Nike as kekee
Berdiam dalam sebuah bus mini ditemani seorang sahabat, meniti sebuah jalanan dengan tujuan hendak silaturohim. Tak ada satu patah katapun yang keluar dari bibirku ataupun bibirnya. Yang ada hanyalah suara deru mesin, keramaian kota dan musik yang dilantunkan pemusik jalanan. Sekitarku ramai, tapi hatiku KOSONG. Sunyi senyap. Entahlah, tapi aku nyaman dengan perasaan ini. Didalam kesenyapan ini, yang kulakukan hanya termenung dan menghayati setiap gerak gerik pemusik jalanan yang meminta kerelaan untuk menyisihkan sedikit belas kasihan terhadapnya. Mungkin kalian berfikir, tidak ada yang istimewa dari suara ataupun permainan gitarnya. Namun entah kenapa, aku begitu larut dalam lantunan lagu yang dia bunyikan. Dan aku tersadar, bahwa lagu itu membuatku menyusuri puing-puing kesalahan yang tercecer membendung sebuah dosa nan agung. "Damai bersamaMu-Chrisye". Ya, itulah lagunya.

Tiba-tiba renunganku dibuyarkan oleh getaran dan alunan lagu "Nantikanku dibatas waktu-EdCoustic" yang menandakan ada pesan baru yang masuk di HPku. Kubuka, dan isinya cukup membuatku tercengang bin kesal. "Lagi-lagi dari orang ini!" Gerutuku dalam hati. Entahlah, Tak ada yang salah dalam dirinya. Dia tidak pernah salah, namun akulah awal penyebab masalah yang kini mersarang dalam kalbuku. Tapi kenapa aku kesal kepadanya? Dasar bodoh!!!

Ok lah akan kuceritakan.. Kutorehkan catatan sejarah dilembar kehidupanku sejak ku memulai kehidupan di SMAKBo. Ya, SMAKBo-lah titik balik semua aspek dan pola pemikiranku. Disana, aku mulai menerapkan ajaran-ajaran ISLAM yang dulu telah aku mengerti namun tak jarang tuk dilanggar. Tepatnya bulan Maret 2009, aku ingin kembali dalam cintaNya, aku ingin lebih mencintaiNya, aku ingin menerapkan segala aspek yang membuat umat islam maju, aku ingin membangun keimanan diatas pondasi ISLAM yang kokoh, Aku ingin menjadi cerminan muslimah yang melakukan hukum ISLAM secara kaffah, aku ingin menjadi seorang akhwat, aku ingin menjadi orang yang dicintai-Nya.
Banyak rintangan yang aku lalui. namun berkat bantuanNya, aku telah berhasil melaluinya. Hidupku saat itu benar-benar nyaman, aku selalu melibatkan Allah dalam segala permasalahanku. Namun, hidupku mulai berubah ketika Allah mengujiku dengan ujian "CINTA". Enam bulan yang lalu, aku mengenal sosok pria yang lumayan membuat rasa simpatiku terhadapnya muncul. Tak ada yang istimewa dalam perkenalan antara aku dengan dia. Aku menggapnya seperti teman biasa. Tapi aku dan dia terjebak dalam permainan facebook yang membuatku sering berhubungan dengan dia. Sebelumnya aku akan menceritakan kelemahanku. Aku adalah sosok perempuan yang sangat peka, mudah terpengaruh, tak mudah melupakan seseorang (termasuk sahabat dll), tp tak mudah jatuh cinta, tidak suka rayuan dan sebagainya.
Kembali lagi kepermasalahan awal. Ternyata salah seorang sahabatku mengetahui bahwa aku sering ber-facebook-ria dengan pria itu. Dia sering mempengaruhiku dengan menceritakan seluruh kebaikan si pria tersebut. Aku mulai tau bahwa dia pernah aktiv dibidang kerohanian sekolahku. Mungkin sejak itu, rasa kagum mulai muncul. Aku tak pernah menyakan si pria itu kepada sahabatku, tapi sahabatku sendirilah yang menjadi informan jitu dan memberitahukan hal-hal yang menyangkut tentang dia. Lama-lama aku mulai risih "Kenapa sich nih anak ngomongin dia mulu! Gak ada omongan lain apa?" gerutuku.
Aku berusaha menutup telinga karena tak ingin membiarkan perasaan kagum itu menjalar menjadi perasaan lebih dari itu. ENTAHLAH.. Aku tak ingin berkenalan dengan perasaan yang selalu menyinggung sudut hatiku dengan sudut datang melebihi 90 derajat (Koq jadi matek ya? Hahaha)

Seiring waktu berlalu, entah ada angin apa, si pria itu tak seperti biasanya mengirim pesan dengan kata-kata yang super duper gombal. Membuatku jijik. ia seperti tidak menghargai aku dengan pengirimkan sms yang tidak pantas aku terima. Aku mulai menjauhinya dan berusaha membencinya.

Lost contact..!! Aku bahagia, karena tak ada lagi pria yang akan menginjak-injak harga diriku sebagai "Calon akhwat". Tapi yang membuatku bingung, kenapa aku penasaran (ingin mencari tau bagaimana sifatnya) dan selalu timbul perasaan rindu ketika jauh darinya? Ternyata aku sadar, aku salah membiarkan dia masuk dalam salahsatu episode hidupku. Ya, aku harus menghadapi konsekuaensi atas perasaanku sendiri. Banyak yang berubah dariku ketika aku harus berhadapan dengan virus merah jambu ini. Aku ingin kembali lagi kemasa saat aku belum mengenalnya. Dan aku nekat meremove dia dari friendlist facebookku agar aku mudah melupakannya.

Sedikit demi sedikit aku telah mengusir dia dalam babak hidupku.
Tapi entah karena apa, dia hadir lagi dalam hidupku dan mengirimkan sesuatu lewat inbox FB yang berisikan ttg permohonan maaf dan perasaannya. Selalu saja begitu. Sejak saat itu aku harus berfikir dua kali lipat untuk melupakannya. SULIT ya Rabby..

Aku mulai masuk kedalam permainanya. Diskusi agama, pengalaman hidup dan sebuah prinsip mambuat aku kembali dekat dengannya. Sejak saat itu, aku hanya menganggap dia seorang kakak. Hal itu kulakukan untuk mencegah perasaan yang takutnya melebihi cintaku padaNya. Dia begitu baik, dan pantas aku sebut kakak. Dia selalu mengingatkanku ketika aku alfa. Lama-lama perasaanku mulai luntur dan sedikit demi sedikit hilang.

Tiba-tiba kamis kemarin, Wahyu menceritakan semua tentangnya. Selama ini aku termakan semua omongon, rayuan, dan kata-kata palsu darinya yang berkedok ISLAM. Dia pintar membuatku jatuh cinta lagi. Aku tidak sadar bahwa aku telah dibohongi olehnya. Dulu, aku terlalu menaruh hati dan mempunyai harapan yang besar terhadapnya. Aku mengira bahwa dia mengistimewakan aku diatas teman wanitanya yang lain. Tapi ternyata TIDAK..!! Bodoooooooooohhhhhhhhhhh bangettt..

Karena kesalahanku, banyak waktu yang tersita..
Karena kesalahanku, iman yang sudah susah aku bangun runtuh dengan sekejap..
Karena kesalahanku, aku berubah..

_Cerita diatas merupakan sumber masalahku yang ingin aku pecahkan_

Aku menceritakan seluruh permasalahanku kepada Mas Wito dan Kak Achoey. Apa yang harus lakukan? Dan aku menemukan titik terang dalam masalah ini..

Jawabannya hanya satu, yaitu IKHLAS..!! Tujuan hidupku harus karena Allah. Buat apa aku mempermasalahkan hal-hal yang tidak memberikan kemaslahatan bagiku dan dunia ISLAM? Aku tidak akan melupakannya. Karena seseorang tidak pantas dilupakan. Cukup diambil ibrah yang kita dapatkan dalam masalah tersebut agar tidak jatuh dalam lubang yang sama. Aku akan melakukan perniagaan dengan Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan hartaku diatas jalanNya.

Do'a seorang hamba yang berlumur dosa:

Ya Rabbi..

Jadikan dia seorang lelaki yang beriman,
Yang hatinya disalut rasa taqwa kepada Allah,
Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Islam,

Yang sentiasa haus dengan ilmu,
Yang sentiasa dahaga akan pahala,
Yang solatnya adalah maruah dirinya,
Yang tidak pernah takut untuk berkata benar,
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu,
Yang sentiasa bersama kumpulan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.

Jadikan dia seorang lelaki,
Yang menjaga tutur katanya,
Yang tidak bermegah dengan ilmu yang dimilikinya,
Yang tidak bermegah dengan harta dunia yang dicarinya,
Yang sentiasa berbuat kebajikan kerana sifatnya yang penyayang,
Yang mempunyai ramai kawan dan tidak mempunyai musuh yang bersifat jembalang.

Jadikan dia seorang lelaki,
Yang menghormati ibu bapanya,
Yang sentiasa berbakti kepada orang tua dan keluarga,
Yang bakal menjaga kerukunan rumahtangga,
Yang akan mendidik isteri dan anak-anak mendalami Islam,
Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan,
Kerana dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat.

Jadikan dia seorang lelaki,
Yang sentiasa bersedia untuk menjadi imam,
Yang hidup di bawah naungan al-Quran dan mencontohi sifat-sifat Rasulullah,
Yang boleh diajak berbincang dan berbicara,
Yang menjaga matanya dari berbelanja,
Yang sujudnya penuh kesyukuran dengan rahmat Allah ke atasnya.

Jadikan dia seorang lelaki,
Yang tidak pernah membazirkan masa,
Matanya kepenatan kerana membaca al- Quran,
Suaranya lesu kerana penat berzikir,
Tidurnya lena dengan cahaya keimanan,
Bangunnya Subuh penuh kecergasan,
Kerana sehari lagi usianya bertambah kematangan.

Jadikan dia seorang lelaki,
Yang sentiasa mengingati mati,
Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat,
Yang mana buah kehidupan itu perlu dibaja dan dijaga,
Agar berputik tunas yang bakal menjaga baka yang baik,
Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian.

