisan di keyboard
Haaah, seharusnya aku lebih banyak bersyukur.. 
Apakah Allah ingin menegurku atas kelalaianku?
Waktu menghentakkan detik menjadi menit.. Dan menit berlalu menjadi serpihan jam..
Semuanya mengisahkan tentang sepenggal kehidupan..
Bergulir mengikuti alur rencanaNya
Kita tak akan pernah tau apa yang selanjutnya terjadi, tapi yakinlah, kehidupan kita merupakan suatu "KEPASTIAN"
Dimana semuanya akan berjalan sesuai yang tertulis menurutNya

"KESAL"
Hanya kata itu yang memenuhi fikiranku beberapa menit yang lalu
Bagaimana tidak?
Karena sebuah alasan tertentu (read: ngambil laptop yang rusak), Nike harus menempuh perjalanan Tangerang-Bogor yang begitu menghabiskan materi (hehehe), tenaga dan waktu..
Ternyata eh ternyata, pas udah nyampe di Bogor, laptopnya belum bener..
Padahal tuh ya, hari jum'atnya Nike sms sampe 3x ke Abangnya buat nanyain bagaimana keadaan si soulmate
(Nike menamai laptopku itu "soulmate").. Dan ga dibales
Positive thinking : yaa, mungkin udah selesai

Menyadari bahwa apa yang terjadi tak sesuai yang direncanakan, rasanya ingin menelan pil NaOH (Lho?)
Oh Tuhaaan, kenapa gak dari kemarin-kemarin aja sih bilang belom dibenerin? Heuh.. #esmosi jiwa ceritanya
Padahal rencananya, minggu ini cuma pengen ongkang-ongkang kaki di kostan..
Nikmati weekend
  
Dasar si Abang tukang laptop, ngerjain aja ceritanya..
Nike as kekee
Lihatlah langit

Betapa engkau akan temukan banyak warna didalamnya
Biru dikala cerah
Jingga di kala terbit surya
Memerah dikala senja
Kelabu di mendungnya malam
Dan pekat hitam dikala malam

Begitu berbeda.. banyak warna
Namun yang satu tidak mengotori lainnya
Kesemuanya memadu dalam layar yang mengangkasa

Lihatlah indahnya
Ketika jingga perlahan naik, ditemani putih lembutnya awan
Dalam hamparan biru yang tak berujung


Bahkan mendungpun, ketika sore ini menjelang. Aku lihat dia mengiringi kepergian mentari, begitu menawan


Semua tidak sewarna, namun tidak berakhir dalam ketidak harmonian
Semuanya menjadi satu dalam keindahan


Bukankan semestinya itulah perbedaan?
Bukan saling menggusur, bukan saling mengusir, tetapi saling mengisi dan melengkapi
Pun begitu dalam persahabatan.. Tak kenal siapa mereka, pasti berbeda dengan kita.
Janganlah hanya berkumpul putih dengan putih, hitam dengan hitam.
tapi bertemulah..
maka akan kau dapatkan kelabu, warna baru, pengalaman baru, perasaan baru dan pelajaran baru tentang kehidupan.

Bukalah hatimu...
Biarkan banyak warna yang mengisinya, namun tetaplah jaga putihmu
Membaurlah... Karena banyak warna itu indah..
Dan tidak ada pelangi jika hanya satu warna

Selanjutnya...

Nike as kekee
Air Mata Rasulullah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Selanjutnya...