Nike as kekee

Kembali..
Seperti mencoba menafsirkan bait-bait kelumu,
Tapi tak sanggup..

Terdiam..
Seperti merangkak-rangkak mencari jalan keluarku darimu
Tak sedikitpun ku temui

Lelah ini terasa semakin berkecamuk,
Mencabuk sendi-sendi mimpi yang mulai terpilin
Kusut!
Kehilangan benang merah

Aku dengan segala keterbatasanku,
terseret arus dalam diammu
Memompa kesedihan, menggiring keceriaan
Hey, kenapa tidak kau kembalikan lagi senyummu itu?

Tidak ada yang salah dengan keadaan
Jangan kau fikir bahwa waktu terus menerus mengekstraksi asa kita

Kita, (yaa aku dan kamu tentunya)
Masih harus menyibukkan diri
Menata, merapikan dan membenahi apa yang menjadi kelebihan kita

Sssst.. kau tidak perlu takut atau bersedih karena kehilangan sesuatu
Lihatlah langit, dia tak pernah takut kehilangan terangnya
Bahkan hujan tak mundur untuk merenggut siang
Tapi langit tetap tegar, bukan?
Dia tetap hadir
Hujan bukan untuk mengganggu langit, tapi dia menafsirkan kesejukan bumi
Seperti itu pula masalahmu
Mungkin masalah itu hadir untuk menafsirkan keteguhan
ketegaran, bahkan
kemampuan atau kelebihan kita dalam menghadapi kesulitan itu

Untuk kali ini saja, biarkan aku melihat rona wajahmu
senyum indah itu
Aku rindu, kawan

Suatu saat, ketika salah satu dari kita menghilang
Ingatlah jejak kita diantara belaian waktu bumi
Diantara padang ilalang cerita
Diantara pasir harapan
dan diantara kedua hati kita
Tetap masih ada kebaikan untuk dikenang

Aku dan kamu beserta mimpi-mimpi kita
Nike as kekee

Meradang.. Hingga akhirnya kelam 
Tertawa walaupun tersulam pita kesedihan
Melangkah, menari, berputar.. kembali merangkak
Tak ada artinya

Di pantai senja ini..
Kembali melambai kenangan tentangmu
Bagai nyiur itu!
Kenapa tidak ombak saja yang menghapus tulisanmu dalam nadiku?
Atau angin yang  membawa debumu pergi menghilang

Kadang aku tak kuasa menepis butiran pasir yang pernah kita tiupkan bersama
Aku benci itu!
Biar semilir angin yang menghentakan memori ini
Apa yang aku kuasakan?
Apa?
Jika kamu tetap saja kukuh mengintipku dengan bayangmu
Kadang aku tak mengerti
Kau mau pergi? Pergilah
Aku merelakan :)

Kamu..
Kamu..
Di pantai ini kita pernah bertukar janji
Di pantai ini selalu ada kamu dengan senyum terakhirmu
Di pantai ini, tetap saja suaramu mengalun indah
Bersinkron dengan suasana yang ada disini

Kenapa?
Sapa aku untuk sesaat saja
Aku tidak memohon, hanya meminta
Disendu ini, ingatkah jika kita pernah mengeluarkan dari pita suara kita masing-masing?
Kamu pergi, aku rela
Kamu kembali? Siapa sangka!
Jangan beri aku janji, aku tak membutuhkan!
Buang saja janjimu
Nike as kekee
Tik..
Tok..
Tik..
Tok..

Entah sudah berapa detik yang kulalui untuk mendengarkan sayupan jam yang merembesi gendang telinga
Hanya ada tarikan nafas yang tertutur dalam durjana cerita
Tak pelak..
Kupapahi pijakan ini, halus..
kualurkan sidik jariku pada dinding-dinding dingin
semuanya terasa nyaman..
Yaa, masih cukup nyaman memang

Dag..
Dig..
Dug..

Kurasakan setiap detakan jantung yang suatu saat akan Tuhan pertanyakan
"Untuk apa aku hidup?"
"Diapakan waktu yang telah diberikan?"
"Untuk apa masa mudamu?"
"Kemana hartamu?"
Miris memang..
Miris jika melihat jejak-jejak yang telah kuhaturkan dibumi
terkadang tak memiliki arti

Sruuuup..
Kunikmati secangkir white coffee
Hangatnya mengalir di tenggorokan
Memoriabil itu memancar begitu saja
Cangkir ini begitu pas ditangan
Berbahan Porselen..
Porselen? Yaa memang rawan pecah, layaknya perasaan

Pagi ini, didinginnya Sukabumi
Mungkin belum layak disebut pagi, karena terlalu dini
Yap.. Dibawah langit Jawa Barat,
Aku menghaturkan berbagai mimpi, hmmh tapi bukan disebut mimpi juga sih, soalnya kalo mimpi kemungkinan besar ga kecapai..!! Sama kaya mimpi-mimpiku dulu
Target kali ya

Uh, baru kali ini merasakan beratnya mata, tapi fikiran masih on
Terus nyari sinyal kehidupan yang jelas-jelas hanya manusia-manusia langit yang hidup dan berdialog dengan Tuhannya..
Allahkuuuu.. Terkadang aku begitu riya
begitu sombong dan mempertanyakan keadilanMu
selalu menuntut keberadaanMu
Hah.. dasar manusia kerdil..!!
Tuhan itu selalu ada, tapi tak terlihat
Sebelum menuntut untuk melihat Tuhan, coba cari dimana ruhmu
Bagaimana bentuknya, dan dimana
Jika kau bisa melihatnya, maka kau layak melihat Tuhan..!!
Tapi, kau sendiri tak bisa melihat ruhmu bukan?

Dibawah langit ini, masih terasa pengikraranku
Dibawah langit ini, masih kurasakan kasihsayangMu
Dibawah langit ini, serasa semua tak hidup, karena hanya ada aku dan rahmatMu
dan Dibawah langit ini, kuhaturkan beribu terimakasih untuk setiap detakan jantung
haluan detik
dan berbonggol-bonggol cintaMu
Cinta yang lebih luas dari samudra

Kubelai lembut tuts-tuts keyboard
Kuhirup pelan-pelan udara yang kemudian memenuhi kantung-kantung akreola jantungku
Kudengarkan kembali detuman waktu
Detakan jantung
dan aroma secangkir white coffee
Terimakasih Allahkuu