Jadikan dia seorang lelaki,
Yang tidak terpesona dengan buaian dunia,
Kerana dia mengimpikan syurga Allah.

*******************************************************************************
Makasih buat si Pria yang ingin menungguku..
Aku ikhlaskan kamu, wahai pria yang menawan hatiku..
Aku tak ingin terikat sebelum hari yang ditetapkan tiba..
Aku tak ingin mengekangmu..
Terserah mau jalan hidup mana yang akan kamu pilih..
Namun aku akan selalu mendokan kebaikan untukmu

Terlalu lelah bagiku dan bagimu untuk menyusuri jalan yang bisa membuat aku dan kamu tergelincir dalam neraka Jahannam..

*******************************************************************************

UNTUKMU AKHI

Kau bilang “ana akan menunggu ukhti beberapa tahun lagi ketika ukhti sudah lulus”
Buat apa kau katakan itu skrg akhi...
Jika belum siap adalah jawabannya,, lalu kenapa harus kau katakan rencanamu itu padaku..
Tidak taukah engkau,, kata2mu itu bisa menggoyahkan kekokohan iman yang sedang susah payah ku bangun..

Jangan mengotori hatimu lagi dengan selalu menghubungiku
Kau seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada wanita yang berhak.. tapi kan belum tentu wanita itu aku...

Ketika kau bilang.. “ati2 ya di sana.. jaga diri baik2..”
Bukannya aku ga suka diperhatiin dan dijagain..
Tp cukuplah Allah yg menjagaku..
Dan tanpa kau bilang begitu pun aku akan berhati2 di sini dan menjaga diriku dengan baik untuk suamiku nanti.. dan itu belum tentu kau..

aku tidak bisa menjanjikan apa pun.. karena aku tak tau apa yang akan terjadi padaku nanti...
Sebuah nasehat yang perlu aku dan kau ketahui:
"Wahai akhwat, jika datang kepadamu laki-laki baik-baik yang melamarmu, maka bisa jadi dialah pangeranmu.
"Wahai ikhwan, jika gadis pujaanmu telah dilamar orang, maka lupakanlah. Karena bisa jadi dia bukan permaisurimu."


Aku yakin kau tau janji Allah.. laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik..
Maka kalau memang nantinya kita tak berjodoh,, ya itu artinya barangkali aku tak cukup baik untukmu.. pastinya ada wanita lain yang baik untukmu..

Dan yakinlah... kalau memang aku bukan tulang rusukmu,, maka apa yang kau rencanakan itu tak akan pernah terjadi...

Dan jika aku ini tulang rusukmu, maka tanpa kau minta aku untuk tidak ta’aruf dengan orang lain pun, aku akan tetap jadi pendampingmu..

Karena ku yakin,, tulang rusuk tidak akan tertukar..


^_^
Nike as kekee
Obralan yang panjang antara Nike dan sahabat-sahabat mulai menghiasi istirahat kami di Siang yang sangat panas itu. Aku lupa kapan tanggalnya obrolan itu berlangsung, yang jelas saat itu aku masih duduk di kelas 3SMP.


Mungkin terlalu panjang jika diceritakan, tapi inti dari obrolan itu adalah keinginan kita yang berencana membuat 100 daftar harapan dan hal-hal yang diinginkan. Setiap orang membuat 100 Harapan dan harus dikumpulkan 1minggu setelah itu. Satu minggu pun berlalu. Saat dikumpulkan dan membaca harapan itu kita smua pada ngakak, karena isinya impossible banget..!! dan gak akan mungkin terwujud. Such as: Pengen punya suami direktur bank BI lah, pengen punya separuh dunia lah, pengen pergi ke planet jupiter dan tinggal disana lah, pengen nilai UN 40,00 (alias sempurna), dsb. Hahaha..

Malam ini, aku akan mengulangi dan membuat kembali 100 rancangan, harapan dan hal-hal yang ingin dilakukan seumur hidupku. Tapi yang jelas kali ini akan lebih masuk akal. Bismillahirrahmanirrahim.. Semoga terwujud

1. Bisa banggain mama dan papa pas acara wisuda nanti. Anaknya sukses dengan gelar.
2. Naik kelas dengan nilai memuaskan
3. Lebih meningkatkan kinerja ROHIS di SMAKBo dan harus ada penyuluhan-penyuluhan yang tidak terlalu fanatik, harus aktif di bidang kemanusiaan dan agama
4. Hafal surat Al-Mulk dan minimal al-kahfi 10 ayat terakhir
5. Harus lebih semangat dalam menjalankan visi dan misi agama. Ga boleh terbentur oleh beberapa hal seperti sakit, apalagi ikhwan
6. Nilai UN SMA rata-ratanya harus lebih tinggi dari UN SMP, berarti harus lebih bagus dari 9,10
7. Ide PKT harus cemerlang, dan dapet 4 thumbs up
8. Sukses PKT dan PKL
9. PKL di tempat yang enak
10.Menyelam di kepulauan seribu ^_^
11. No Pacaran until akad
12. Ngebantuin penyembuhan papa dalam penyakit asmanya
13. Lebih jago main piano
14. Pengen pergi UMROH bareng keluarga
15. pengen Punya motor vespa matic warna pink, helm yang ada kacamatanya, pake syal warna pink, dan keliling pake motor itu.. Witwiw (Serasa jadi akhwat yang paling keren)
16. Punya rumah pohon yang dibawahnya ngalir sungai yang dangkal dan airnya jernih banget, Ditemani burung yang bersuara emas
17. Ngedatengin tempat yang ditumbuhi ilalang (kalo bisa, tinggi ilalang itu sepantar), dan lari-larian sambil ngebelah padang ilalang dan niup-niupin bunga kapas
19. Beli biola dan belajar memainkannya
20. Pengen naik gunung minimal 1x dalam hidup
21. Punya bunga mawar hitam
22. Arung jeram 50km
23. Rumah yang gak gede tapi bener-bener asri dan ngebuat nyaman
24. Walaupun ga kuliah ditempat-tempat hebat, tapi harus punya azzam kuliah dengan uang sendiri. Tanpa mengandalkan orangtua.
25.Menjadi mentor yang baik untuk mentee-menteenya
26. Nyelesein S1 dalam waktu 4 tahun, ga boleh lebih
27. Main piano waktu mama ulang tahun
28. Kerja ditempat yang enak, dan bakal setia di perusahaan itu sampe ngedudukin jabatan penting di perusahaan itu.
29. Beliin mama dan papa Piala yang judulnya "Pasangan Terbaik"
30. Gak mau punya rumah diluar pulau Jawa (Biar gampang nengok orang tua)
31. Diriin rumah sosial, baik itu panti asuhan, panti jompo, atau rumah tahfidz
32. Ngebangun rumah Allah a.k.a masjid di daerah yang kurang sosialisasi Islamnya dan (pengennya sich) bardakwah disana (Itu juga kalo belum punya suami)
33. Pengen nyium kaki mama (Ampe sekarang masih gengsi, padahal mah pengen banget)
34. Gaji pertama langsung nraktir ade-ade dan nyisihin buat yang membutuhkan
35. Pengen ke pantai sore-sore, ngeliat sunset dalam keadaan abis ujan.. Romantis banget ya
36. Jalan-jalan kesebuah pedesaan pake mobil bak terbuka, dan Nike duduk dibawah terangnya bulan bareng temen.
37. Guling-gulingan dipasir putih. Hahaha
38. Berkuda di Gunung Bromo pake sorban dan kacamata hitam (Kayak orang buta jadinya) Wkwkwkwk
39. Ke Ujung genteng.
40. Ke air terjun yang airnya sejuk banget bak air es dan muncrat-muncrat menampar pipi..
41. Berkuda dimanapun.
42. Ke Palestina dan memperjuangkan hak-hak warga Palestin yang telah terenggut oleh kejamnya zionis israel
43. Napak tilas lagi ke Palembang, dan daerah-daerah masa kecilku juga pengen ngerasain lagi naik sepeda kumbang warna pink yang depannya ada keranjang buat nyimpen tas
44. Ketemu ma temen-temen SD dan dia
45. Pergi ke perkampungan kumuh dan menyantuni mereka
46. Naek motor dari Tangerang-Sukabumi.
47. Naek pesawat ke Singapur
48. Punya kamera yang bagus dan keren..
49. Ke luar negeri, walaupun ke Malaysia atau ke Singapura
50. Pengen piano klasik yang gedee banget, warna item ato coklat.. Biar mirip kayak sherina.. wkwkwkwk.. Ngareeepppp...!!!
51. Ada yang dateng kerumah buat ta'aruf dan orangnya yang udah nike suka.. Amin.. amin.. amin..
52. Nikmatin musim salju
53. Ngaji lebih tartil, tahsin doooong
54. Bikin perpustakaan
55. Buat 1 novel aja
56. Pergi ketempat yang bener-bener tenang bareng orang yang kucintai.. hahaha
57. Menikah dengan orang yang bisa membawa nike dan keluarga Nike menuju SyurgaNya
58. Bisa qrueesteek.
59. Ngbantu orang tua dalam ngebiayain adik-adik sekolah.
60. Punya anak-anak yang lucu.
61. Berlayar ke danau toba
62. Kalo dapet anak laki-laki, bakal dilesin olahraga, dan kalo dapet anak perempuan harus dilesin biola (Obsesiku yang tidak tercapai)
63. Rutin Tahajjud
64. Besanan ma salah satu dari sahabatku, pengennya sich besanan ma Wahyu biar cucunya SEMPURNA.. hahagz
65. Rutin baca Al-Qur'an
66. Pergi ke Semarang napak tilas bareng ,a,a
67. Pengennya sich ga ninggalin shalat dhuha
68. Fokus untuk mendirikan lembaga kemanusiaan
69. Bisa Masak opor :p
70. BAHAGIAIN MAMA, PAPA DAN ORANG-ORANG YANG SAYANG MA NIKE
71. Menjadi salah satu bagian dari panti asuhan, tapi ga mau jadi anggota
72. Bisa terus akur ma sodara-sodara mpe kakek nenek
73. Punya mertua yang sangat baiikkk
74. Ga mau jadi orang terkenal, tapi cukuplah jadi orang yang berpengaruh
75. Sidang dengan hasil memuaskan
76. Semoga dapet suami yang mengerti, dewasa, bertanggung jawab, romantis dan gak plin plan.. Hahaha
77. Melupakan hal-hal yang menyakitkan selama hidup
78. Metik bunga Edelweiss buat mama dan papa tercinta
79. Beli Laptop sendiri
80. Bisa mandiin, ngafanin, nyolatin mayat minimal.
81. Menyadarkan adek buat pake jilbab dan menuntunnya untuk lebih mengenal islam juga menyadarkannya bahwa Islam adalah agama terindah
82. Berharap punya seseorang yang bisa mengingatkan disaat salah, membantu berdiri disaat jatuh, mensupport disaat lemah, dan menyalahkan disaat tidak benar (Tidak manis dibibir aja)
83. Pinter Muhasabah: evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri. Muahadah: mengingat-ingat kembali janji yang pernah dikatakan. Mujahadah: bersungguh-sungguh kepada Allah SWT. Muraqabah: senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT. Muaqobah: mencoba memberi sanksi kepada diri manakala diri melakukan sebuah kekhilafan, memberikan teguran dan sanksi kepada diri kalau diri melakukan kesalahan.

