Dalam sebuah realita tak terungkap, jejak-jejak sang petualang cerita mulai terbaca. Bulir-bulir waktu menempatkan sisi kehidupan dalam kenyataan tak terbatas.
Maybe, menurut kalian ini hari yang sama seperti kemarin..
Tapi tidak denganku.. Karena tepat 18 tahun yang lalu, aku dilahirkan secara normal dan tidak kekurangan apapun oleh ibuku tercinta. Itu artinya, tanggal ini bersejarah dooong buat Nike.. secara, untuk pertama kalinya menghirup nafas didunia.. Untuk pertama kalinya menatap dunia yang akan sementara aku singgahi setelah alam rahim..
Delapan belas..
Delapan belas..
Delapan belas..
Satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. halaaaaah, ternyata benar, aku udah gede..
Aku udah bukan bocah lagi..
Dipenghujung teenager..
Excited..
Kaget..
Bangga..
Shock..
Aaaaah lebaaay..
Menurutku lebay itu wajar karena Bagi orang Indonesia, alay dan lebay adalah tranformasi setelah anak-anak menuju kedewasaan.. #hahahapasih, jadi ga nyambung nih si Nike..
Okey.. Okey.. Okey..
To the point..
Aku hanya shock karena perasaan yang sedikit tidak rela kehilangan sweet seventeenku.. Jadi gini deh..
Ih, kalian ngerasain gini ga sih? Was-was tauuuk..
Harusnya aku tahu dan mempersiapkan bahwa masa ini pasti akan datang jika Allah Subhana wa ta’ala menghendaki.. ^_^
Apakah kalian tau apa artinya itu?
Menurutku, bertambahnya umur bukan suatu hal yang terlalu membahagiakan.. Kenapa? Aku punya alas an-alasan tertentu:
Penumpang kereta rel listrik (krl) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong jenasah anak, khaerunisa (3 thn).
Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di stasiun tebet, supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.
Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan setiabudi. Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya rp 10.000,- per hari. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di cikini itu. (Masya Allah.. jika diliat dari kehidupan Nike skr, Nike sunggu beruntung)
Ga kerasa nih, sekarang udah kelas 4 lagi aja (eits, beneran.. Nike udah kelas 4 SMA). Hmmm.. pasti bingung kan? Hehehe.. Jadi gini sahabat blogger, Nike sekolah di SMAKBo yang emang masa pembelajarannya bukan 3 Tahun kaya SMA lain. Tapi disini 4 Tahun. Dilatih untuk jadi analis terlatih yang bakal terjun ke Industri Indonesia #halah, ko jadi curcol gini yak? Hehehe
OK, Ada yang mau Nike bagi nih ke sahabat-sahabat sekalian setelah Nike dapet Ilmu dari Guruku tersayang “Ibu Sulis” di pelajaran Kimia Lingkungan. Menurut Nike siiih lumayan berguna nih, tinggal bagaimana menurut kalian? Baca ampe beres yak. :P Ditunggu pisan komentarnyaaa.. ^^
Intro dulu yuk ah (Lho? Jadi ini belum mulai?). Tau ga sih kalian….. Ternyata eh ternyata, air yang dalam kategori “LAYAK PAKAI” didunia itu hanya berkisar 0,75% (Info from www.hydro.co.id). #Whaaaat?# Yah begitulah kenyataannya. Abis 93%nya air laut sih. Sisa-sisanya air yang udah ga layak pakai, alias tercemar. (Huuh.. Menyedihkan deh Dunia kita iniii)
Kira-kira apa yaa yang ditimbulkan? Check this out..!!
Apa kabarmu hari ini?
Apa gerangan yang membuatmu muram dan bersedih.
Duhai hati kemarilah, duduk di sini bersamaku kan kudekap engkau dengan berdzikir.
Kemarilah, kan kuhangatkan engkau dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Dan malam nanti ketika banyak orang sedang tertidur lelap dalam buaian mimpi, kan kubangunkan engkau untuk ikut bersamaku,
Akan kubawa engkau menemui-Nya agar engkau dapat mengadu dan berkeluh kesah kepada-Nya
Duhai hatiku sayang...
Maafkan aku karena telah membuatmu galau
Maafkan aku karena telah mengusik ketenanganmu
Maafkan aku yang terkadang tak tau harus berbuat apa ketika ujian datang menyapaku