Ya Rabbi, Ya Tuhan Hambam, semoga terwujud.. Aamin.. Aamin.. Aamin..

"Fashbir Shobron Jamiilaa.."

Yang tulisannya biru, alhamdulillah sudah terwujud..
Akan kutanamkan azzam dalam diri sendiri, bahwa suatu saat, aku akan melihat daftar keinginanku, terwujud seluruhnya.. Aamiin
Nike as kekee
Hari Sabtu kemarin, ku menyusuri sebuah ruangan dalam rumahku yang tak pernah terjamah oleh kedua kakiku.. Disudut ruangan itu, kulihat 2 onggok dus yang sangat berdebu, tak terurus dan lusuh.. Karena sifatku yang penasaran, aku pun membuka dus tersebut dengan bantuan benda tajam, mungkin saat itu pula aku tersentak.. Ternyata dus itu berisi surat-surat waktu mama dan papa pendekatan dulu.. Kubersihkan dus itu, dan kubawa kehalaman rumah.. Lalu satu persatu kupungut surat itu, dan kubaca dengan senyuman menghias bibirku (mungkin).. Berpuluh-puluh surat telah kubaca, namun aku sangat tertarik kesepucuk surat yang beramplop biru muda (sekarang sudah lusuh), mungkin ini surat disaat papa mengajukan ingin memperistri mama.. Ich,, so sweet..!! Kalo diliat dari isi surat, kayaknya mama tertarik sama papa karena papa orangnya tegas tapi bisa romantis.. hehehe.. Haduh, giliranku kapan ya? Wkwkwkwk.. tapi aku yakin, pasti masaku akan lebih indah daripada orangtuaku.. Karena aku akan melaluinya secara islam, dimana kehormatan dan sifat malu diutamakan.. n_n
Ich, pengeeeeeeeennnnn..!!

Check this out..!!

Palembang, 13 Mei 1989

Akan tiba saatnya
Jiwa ini terjerat cinta
Tak lagi sekedar mainan
Namun sebuah perjanjian

Cinta tulus ini
Terpadu juga dalam sebuah akad
Perjanjian diri tuk saling setia
Sehidup semati, menyatukan separuh jiwa

Saat akad terucap,
Resmi diri ini seutuhnya milikmu
Resmi hidup ini ku serahkan untukmu

Konsekuensikan ucap akad itu
Sebagai wujud cinta kita
Berjanjilah tuk katakan yang sebenarnya
Bahwa kita saling CINTA

Sungguh , ku tak dpt mengucapkan apa”
kata hatipun sulit utk menyusun kalimatnya yg indah
hanya kekaguman, kebahagiaan, kenyamanan yg justru ku nikmati skrg

walaupun perbedaan kondisi saat itu sdkt menampakkan yg sbnernya

tp sekarang aku,
yg akan mengajak mu utk hidup dan menjaga hatimu
mengobati luka perihmu
menghiasi wajahmu dgn senyuman
mencurahkan segala isi hatiku

ku rindukan saat” nanti
masa depan yg ckup mapan
saling berbagi diantara kita
saling percaya
saling menjaga
saling menghormati
dan saling menghargai

Tak lama lagi, aku akan menjemputmu untuk merengguk kebahagian
Hanya ada aku, kamu dan keluarga kita nanti
Semoga


Haaaaaaaaaaaaaaa...........!!!!!!!!! Papa bisa romantis juga ya? Udah ah, ntar diterusin lagi dech

About 0 masukan | edit post
Nike as kekee
Bismillahirrahmanirrahim..

Malam ini tak seperti malam-malam biasanya.. Aku merasa kemampuan untuk berimajinasiku lama-lama pudar.. Dan keahlian dalam merangkai katapun menghilang.. Untuk post-an ku kali ini, mungkin tak ada kata yang bertele-tele..



Ya Rabbi.. aku sangat yakin bahwa aku ini sedang berkhayal ...
yakin seyakin mungkin 99.99 %

aku berkhayal tentang masa SMPku yang sangat indah ...
yang ku fikir hanya bersenang-senang ...
tak ada beban fikiran sama sekali ...
aku ingat ...
saat aku bermain bersama teman-teman ...
saat aku belajar di SMP yang terkenal "Pintar bin bandel-bandel" itu ...
namun aku tetap bangga dengan SMP itu .
SMPN 01 Sukabumi yang penuh dengan kenangan ...
Mungkin, bagiku tiap kelas mempunyai memori dan keunikan masing-masing..
Disetiap kelas ada bermacam-macam alat peraga dan televisi yang menunjang kegiatan KBM, dikelas inilah persahabatan kita dimulai..
Kita (murid SMP 01) tidak mempunyai kelas tetap, karena sistem disini adalah Moving Class.. Seru sich, tapi capek..

aku ingin sekali kembali ke masa itu ...
saat aku sedih, aku slalu pergi menyendiri di blakang sekolah
yang menurutku, yaa sangat nyaman untuk menyendiri ...
aku slalu menangis di sana ditemani taman, bangku dan pohon yang rindang...
menyandarkan bahuku pada pohon belakang sekolah
sambil memeluk tasku erat-erat ...
aku yakin tak ada satupun yang tau bahwa aku menangis ...
karena, aku menangis hanya di tempat itu saja ...
sampai-sampai, teman-temanku mencariku ...
karena aku menghilang begitu saja...

teman-temanku ...
aku sangat bahagia mempunyai sahabat seperti mereka
aku sangat menerima kekurangan dan kelebihan mereka
hanya satu ...
aku tidak pernah menceritakan kesedihanku pada siapapun ...
aku slalu mencoba terbuka pada mereka ...
namun rasanya aku tak bisa ...
tak bisa menceritakan itu ...
karena ku yakin, mereka sedih melihatku sedih ...
maka dari itu , aku selalu bahagia di depan mereka ...
walaupun hatiku sangat menangis ...

aku sangat bahagia bersama mereka ...
sampai-sampai aku lupa akan kesedihanku ...
mereka slalu membuatku bahagia ...
Diana si Miss Perfect, Putri sang Presiden (Julukan buat ketua kelas), Gadis si Dancer, Lala yang tukang nraktir, Nastia si Miss English (Sering juara lomba bahasa Inggris), dan Laras Sang Juara..
Best Friend Forever, will never be replaced ...

Masih inget ga waktu kita mengaruhin guru supaya ga masuk kelas?
Waktu ngibulin pak satpam dan nyogok pake rokok biar bisa kabur dari sekolah?
Waktu disuruh ngecat tembok dan meja yang udah kita kotorin?
Waktu ketawa-ketawaan liat ade kelas yang songong?
Waktu pertama kalinya masuk keruang BP?
Waktu nangis-nangisan karna salah satu dari kita dapat masalah?
Waktu jailin anak cool head..
Mungkin kenangan itu sulit untuk diulang, sangat sulit malah..

Kita emang bandel banget, tapi kenapa ya guru-guru tetep nganggep kita bae?Hahaha..
Lumayan, sempet ngebanggain Wali kelas.. Diana, Putri, Nastia, Laras dan Saya masuk ke 10besar lulusan terbaik.. (Gimana ga bagus? Orang pas UN dapet bocoran.. wkwkwkwk.. Hanya orang gahol yang dapet.. Pas UN cmzn gitu.. Astaghfirullah, ga bakal diulangin lagi dech..)

owww ....
aku sadar setelah aku berhenti mengkhayal ...
aku menampar pipiku sekeras mungkin ...
untuk membuktikan, bahwa aku sudah sadar ...

sekarang aku sudah sadar ...

bahwa mereka sudah tak ada ...
mereka mempunyai kehidupan masing-masing ...
mungkin mereka sudah lupa ...
lupa akan aku, aku yang slalu ditemui mereka dengan mata sembab
sehabis dari belakang sekolah ...

aku mulai bisa terima, dan terbiasa tanpa mereka ...
Setiap kali pulang ke Sukabumi..
sesekali aku kembali ke sekolahku, mengingat mereka ...
berdiam diri di taman belakang...
dan berharap mereka datang...
sangat berharap mereka datang...
aku terus menunggu mereka...
sampai-sampai penjaga sekolah menyuruhku pulang...
karena hari sudah sangat sore ...

lalu aku pulang dengan perasaan kecewa ...
Sangat KECEWA !!
apa mereka sudah lupa dengan kenangan kita sewaktu di SD ?
apa mereka sudah lupa dengan janji kita ?
apa mereka sudah lupa dengan seribu kata bahwa "MASA-MASA SMP YANG TAKKAN TERLUPAKAN ?"

mana janji kalian ?
kecewa ...
sangat kecewa ...
benar-benar kecewa ...
sumpah kecewa ...

tapi, yasudahlah ...
memang begini adanya ...
toh, sekarang akupun bahagia dengan temanku di SMA ...
sangat bahagia ...

dan akupun sadar kembali ...
Bahwa ini adalah sekarang, bukan dulu ...
Nike as kekee
Hari ini, tak terlalu indah untuk dijalani. Terlalu banyak waktu yang kuhabiskan diatas ranjang. Nafasku sesak, perutku perih, kepala pusing, dan entahlah.. Terlalu indah jika dirasa. Nikmatin aja, toh kalo udah meninggal gak bakal lagi ngerasain sakit (itu juga kalo bnyak amal sholeh) hehehe.. Kuambil notebook kesayangan, dan OL diatas kasur sambil menikmati sejuknya udara di Sukabumi. Siutan burung mengiringi gerak tanganku yang berkutat diatas keyboard. Suasana sepi senyap didalam rumah membuat hatiku sedikit galau, dan kuputar lagu-lagu nasyid agar mengurangi sedikit kesepian. Seperti biasa, kubuka google untuk mencari bahan-bahan yang mungkin bisa menambah pengetahuanku dlm beragama. Dan kutemukanlah arrtikel yang berjudul

Wanita bisu, tuli, buta dan lumpuh yang kau intai


Ku begitu tertarik melihat judulnya, dan setelah dibaca, isinya pun tak kalah bagus. Mending berbagi dengan penikmat blog lainnya biar bermanfaat


Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat sebuah apel jatuh ke luar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah terbitlah air liur Tsabit, terlebih-lebih di hari yang sangat panas dan di tengah rasa lapar dan haus yang mendera. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang terlihat sangat lezat itu. Akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah apel itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya.

Maka ia segera pergi ke dalam kebun buah-buahan itu dengan maksud hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah apel yang telah terlanjur dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja ia berkata, "Aku sudah memakan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku hanya khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya".

Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalanan sehari semalam".

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orangtua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah Saw sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka."

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba disana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata, "Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu sudikah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?" Lelaki tua yang ada di hadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang jatuh ke luar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu ?" Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang gadis yang lumpuh !"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan semacam itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara ia memakan setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan !"

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinannya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'Alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala". Maka pernikahanpun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum�."

Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi menjadi istrinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu, dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada di hadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berpikir mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya ?

Setelah Tsabit duduk disamping istrinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah". Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?" Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah. Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya mengunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang akan memelihara dirinya dan melindungi hak-haknya sebagai suami dengan baik. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat wajahnya Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".

Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik rupawan itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.
About 0 masukan | edit post
Aku
Nike as kekee

Bismillahirrahmanirrahim..

AKU 

Aku hanya manusia biasa..

Singkat padat dan jelas, cukup "Nike Andini"
Aku tidak bisa mendeskripsikan secara berlebihan diriku..
Karena Di antara sekumpulan Manusia, aku bukanlah siapa2.
Di antara sekumpulan Kaum Muslimin aku pun bukan lah orang yang menonjol keimanan nya.
Dan Di antara Kaum Muslimin yg bertauhid, aku pun bukan lah org yg Istiqamah di dalam nya

Tapi dengan kelemahan yang ku miliki ini, bukan brarti Allah 'Azza wa Jalla tidak memberi kesempatan bagi ku utk menjadi Hamba2Nya yang beruntung

Dgn kefasiqkan yg ada pada diri ku, bukan berarti Mustahil bagi ku untuk kembali taat kepada Allah 'Azza wa Jalla....
Dgn Iman ku yg masih labil, bukan berarti selama nya aku berada di ambang kekafiran, Sdg Ampunan Allah 'Azza wa Jall Maha luas bagi Hamba2 nya yg ingin bertaubat....



Para Sahabat2 Nabi SAW. dahulu mreka pun org2 yg bergelimang Maksiat, dosa & kefasiqkan sebelum cahaya Islam masuk pada diri mreka. Tapi lihat lah, tatkala Islam yg di risalah kan oleh Muhammad SAW telah mnghampiri mreka.....!!!
Mereka menjadi pejuang2 Islam di Garda terdepan
Mereka di sanjung2 dalam Ayat2 Al Qur'an, "Radhiyallahu 'anhum,wa Radhu 'anh"

Cukup lah kiprah mereka menjadi Bukti, bahwa Taqwa kepada Allah ada lah tolak ukur sebuah kemuliaan
Cukup lah kiprah mereka menjadi bukti bahwa Izzah hanya lah milik org2 yg briman
Cukup lah Kiprah mereka menjadi Motivasi bagi ku utk brkorban utk millah ini, demi mengharap Ridho Allah, demi mnsuci kan diri dari Dosa2 yg telah lalu, & demi mengharap Syurga Nya yg Maha ni'mat

Ketahui lah wahai Saudara2 ku
Kenikmatan yg paling di idam2 kan oleh org2 yg beriman, adalah ketika Allah catat Nama nya di Lauhul Mahfuzh ke dalam barisan Hamba2 Nya yg brtaqwa
Dan tdak ada yg lebih bertaqwa di antara kaum Muslimin kecuali Rasulullah SAW., Para Sahabat nya, para Tabi'in & para pngikutnya

Sdg Amalan Sunnah yg menjadi ciri khas mereka adalah:
memurnikan Aqidah/bertauhid
Berda'wah atas Risalah Nya
Dan Berjihad fii Sabilillah

Maka ciri2 orang yang bertaqwa, adalah org2 yg terdapat 3 hal tersebut dalam diri nya....
Hal ini lah yg menjadi Alasan, Da'wah & Jihad menjadi tugas utama kita.....
Hal ini menjadi alasan, mengapa Org2 yg rindu utk berjumpa Rasulullah SAW di Firdaus begitu bersemangat dalam Da'wah & Jihad.....
Dan hal ini menjadi alasan, mengapa para Mujahidin berbondong2 ingin mendapat kan Syahadah.....

Ya Allah
Aku telah berterus terang pada MU
Ya Allah
Permudah kan lah langkah ku utk mendekat pada MU
Ya Allah
Jadikanlah, mati Syahid di medan Jihad sebagai akhir Hayat ku

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar..
Wal 'Izzatu Lillahi wa li Rasulihi wa lil Mu'minin
Nike as kekee
Kamis, 07 Januari 2010

Hmmm... baru bkin blog nii, jadi masih semanget edit entri baru.. hehehe

Sore hari.. Jejak hujan masih membasahi taman langit.. Dingin..!! Ya, itulah yang kurasakan.. Tiba-tiba sesuatu membawaku berkhayal menyusuri lorong waktu, memahat bulir-bulir masa depan yang tak tentu arah. Burung-burung hanya berkicauan, mungkin mereka mengejekku karena kebodohanku yang selalu berkhayal disaat orang lain hiruk pikuk dengan aktivitasnya. Hmm..
Tiba-tiba..

"Teteh, jelek banget sih, daritadi senyum-senyum sendiri!! Lagi naksir cowok ya?" Usik bibi yang mengganggu lamunan ku. Ih, bibi sok tau banget kataku dalam hati. Aku menangkis pertanyaan bibi dengan berbagai alasan. "Bibi, aku kan masih kecil, kata mamah gak boleh dulu kenal-kenal ma cowok yang bukan muhrim. Lagian bukan ngelamunin cowok koq, mit amit dech (Sok suci amet ya)hahaha..".

Ngelamun? Astaghfirullah.. Kan ga boleh ngelamun, pamali kata si mamah mah. Hahaha.. Tapi gapapa lah! Sekali-kali ini.. Lagian seru ceritanya. Coba aja Bibi gak ganggu, pasti happy ending. Wkwkwkwk..
Daripada dipendem sendiri, mendingan dituangin ke blog dech..
Maaf buat Wahyu, Hasna, dan Hakim yang namanya Nike cantumin di blog.. Piss..

Bismillahirrahmanirrahim


TASAWUF CINTA
Ini kali pertama ke uraikan senyumku dengan lebarnya... langkahku menuju walimah sahabatku begitu ringan dan riang... saat itu memang langit agak sedikit mendung. Cuacanya kurang mendukung untuk sebuah pesta pernikahan, tapi kegiranganku menutupi langit-langit yang tak bercahaya…… Hasna...ya...nama itulah yang akad di Qabulkan oleh seorang ikhwan yang tampan dan gagah berani untuk memperjuangkan islam..

ahaahaahaa hatiku senang sekali dibuatnya.. Persahabatan yang kubina selama ini yayayaya.... kupercaya semua nantinya pasti akan sibuk dengan kehidupnya masing-masing. apalagi mereka yang sudah berkeluarga.

ku buka pintu kamar pengantin yang sudah dihiasi oleh bunga-bunga yang cantik... "mmmm...wangi amat nih kamar na?" tanya ku dengan mengejutkanya dikamar yang terhias rapih itu. "ya iyalah......kamar buat pacaran kudu wangi...first...disini semuanya serba first" jawabnya kalem... ahahahaha hasna, lom aqad aja dah ngeres, emang kudu disapu tuh pikirana..hehehe sejenak kamipun saling pandang, tak terasa air mata kami membendung di kelopak mata. tak tertahan sehingga terjatuh mengalir dipipi. kami pun saling berpelukan terasa sekali akan ada yang hilang. ya..., akan ada yang hilang. masa-masa bersama kami akan lebih sedikit. yaa... inilah konsekuensi kehidupan.

"hiks...hiks..." isak tangis hasna semakin menjadi dan membuat hatiku semakin tak kuat menahan bendungan air mata ini. "udah ah na... nyantai... ntar Nike juga nyusul seminggu lagi. Hahaha... !" Dustaku. "hiks... hiks...hiks..."isakanya semakin menjadi. hah...aku bingung! mungkin yang aku rasakan sama dengan yang hasna rasakan

krekkk......
terdengar pintu kamar terbuka...,nah... ini wahyu sahabat ku juga. kami bersahabat bertiga. dari mulai kongkow bareng sampai melawan idiologi kufur kami selalu bareng. semoga semangat kami tetep Allah satukan.

"Assalamu'alaikum..." sapanya.
"'Alaykumsalam...hei yu. kok baru dateng?" tanyaku, tangisan aku dan hasna pun seketika berhenti.
"hei...,," hasna menyapa dengan lunglai
"duh...kok pengantin pake ada acara nagis-nangisan segala sih?" celoteh wahyu. padahal ku juga tau apa yang wahyu rasakan adalah sama dengan apa yang aku rasakan sekarang.
"kapan dateng?" tanyaku mengalihkan perhatian hasna
"baru aja nih, duh...macet bo...tadi. jadinya aja deh telat" tiba-tiba aja hasna menghampiri wahyu dan memeluknya erat...yah...nagis lagi deh!!

detik-detik Akad sebentar lagi akan diselnggarakan, hati kami pun semakin berdegup kencang, entah apa yang ada di otak kami. Harusnya kami bahagia.

Akad pun terselenggarakan, dua cinta menyatu kini. didalam ikatan yang suci dan Allah meridhoi. subhanallah didalam acara akad isaq tangis keluarga menjadi haru biru. sahabat selamat bahagia. Walimatul'Arsy pun terselenggara dengan meriah dan tetep syar'i

menjelang sore badanku sudah letih melayani tamu-tamu yang subhanallah banyak banget. akhirnya, ku sandarakan diri disebuah bangku deket bangku mempelai. tiba-tiba dateng seorang ikhwan menghampiriku.
"Assalamu'alaikum ukhti" sapanya pelan
"Wa'alaykumussalam" jawabku lirih, dengan gaya kaget ku tiba-tiba berdiri.
"ada apa yah? ikhwan diseblah sana mas " kataku sambil menunjukan sebuah tenda yang terlintas hijab.
"afwan, bukan. ana cuma mau ngasih ini ke ukhti hasna. dari seorang sahabat" ujarnya "ooo...,yah, syukron yah!"

Ikhwan itupun berlalu begitu saja, tampan memang. tapi... bukan type ku. hahahahahahaha
sebuah amplop berwarna merah jambu, tipis. mungkin uang didalamnya. tapi aneh, biasanya pake amplop biasa, tapi ini pake amplop pink. hahahayyyy... ada apakah?

Kulihat Hasna sudah bersiap-siap menanggalkan baju pengantin yang dia pake, karena resepsi sudah selesai.
"deuh..., pengantin baru, ntar malem asik dunk" gumam wahyu...dasar wahyu
"ya begitu deh...makanya cepet...cepet walimah...!" ledeknya, kena deh si wahyu
"na...,tadi ada ikhwan yang nitipin ini" kusodorkan amplop berwarna merah jambu itu
"kayanya sih spesial, pastinya uangnya juga warna merah" tawa kami meledak
"buka dunk na...," pinta wahyu

Hasna bergegas membuka amplop itu, dan ternyata amplop itu adalah secarik surat. tak lama kemudian setelah Hasna membaca, Hasna pun terisak-isak menangis. penasaran kubuatnya. ku ambil kertas itu lalu Wahyu menghampiri ku. sedangkan kondisi rini masih saja menangis. kufokuskan kedua bola mataku di depan surat itu.


Assalamu'alaikum warahmutullahi wabarokatuh

Untuk Mujahidah pengemban misi yang telah walimah

sebelumnya, ana minta ma'af ya ukhti kharimah. jika kedatangan surat ini menganggu. tapi agar ukhti tau bahwa ada seorang yang sudah berkorban untuk ukhti.

Memang salah ana, selama ana ini ngga pernah kasih kabar sama ukhti. itu lantaran begitu banyak amanah da'wah. setelah kita lulus SMA ana ber Azam bahwa nanti ketika ana pulang dari pengembanan misi ini ana akan mempersunting ukhti. Karena ana tau begitu mulia nya ukhti kalo ana ajak komitmen dengan waktu yang tidak singkat. ukhti pasti akan menolak, yah...ana mafhum. selama ini ana berada di Papua, untuk mengemban misi da'wah kita. memahamkan masyarakat yang luar biasa bodohnya tentang islam. Dipapua sini, setiap hari ana hanya bekerja dan menyelasaikan amanah sebagai hamba Allah. subhanallah perjuangan disini kerasa banget ukhti banyak sekali tantanganya. Sampai-sampai ana lupa ana punya hati di Jakarta sana, hati yang ingin ana ajak untuk hidup bersama. Setelah 6 tahun berada dipapua, dan misi sudah selesai. Alhamdulillah ana bersegera untuk pulang ke Jakarta. Aturan tiga bulan lalu ana sudah pulang. Tapi berhubung ada yang berhalangan untuk meneruskan amanah itu, ana cancel untuk pulang.

Ukhti, selama 6 tahun ini. Do’a malam ana selalu menyertai ukhti. Da’wah ana selalu ukhti hiasi. Karena ana yakin akan berdampingan dengan seorang wanita Sholehah.

Seminggu yang lalu ana sampai di Jakarta. Dan begitu dahsyatnya kaki ini untuk melangkah kerumah ukhti. Sesampainya didepan rumah ukhti. Ana melihat segerombolan orang yang mambawa perlengkapan acara lamaran. Kaki ana tertahan sampai depan rumah ukhti. Ana melihat ukhti dari jauh. Subhanallah wajah yang 6 tahun lalu ana liat kini berbeda, menjadi semakin cantik dan terdapat cahaya ghiroh yang memancar didalamnya. Ukhti, itukah engkau? Hatiku bergetar dibuatnya. Kumudurkan langkahku saat itu. Ku tau, kau sudah akan dipinang. Entah ikhwan mana yang beruntung itu. Langkahku melaju cepat, mundur...dan terus mundur.

Sekarang, ukhti telah berdua. Tapi cinta ana sama ukhti akan ana semaikan dalam Diary hati ana. (Aheyyy... geuleuh euy nulisnya juga.. Hahaha.. Na, jangan marah ya)

Barakallahufik ya ukhti
Semoga menjadi kelaurga yang sakinah, Mawadah dan Warohmah.
Amin

Wassalamu’alaikum

HAKIM (Jangan marah na, cuman becanda.. Wkwkwkwk)


Tanganku bergetar dibuatnya
“na……!” sahutku pelan.
“jadi...,,selama ini laki-laki itu dia na?” Tanya Wahyu. Nadanya sedikit agak kesal
isakan Hasna makin mengeras...
“ssssttttt, Na nanti semua tau! Udah….jadikan ibrah. Bahwa bergantung pada mahluk itu pasti akan kecewa, insya Allah HAKIM pun mengerti akan hal itu” tukasku sambil kurangkul dia.
“Nike, aku Cuma sedih aja……mungkin cinta kita tulus, tapi Allah menghendaki lain”
“ya udah...dirimu sekrang dah punya suami, dialah pengeranmu. Dia amanah yang Allah kasih buat kamu. Dijaga yah!” pesanku pelan.


Malampun tak bias dibendung lagi
Waktu terus berputar
Sehingga sahabatku bisa melupakanya
Kejadian kemarin, hari ini dan lusa, harus kita jadikan ibrah.



Alhamdulillah.. Selesai eunk.. Ntar lanjutin lagi dech ngelamunnya.. Hihihihi

Diambil dari kisah nyata (Dalam lamunan)
Moga ajah lamunan Nike gak kejadian pada siapapun. Termasuk Nike. ^_^
About 0 masukan | edit post
Nike as kekee
Hari ini, 06 Januari 2010

Aurora.. Ku terlalu banyak menyimpan keinginan untuk melihat peristiwa itu. Hingga kini angan itu masih menggebu-gebu dijiwaku. Dan mungkin tak akan padam. Berkhayal memang tak baik, tapi lumayanlah untuk mengasah imajinasiku. Dengar cerita orang, aurora itu menyimpan banyak keajaiban dan warna.

Tak elak, diblog ini, akan kutuangkan seluruh ide dan inspirasiku tentang aurora versi Nike Andini. hehehe..

Okey,, kita mulai....!!!

Bismillahirrahmanirrahim..

TARIAN AURORA

Alkisah, tinggalah satu keluarga miskin diantara mereka. Disana ukuran miskin atau kaya bukan hanya dari pakaian, rumah, atau makanan mewah. Tapi miskin atau kaya amat ditentukan dari kepemilikan api. Api untuk mengahangatkan diri dimalam hari. Api yang memberikan kenyamanan dan kehangatan yang akan bersarang dijiwa setiap orang. Keluarga itu tidak memilikinya. Hanya orang-orang tertentu yang diijinkan membuat api. Keluarga itu TIDAK. Itu sudah aturan main turun temurun

Keluarga itu hanya terdiri dari ayah, ibu dan seorang gadis kecil. Gadis itu bernama Maureen. Wajahnya bulat, penuh cahaya kebaikan, perangainya santun dan sifatnya memesona. Setiap kepala keluarga di perkampungan salju itu bekerja sebagai pemburu. Maka itulah sang Ayah berburu rusa, berburu binatang salju, ikan dan apa saja yang bisa dimakan. Sedangkan ibu bertugas menjaga rumah, memasak binatang hasil tangkapan ayah, menyamak kulit, membuat pakaian-pakaian tebal..

Suatu ketika, tibalah masa-masa sulit itu. Enam bulan berlalu, badai musim dingin terus mengungkung perkampungan, padahal lazimnya hanya tiga-empat bulan saja. Membuat sulit kehidupan. Benar-benar membuat semuanya sulit... Tidak ada lagi rusa dihutan dekat perkampungan. Danau yang biasanya digunakan untuk mencari ikan, sempurna membeku. Sulit sekali mancari binatang liar untuk dimakan, persediaan makanan musim panas sudah menipis. Seluruh perkampungan mengalami masalah serius.

Dan lebih serius lagi bagi keluarga miskin itu. tidak ada makan dan tidak ada api, itu sama saja malam malam mereka harus dilalui dengan penderitaan. Malam-malam terasa lebih panjang. Menggigil kedinginan... Tapi gadis kecil itu tidak pernah mengeluh. Meski gelap, meski dingin, ia menyibukan diri bersenandung. Menatap langit gelap tertutup badai lewat jendela iglo (Rumah di kutub)

Bertanya pada banyak hal pada ayah ibunya. Tentang mengapa malam tak terasa hangat sepeti siang. Mengapa malam tidak ada cahaya yang memesona seperti matahari. Mengapa dunia tidak siang saja selamanya... Biar kita tidak kedinginan, biar kita tidak perduli lagi dengan nyala api... Perut gadis kecil itu lapar. Tapi ia tidak ingin membebani ayah ibunya dengan keluh kelas, hanya bertanya sambil bersenandung riang.

Gadis kecil itu bisa bersabar dengan situasi buruk itu. Meski ia tidak pernah kunjung mengerti mengapa iglo lainnya terlihat terang dengan cahaya api, sedangkan iglo mereka tidak. Dulu ia suka bertanya hal itu. Tapi ayahnya hanya bilang soal siapa yang berhak. Siapa yang tidak. Ayahnya hanya menjawab dengan intonasi marah. Seolah bertanya urusan itu amat dilarang. Entahlah.... Membutnya takut bertanya lagi. Takut karena katanya bakal muncul naga raksasa yang mengamuk membakar seluruh pedesaan jika ada yang berani bertanya-tanya soal aturan main tersebut.

"Masalahnya, tanpa kita tau, tanpa kita siap terlebih dahulu, situaasi bisa memberuk kapan saja. Dibulan kesepuluh semenjak badaisalju mengungkung pedesaan, Ayahnya yang pergi berburu suatu hari tidak pernah kembali lagi. Ditunggu semalaman, tidak juga pulang-pulang. Seminggu. Sama saja. Sebulan. Tetap bagitu.... Maka serunai kesedihan mulai menguar dari iglo mereka. Gadis kecil itu menunggu senyap didepan jendela setiap malam, siapa tau ayahnya pulang membawa rusa, kelinci salju, atau ikan-ikan besar.... Tidak ada. Sama sekali tidak ada kabar, kecuali berita ayahnya terlalu berani berburu, pergi hingga bataas hutan yang banyak beruangnya.

"Gadis kecil itu sedih sekali tak terkatakan. Menunggu kosong dibawah bingkai jendela, berharap siapa tau siluet tubuh ayahnya terlihat digerbang hutan.

"Tapi ia tidak ingin rasa sedihnya menambah kesedihan ibunya. Lihatlah, ibunya yang hamil tua berbaring lemah diatas ranjang. Sebulan terkhir jatuh sakit. Membuat semakin sulit situasi.... Ibunya tidak bisa melakukan apapun, bergerak saja susah. Maka gadis kecil itu mulai mengambil alih pekerjaan rumah, menyelimumti ibunya yang setiap malam menggigil, Mebersihkan salju yang menumpuk didepan pintu, memetik dedaunan yang tersisa. Memandang sedih perut buncit ibunya yang mengandung adik dan yang selalu diharap-harapkannya....

"Hingga suatu malam, demam ibunya semakin parah. Gadis kecil itu memutuskan untuk meminta pertolongan dan ia pergi ke iglo lainnya yang terlihat bercahaya, ia ingin meminta nyala api untuk menghangatkan tubuh ibunya malam ini.... Tapi hanya kata-kata penolakan kasar yang tidak dimengerti olehnya. Gadis kecil itu tidak pernah paham mengapa dunia ini harus tercipta dengan perbedaan. Ia hanya butuh nyala api kecil, untuk membuat ibunya hangat, sederhana itu, tidak lebih tidak kurang....

"Malam itu gadis kecil tertatih-tetih berlari dari satu iglo ke iglo lainnya, Ditengah badai salju menggila. Tubuhnya kuyup, kakinya gemetar melewati tumpukan salju hingga paha. Benar-benar percuma, tidak ada yang peduli. Meski ada yang bersimpati, tapi keluarga itu terlalu takut untuk melanggar pantangan...

"Menjelang tengah malam, gadis kecil itu menangis kembali. Tidak ada.. benar-benar tidak ada nyala api untuk ibunya. Malam ini ia akan melihat lagi pandangan menyedihkan tersebut. Suara gemeretuk gigi ibunya, tubuh yang menggigiul.... Gadis kecil itu menangis, bergerak mendekati ingin memperbaiki selimut ibunya yang tersingkap...

"Tapi, ia keliru. Sunggu keliru!!! Tidak ada gemerutuk gigi itu lagi. Tidak ada tubuh menggigil itu lagi. Yang ada hanya lenggang sepi. Ibunya sudah pergi selama-lamanya. Tak kuasa menanggung lebih panjang penderitaan.

"Malam itu, situasi benar-benar berubah buruk. Ibunya meninggal. Gadis kecil itu menangis tersedu didepan tubuh ibunya yang sudah membeku. Menciumi wajah kaku ibunya. Berseru tentang 'Jangan tinggalkan aku sendiri.... aku mohon, Ibu jangan pergi!! Amat menyakitkan melihatnya. Dan lebih menyakitkan lagi saat melihat gadis kecil itu mendongak menatap langit yang gelap oleh badai. Gadis kecil iitu jatuh terduduk bertanya kelangit "Mengapa dunia diciptakan dengan perbedaan. Mengapa manusia bangga sekali dengan perbedaan, Kasta, kemuliaan. Yang satu lebih hebat, lebih dihargai, lebih segalanya, sementara yang lain tidak.

"Entahlah, ia tidak mengerti banyak hal. mengapa keluarga mereka tidak berhak memiliki nyala api? Gadis kecil itu tersungkur meminta penjelasan. Mengapa Tuhan tidak menciptakan nyala api yang terang benderang bagi semuanya? Menciptakan cahaya dimalam hari. Cahaya yang indah memesona. Cahaya yang yang membuat hangat dan nyaman bagi siapa saja yang melihatnya ditengah udara dingin dan rasa sepi. Cahaya yang hanya dimili semua orang...

"Menjelang pagi, gadis kecil itu terhuyung keluar dari iglo. Ia tidak tinggal di iglo itu lagi. Gadis kecil itu memutuskan pergi, pergi dari perkampungan yang hendak membunuhnya perlahan-lahan. Tidak ada yang tau kemana gadis kecil itu pergi. Ia menghilang sejak pagi itu. Raib ditelan bumi....

"Yang penduduk desa itu tau, sehari setelah kepergian gadis kecil itu, menndadak badai salju yang mengungkung desa mereka hampir setahun lenyap. Dan belum habis keterkejutan mereka, mendadak ditengah gelap gulita malam, seberkas cahaya indah muncul menghias angkasa.... Itulah AURORA.... Tarian cahaya yang sunggiuh indah. Berpilin. Berpadu seperti sejuta pelangi.... Itulah AURORA!!! Memberikan perasaan hangat dan nyaman bagi yang melihatnya. Menjadi penghibur dimalam dingin dan senyap. Itulah AURORA..


Tuhan telah mengabulkan doa gadis kecil itu. AURORA sangat indah.





Alhamdulillah...
Nike ingin sekali saja dalam hidup Nike melihat pilin-pilinan indah Aurora. Semoga terwujudkan. Aamin.. n_n
Nike as kekee
Hari ini, tanggal 4 Januari 2010..

Ku terbangun dari tidurku dimalam itu dengan raga penuh peluh dan air mata. "Ya Rabbi.. aku takut.. aku takut dengan mimpi itu.. Kenapa mimpi itu kembali hadir??" Ucapku dalam hati. Aku berusaha kembali mengingat potongan-potongan mimpi itu, dan Byarr... Semuanya terlintas dengan jelas dalam ingatanku.
Saat itu, ku tak kuasa menahan ketakutanku. Segera kulihat jam di dinding kamarku, waktu menunjukan pukul 02.03 WIB, hmmh telat 3 menit dari yang kuharapkan. Kuambil air wudhu untuk membasuh kecemasanku dan bermunajat meminta yang terbaik untuk hidupku baik sekarang maupun nanti. Tak elak kuhiasi malam itu dengan lantunan ayat suci yang menyesakkan dada, membuatku menangis karena firman-Nya yang haq.

Setelah melakukan ritual bertemu Allah dalam shalat, aku menghampiri ibuku yang tertidur lelap didalam kamarnya. Dan tess.. tess.. air mataku kembali mengalir, membasahi lantai bumi. Diraut wajahnya kutemukan keteduhan, kecerdasan, kekuatan dan kecantikannya. Ibuku yang kini menginjak 44 tahun telah menghabiskan 20 tahun untuk mengabdi membesarkan kami semua. Dan aku tak akan pernah menyia-nyiakan segala pengorbananya. Susah payah dia lewati untuk menciptakan insan yang berakhlak. Memang benar apa yang dikatakan ayahku bahwa ibu adalah madrasah dan pembentuk kepribadian seorang manusia. Bila kuingat semua itu, tak pernah hentinya rasa syukur kupanjatkan karena telah dilahirkan ditengah keluarga yang memang menjunjung tinggi nilai2 rohani. Ibu.. Peluh, tangis, do'a, asa, kasih sayang, dan cintamu lah yang telah mengiring dan menghantarku menjadi seperti ini. Ku sangat cinta ibu. Ya.. aku mencintai Ibu karena-Nya. Allah yang telah mewariskan setetes sifat rahman dan rahimNya ke dalam Qalbu ibuku.

Waktu terus mengalir bak air yang tak pernah berhenti untuk bermuara di lautanNya. Ibuku terbangun, heran melihat wajahku yang basah oleh air mata. Segera kuusap air mata dan bersikap wajar didepannya. Tapi nurani ibu selalu mengatakan kebenaran. "Pasti ada apa-apa dengan anakku" Mungkin itu yang ada difikirannya. Ibuku bertanya sambil menahan langkahku yang hendak keluar kamarnya "Nak.. ada apa?"
Dengan nada yang berusaha untuk sedatar mungkin kumenjawab "Gak ada apa-apa koq mah. Maaf udah ganggu tidur mama. Tadinya mau bangunin mama buat shalat tahajud, tapi mama kayaknya capek banget setelah seharian kerja". Ibuku hanya membalas dengan senyuman.

Pagi itu berjalan seperti biasa. "Bibi.. Bibi.. aku Laper. Mana makananya? koq belum ada?" Protes adikku. maklumlah usianya memang masih 8tahun, manjaaa banget. Mumpung hari ini hari libur, aku membantu bibi di dapur. Prak, prik, pruk.. Tadaaaa akhirnya jadi juga cumi asam manis ala chef Nike (hihihi). Tanpa ada pendahuluan ku mmulai pembicaraan dengan bibi "Bi.. keke takut, kenapa ya mimpi itu dateng lagi..?". Bibi menimpali "Emang mimpi apa gitu teh?". Aku pun menceritakan mimpi itu

Triiiiiiingggg... Story telling dimulai
Malam itu, semuanya berjalan seperti biasa. Sangat biasa malah. Ku tidur diiringi do'a dan harapan. Mataku terasa berat setelah membaca buku "Pendar Mahabbatullah" (Buat yang baca blog nike, nike merekomendasikan banget buat baca buku ini. 2 thumbs up dech). Dan byarr....

"Hosh.. hosh.. hosh.. Astaghfirullah, dimana aku sakarang?" Ucapku dalam hati. Disekelilingku rimbun oleh pohon-pohon yang tak terurus. Kudengar suara burung hantu yang membuat bulu kudukku merinding. Aku tau bahwa ini siang hari, namun matahari tak sanggup untuk menembus tanah hutan ini. Perasaan kalut, cemas dan takut yang hinggap dalam benakku kini. Air yang hangat meleleh dari sudut mataku, kusadar bahwa dalam mimpi itu aku sedang menangis. Ku bersikap sebrutal-brutalnya untuk menyingkirkan pohon-pohon yang menghalangi jalanku. Duri telah membut tanganku mengucurkan darah, perih sekali rasanya. Tapi ku tak ingin menyerah. Setelah kulelah dengan kebrutalanku, ku menyerah dan beristirahat dibawah pohon yang besar. Disela-sela istirahatku, ku memohon agar Allah selalu memberikan yang terbaik bagiku, walaupun itu buruk bagi saya.

Tiba-tiba haus mendera tenggorokanku. "Glek.. Duch haus banget.. apapun caranya kuharus segera menemukan air" Keluhku. tapi, jangankan air suara percikannya pun tak terdengar. Tak ada air. dan... Pohon-pohon menjadi kering ("kenapa pepohonan tiba-tiba jadi kering? Padahal tadi kan enggak" Heran menyelimuti hatiku). Dan Crrrrrrrrr..... "Suara air? Suara air? Ya..!! itu suara air." akhirnya Keajaiban dan Dewi fortuna pun berpihak pada saya. Ku menyusuri sumber suara itu, dan terhenti didepan gua yang kokoh dan sangat gelap.

"Pasti air itu ada didalam gua itu" Aku meyakinkan diriku. Tapi rasa takut kembali hinggap dan sulit untuk pergi. "Bagaimanapun aku harus minum..!!" Aku menyemangati diriku sendiri. Akhirnya dengan kekuatan yang bulat, kumemasuki gua itu. Bau, lembab, kotor, dan gelap. Sarang laba-laba ada Dimana-mana. "Uhuk.. uhuk.." kuterbatuk. Makin dalam ku melangkahkan kakiku,putus asa semakin mendera batinku. TAK ADA AIR DALAM GUA ITU? Tiba-tiba.. "Lihat? ada apa itu? adakah orang disana? mengapa tiba-tiba ada cahaya? Ku harus tau, ada apa disana..!! Siapa tau itu jalan keluarnya..!!" Ucapku. Suara langkahku menggema di dalam gua itu. Dan aku pun berlari. Cahaya itu.. Cahaya itu makin nyata dan terang.

Tahukah kalian? Ternyata memang benar! Itu adalah jalan keluarnya. Lihat! Sekarang aku ada didepan rumahku. Tapi, kenapa rumahku ramai? Aneh! Ku segera masuk kedalam untuk memastikan keadaan. Dan disana kulihat telah dbentangkan kain kafan 3 lapis. "Kain kafan? Kain kafan? Bunga? Tangisan? Innalillahi. Siapa yang meninggal?" Kataku penasaran. Ku bertanya ke orang disekitarku tapi tak ada satupun dari mereka yang menjawab. Aku kesal! Tunggu dulu!!"Apa ini? Kenapa aku ada dua? Kenapa tubuhku digotong? Kenapa tubuhku kaku? Ya Rabbi.. Aku telah dipanggil olehMu, aku telah jadi jenazah." Kataku tak percaya. Ya! ku telah tidak ada kawan! Maut telah menjemputku. Aku lihat semuanya. Aku lihat tubuhku yang kaku dibaringkan dan akan dibungkus oleh kain kafan. Aku lihat orang-orang disekitarku. Bendungan air mataku tak dapat kutahan, jebol ketika melihat tangis ibuku disamping jasadku. Ku menghampirinya dan kubelai krudung halusnya "Ma.. Jangan tangisi kepergianku, ini membuatku sulit untuk meninggalkan kalian. Sungguh..!! Ma.. katakan kepada orang-orang disekitarmu, Buat apa mereka melantunkan yasin untukku? Aku telah meninggal, ma! Itu tak akan membantuku disini. Bacalah itu semua untuk dirimu! Peringatan untuk dirimu!" Ucapku. Mama mengecup pipiku untuk yang terakhir kalinya. Kulihat tubuhku disholatkan dan diantarkan ke pemakaman.

Ku membisu melihat ini semua. Kumerasakan ada guncangan yang sangat kuat ditubuhku dan byarr.. Peluh dan air mata mengalir disudut mata dan badanku. "Alhamdulillahiladzi ba'dama amatana wailaihi nusyur" Ternyata itu hanya mimpi.

"Oh ternyata itu yang membuat anakku nangis di kamar mama malem-malem" Ledek mamaku yang ternyata mendengar pembicaraanku dengan bibi. "Ih dasar mama!" hehehe..

Teh, hal yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Kematian tak akan mengundurkan waktunya walaupun 1 detik, tak akan melihat apakah teteh menyia-nyiakan waktu atau tidak. persiapkan segalanya sebaik mungkin. Amalkan ilmu yang telah teteh dapat. Genggam Al-Qur'an dan hadist dengan seerat-eratnya sayang..


_Sumber : Otak Nike Andini. Ini adalah cerita fiktif belaka" hehehe
Nike as kekee
cerita pendek yang mengharukan bagiku.. Diambil dari sebuah sumber yang bisa dipercaya..!! Ini menggambarkan tentang betapa kejamnya zionis Israel dan tersiksanya warga Palestina.. Smoga Allah SWT memberikan mereka kemenangan sebagaimana kemenangan umat Muslimin terdahulu.. HIDUP ISLAM..

Bismillahirrahmanirrahim..

“Ummi… kenapa aku diberi nama Haura”
“Karena Kami ingin kau menjadi bidadari…”

***

Hari mulai memasuki senja, tapi bagi penduduk kampung Shalahuddin, berjalannya waktu hampir tak ada bedanya bagi kami. Toh tetap saja kami tak dapat menjalani kehidupan seperti kebanyakan orang. Ahh, mungkin inilah keistimewaan bangsa palestina. Diuji dengan kesabaran keimanannya.

Langkah-langkah kecil terdengar bersamaan dengan seruan salam untukku. Ahh, itu pasti bidadari kecilku yang baru pulang menuntut ilmu di madrasah.

“Umm….Assalamu’ alaikum…”

“Wa’alaikumussalam… sudah pulang,Nak?”

“iya…Umm…”

Ahh, bidadariku, ia terlihat sangat riang. Ya, ia memang sangat menyukai saat-saat mengaji dengan Syeikh Azis. Ah, ya, hanya itulah yang dapat menyenangkan hatinya di tengah kehidupan kami yang penuh terror.

“Umm, tau gak, tadi kata Syeikh, umat Islam itu satu tubuh, jadi kalau satu terluka maka yang lainnya akan merasakan sakit….emang bener ya, Umm?”

“Mmm… Iya...”,

“Berarti kalo kita diserang sama tentaraYahudi, umat islam yang lain akan merasa terluka juga ya, Umm?”

Ahh, bidadariku yang cerdas….harus kujawab apa pertanyaanmu. Aku pun tak tahu apakah saudara-saudara kita sesama muslim di belahan bumi yang lain ikut merasakan sakit yang sama saat kita dilukai oleh kaum Yahudi itu.

Ahh, tapi aku tak mau melukai hati bidadari kecilku, “Iya, insya Allah mereka juga ikut merasakan penderitaan kita…”

“Tapi, Umm..mengapa saat abi dan ka Fath ditangkap oleh tentara Yahudi tak ada satupun yang membela mereka, terus waktu rumah kita di Az-Zaitun dihancurkan oleh tank-tank yahudi, mengapa tak ada satupun yang menyalahkan kaum Yahudi itu Umm…?”

Ahh, kesangsian akhirnya keluar juga dari mulut cerdasnya.

“Bahkan, saudara-saudara muslim di sekitar kita pun tak pernah menentang pemboikotan atas kita, padahal mereka melihat kita hidup tak layak, padahal mereka dengan jelas melihat pengusiran dari rumah kita sendiri, padahal mereka melihat kita di sini hidup berkawan dengan penderitaan….”

Ahh, bidadari kecilku, penjajahan ini telah membuat pemikiranmu tak seperti anak yang berusia 8 tahun.

“Dan saat Ka Faris dan teman-temannya diberondong dengan peluru oleh tentara-tentara yahudi itu, tak ada satupun dari saudara-saudara kita yang membela, padahal mereka hanya mengetapel tentara-tentara itu dengan batu, Umm…”

Ahh, bidadari kecilku, kau masih saja mengingat peristiwa itu. Ya, satu persatu anggota keluargaku memang telah Syahid. Suami dan anak pertamaku, ia ditangkap oleh tentara yahudi karena disangka anggota Brigade Izzudin Al-Qassam. Ah, aku tahu itu hanya akal-akalan mereka saja. Karena tujuan mereka yang sebenarnya adalah menghabisi satu persatu warga palestina. Satu minggu setelah penangkapan itu aku mendengar kabar bahwa mereka telah Syahid, semua yang ditangkap disiksa oleh para tentara Yahudi, sampai izroil datang mencabut nyawanya. Anak keduaku, ahh…ia dan teman-temannya memang pantas disebut jundi Illahi. Ia bergabung dengan pemuda-pemuda palestina lainnnya “mengganggu” tentara Israel yang tengah berpatroli di dekat perkampungan kami di Az-Zaitun. Dan ratusan peluru pun mengantarkan mereka syahid menuju surga. Maka di bumi yang diberkahi ini tinggallah aku dan bidadari kecilku.

Dua bening Kristal satu persatu mulai keluar dari mataku…Ahh, cukuplah hanya Allah pelindung dan penolong kami….

Tangan kecil hauraa menyeka bulir air mataku yang jatuh, mulut kecilnya kemudian berucap lagi….”Ohh, Ummi maafkan aku…Pasti kau sedih ya, Umm mengingat peristiwa-peristiwa itu…? Ahh, Umm, sekali lagi maafkan aku….”

Bidadariku, sungguh aku justru bahagia karena kita telah mempunyai tabungan syuhada, karena aku yakin orang-orang yang kita sayangi telah bahagia di sisi Rabbnya. Aku menangis karena aku tak tahu jawaban apa yang harus kuberikan padamu. Aku tak tahu mengapa saudara-saudara sesama muslim di sekitar kita seakan-akan menutup mata dengan perjuangan kita….ahh, sungguh aku benar-benar tak tahu….

“Sudah yuk Umm, kita makan….ini tadi aku diberi roti oleh Syeikh Aziz, roti ini yang diselundupkan dari terowongan oleh para pejuang….Alhamdulill ah ya Umm, sekarang kita bisa makan setelah seharian kemarin kita menahan lapar….”

***

Buuumm…..Bummm… .

Ahh, lagi-lagi kembali ada serangan. Tak punya nuranikah mereka menyerang kami bahkan di malam yang telah larut ini.

Aku langsung saja menyambar jilababku, mengambil sebuah tas dan memasukkan sisa roti yang tadi diberikan oleh Syeikh Aziz melalui hauraa. Oh, Hauraa….aku tak menemukan ia berada di sampingku….!! !

“Hauraaa…..Hauraaa… .”

Aku berteriak di tengah dentuman bom yang memekakkan telinga. Ya, kami harus keluar dari rumah jika tak ingin menunggu giliran terkena reruntuhan bom….

“Hauraa…Hauraa… .,dimana kamu , Nak?”, kembali aku memanggil haura.
Dengan tergopoh-gopoh Haura lalu datang dengan memeluk sesuatu….
“Hauraa, ayo lekas kau berkemas….kita harus pergi dari sini…!”

Aku dan Haura pun bergegas keluar dari rumah. Langit gaza yang hitam kini diwarnai oleh semburan kembang api. Ahh, tapi tentu saja itu berasal dari bom curah yang dimuntahkan oleh pesawat-pesawat tempur Yahudi. Ya, akhir-akhir ini mereka menyerang dengan menggunakan bom itu. Bom yang tak mengenal rumah siapa yang dijatuhinya. Tapi, memang semua nyawa penduduk Gaza adalah target mereka. Tak peduli mereka termasuk kelompok Hamas, Jihad Islam, atau warga sipil.

Dentuman demi dentuman terus saja terdengar menemani langkah-langkah kami bersama dengan warga lainnnya. Sejujurnya, kami tak tahu harus lari kemana. Karena lari keperbatasanpun kami akan disambut oleh pengusiran tentara-tentara Yahudi itu.

Setelah agak lama aku dan Haura, juga bersama dengan puluhan warga Gaza berlari tanpa tujuan, akhirnya dentuman-dentuman bom berhenti juga. Entahlah aku tak tahu apakah kami mesti kembali ke kampung kami atau harus mengungsi ke kamp pengungsian. Ahh, tapi ini tanah air kami…. Ini adalah hak kami, maka kami setelah dirasa suasana sudah kembali aman, kami memutuskan untuk kembali ke rumah kami.

Puluhan rumah terlihat hancur dan luluh lantah dengan tanah. Maka, mereka yang rumahnya hancur lalu akan hidup menumpang ke rumah-rumah yang masih dapat ditempati. Di sini, kami memang sudah senasib sepenanggungan. Bahkan orang yang rumahnya masih dapat ditempati dengan senang hati menawarkan tempat tinggal untuk mereka yang rumahnya telah hancur. Dan aku termasuk ke dalam orang-orang yang rumahnya masih “selamat”. Maka sekarang, aku hidup berbagi dengan Ummu Yahya beserta dua orang anaknya, Yahya dan Salma yang umurnya sebaya dengan Haura. Juga berbagi dengan Ummu Ahmad yang sudah sebatang kara.

***

“Haura… kemarin kamu mencari apa sampai-sampai ummi harus berkali-kali memanggilmu?”

Senyum Haura kemudian mengembang. Ia lalu pergi ke belakang mencari tasnya. Beberapa saat kemudian ia kembali dengan memeluk sesuatu.

“Aku mengambil harta yang paling berharga bagiku… Ini Umm…”, tangannya lalu menyerahkan sebuah bingkai foto kepadaku.

Kuraih bingkai foto itu. Foto utuh keluargaku. Foto yang diambil lima tahun yang lalu. Di sana suamiku, Khalid, duduk disampingku. Nampak gagah sekali ia. Fathi dan Faris remaja, yang juga terlihat gagah berdiri di belakang ayahnya, serta Haura yang sedang tertawa yang berada dalam pangkuanku.

“Aku rinduu…, Umm. Aku rindu dengan mereka….”
Kutaruh bingkai itu, lalu langsung saja kudekap haura dengan kedua tanganku. Aku mendekapnya erat. Ahh, Haura aku juga sangat merindukan mereka. Aku terus mendekapnya tanpa bisa berkata-kata. Hanya isak tangis yang keluar dariku. Kudengar juga isakan tangis Haura. Maka, hari itu kami larut dalam kerinduan kami pada orang-orang terkasih. Kami rindu kapankah Allah berkenan memanggil kami agar kami dapat segera berkumpul dengan mereka. Agar kami dapat menyelesaikan semua perniagaan yang telah dijanjikan ini.

***

Setelah satu minggu sejak penyerangan, keadaan kembali normal. Ahh, meskipun aku tak

tahu apakah kehidupan yang kami jalani bisa dikatakan normal. Tapi tiba-tiba dentuman keras kembali terdengar.

Buumm….Bummm….

Asap tebal membumbung tinggi, menutupi langit gaza yang cerah.Maka seketika itu pula langit gaza tertutupi awan kelam. Oh, Rabb….daerah mana lagi yang diserang? Oh, asapnya berada disebelah barat rumahku. Allah… sepertinya berada di dekat madrasah.

Ahh, Hauraku… bukankah ia juga sedang menuntut ilmu di sana?

Hatikupun lalu dihantui rasa kekhawatiran yang luar biasa. Tanpa berpikir lagi aku langsung berlari menuju madrasah. Tak peduli dengan keselamatanku sendiri. Aku hanya ingin tahu apa yang telah dikenai oleh bom laknat Yahudi. Haura… apakah dirimu baik-baik saja…?

“Anakku, berbahaya di sana…”, Paman Abdul berteriak, berusaha menghentikan lanhkahku.

“Sudahlah, ikhlaskan saja, Anakku… tak ada yang tersisa, semua yang berada di sana pasti telah Syahid, karena bangunannya luluh lantah dengan tanah”, kali ini Paman Abdul berhasil menghentikan langkahku.

Aku tak mengerti ucapan paman Abdul, ikhlaskan? Memang apa yang telah diluluhlantahkan oleh Bom Yahudi?

Seakan mengerti suara hatiku paman Abdul kemudian berbicara lagi… Kali ini madrasah yang menjadi sasaran, nampaknya tentara-tentara Yahudi itu sengaja menyerang ke sana karena ingin menghabisi penerus-penerus perjuangan pembebasan Palestina di masa depan.

Mendengar itu seketika saja kakiku lemas. Allah, anak-anak itu…. ? Biadab kalian bangsa Yahudi! Aku tertunduk dan terduduk diikuti dengan isakan tangisku yang keras. Ummu Yahya kemudian datang dan merengkuh tubuhku. Ia memelukku, lalu iapun juga menangis… “Sudahlah Ummu Fath, ini sudah takdir Allah, tidakkah kau harusnya gembira karena semua anggota keluargamu telah syahid di Jalan Illahi….”

Mendengar perkataan Ummu Yahya, tiba-tiba saja hatiku menjadi tegar. Ya, aku bangga, semua anggota keluargaku telah menjemput Syahid, sebentar lagi perniagaan dengan Rabbku pun akan segera selesai.

***

Setelah keadaan dirasa sudah cukup aman, aku segera berlari menuju madrasah tempat haura belajar. Ah, Haura bagaimana keadaanmu sekarang?. Kulihat medrasah yang tadinya berdiri kokoh kini sudah rata dengan tanah. Beberapa orang tengah mengevakuasi korban. Berpuluh jasad-jasad kecil sudah dijejerkan di dekat bangunan yang tidak terkena bom. Ahh, kucari tubuh haura. Tidak, tak ada Haura diantara jasad-jasad kecil yang terjejer di sana. Ahh, Haura, apakah kamu selamat, Nak?

Ummu Yahya datang mendekap jasad Salma, teman sekelas Haura, “Semua hancur, aku khawatir tak ada satupun dari mereka yang selamat?”

Ahh, gadis kecil, wajahnya dipenuhi luka akibat serpihan bom, tangannya mengalami luka bakar yang sangat parah. Lalu Haura, bagaimana keadaanmu Nak?

Aku mengais reruntuhan madrasah itu. Kuangkat batu demi batu yang menimbun jasad-jasad kecil di sana. Setelah cukup lama mengais, aku menemukan sepotong jilbab berwarna hijau. Ahh, bukankah ini milik haura?

***

“Umm, mengapa aku diberi nama Haura?”

Pertanyaan itu kembali terngiang dalam ingatanku.

“Nama itu adalah sebuah doa anakku, maka kami beri kau nama Haura karena kami ingin kau menjadi salah satu bidadari di surgaNya kelak…”

Dan, Allah telah mengabulkan doaku. Maka, tunggulah aku untuk segera menyusul ke SurgaNya. Agar kita dapat berkumpul dan menjalani kebahagiaan abadi di sana