Nike as kekee
Genggam aku dalam keterbatasanku..
Bukankah aku dapat memberi pelajaran padamu?
Papah langkahku dengan nuranimu..
Karena dariku kau akan belajar bagaimana bersyukur
Aku tidak berharap untuk kalian kasihani
Tapi, bantu aku dalam meminimalisir kekurangan ini
Hargailah aku..
Karya : Nike Andini

Sepenggal puisi, hanya beberapa baris..
Tak mampu kuungkapkan..
Tanganku kaku untuk meletakkan jemari diantara tuts-tuts barisan di keyboard
Haaah, seharusnya aku lebih banyak bersyukur.. 
Apakah Allah ingin menegurku atas kelalaianku?
Waktu menghentakkan detik menjadi menit.. Dan menit berlalu menjadi serpihan jam..
Semuanya mengisahkan tentang sepenggal kehidupan..
Bergulir mengikuti alur rencanaNya
Kita tak akan pernah tau apa yang selanjutnya terjadi, tapi yakinlah, kehidupan kita merupakan suatu "KEPASTIAN"
Dimana semuanya akan berjalan sesuai yang tertulis menurutNya

"KESAL"
Hanya kata itu yang memenuhi fikiranku beberapa menit yang lalu
Bagaimana tidak?
Karena sebuah alasan tertentu (read: ngambil laptop yang rusak), Nike harus menempuh perjalanan Tangerang-Bogor yang begitu menghabiskan materi (hehehe), tenaga dan waktu..
Ternyata eh ternyata, pas udah nyampe di Bogor, laptopnya belum bener..
Padahal tuh ya, hari jum'atnya Nike sms sampe 3x ke Abangnya buat nanyain bagaimana keadaan si soulmate
(Nike menamai laptopku itu "soulmate").. Dan ga dibales
Positive thinking : yaa, mungkin udah selesai

Menyadari bahwa apa yang terjadi tak sesuai yang direncanakan, rasanya ingin menelan pil NaOH (Lho?)
Oh Tuhaaan, kenapa gak dari kemarin-kemarin aja sih bilang belom dibenerin? Heuh.. #esmosi jiwa ceritanya
Padahal rencananya, minggu ini cuma pengen ongkang-ongkang kaki di kostan..
Nikmati weekend
  
Dasar si Abang tukang laptop, ngerjain aja ceritanya..
Dengan wajah merengut, bentuk abstrak, ga jelas..
Akhirnya memutuskan untuk ke Pangrango Plaza, memenuhi janji dengan adek kelasku..
Diluar rencana, sehari sebelumnya dia memintaku untuk mengantarnya ke Pantu Asuhan untuk acara Bakti Sosial 10 Muharram nanti.. Dan kami berjanjian di depan Pangrango Plaza
5 Menit menunggu..
Kruyuk-kruyuk.. Perutku meminta haknya.. Akhirnya ke tukang mie ayam disamping tempat janjian
10 menit berlalu..
15 menit berlalu.. Aaaah, kesal.. :p
20 menit berlalu.. Belum ada tanda-tanda kedatangannya.. smspun tidak dibalas
30 menit.. Hmmh, udah pengen nangis aja.. makin badmood

Tapi, ada pemandangan yang diluar kebiasaan..
Beberapa orang bergandengan tangan..
Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.. Lima..
Yaa, lima orang saling bergandengan..
Bukan bergandengan biasa, tapi karena keterbatasan yang mereka miliki..
Yaa, mereka buta..
Sama-sama buta..
Hanya ada 1 pemandu normal (read : tidak tunanetra) di depan mereka..
Satu langkah..
Ya Allah.. mereka tetap satu langkah.. saling membantu.. saling menjaga.. saling berharap..

Disela renunganku..

Tak beberapa lama, ada kakek-kakek buta yang dipapah oleh satu orang pemuda didepannya..
Pemuda itu memegang tongkat.. Dan beliaupun buta..
Lihat orang sekitarnya, tidak ada yang membantu..
Mereka tidak peka?
Akupun berlari mendekat ke kakek buta itu, aku pegang tangannya..
Dia berkata:
Kakek   : Saha ieu (Siapa Ini?)
Nike      : Nike kek.. Nike bantu ya kek.. Kakek bade kamana (Read : Mau kemana?)?
Kakek   : Ga usah neng. Aya putra bapak anu nyepengan (Read : Ada anak bapak yang megangin).
Nike      : (dalam hati : kan anak bapak juga buta.. Nike takut) Gapapa pak, bapak bade kamana? (Read : bapak mau kemana?)
Kakek   : Bade naek 09-an neng..
Akhirnya aku antarkan..
Kakek   : Nuhun-nya neng (Makasih ya neng)

Setelah kakek dan anaknya berlalu, hadirlah kelompok-kelompok tunanetra yang lain..
Karena rasa penasaranku, akhirnya aku mendapat informasi bahwa ada pertemuan tunanetra minggu itu.. ^_^
Komunitas Tunanetra..
Membangun..!!
Unik..!!
SATU LANGKAH..!!
Saling memotivasi..!!
Ya Allah..


Bandingkan dengan hidupku..
Hidup kamu, ataupun hidup kita..
seharusnya kita bisa seerat mereka..
Tidak perlu menunggu kekurangan..
Tidak perlu bersatu karena kelebihan dan kemiripan..
PERCAYALAH..

Diujung rasa kesalku yang meluap, ternyata Allah menghadirkan beberapa orang yang bisa menyadarkanku akan besar artinya rasa Syukur
Jujur, mataku saat itu basah.. Tak tega melihatnya..
Allah.. Allah.. Allah.. Duhai Allahku.. ^_^
Aku harus banyak belajar arti kesabaran..
Kakek itupun tidak menyesal atas apa yang menimpanya..
Satu langkah..
Tetap memercayakan anaknya, yang sama sepertinya..



Pelajaran.. Pelajaran.. Pelajaran.. Pelajaran..
Jika kita mampu untuk mengambil hikmah dari apa yang kita lihat, justru kita akan belajar untuk menjadi bijaksana.. Mampu memandang dari sisi kehidupan yang sulit untuk kita selami..
Karena kita tidak akan mengalami semua kejadian di dunia ini..
Lihatlah.. Rasakan.. dan ambil pelajaran yang didapat..

Kuselipkan kempali puisi yang khusus aku buat untuk mereka
Genggam aku dalam keterbatasanku..
Bukankah aku dapat memberi pelajaran padamu?
Papah langkahku dengan nuranimu..
Karena dariku kau akan belajar bagaimana bersyukur
Aku tidak berharap untuk kalian kasihani
Tapi, bantu aku dalam meminimalisir kekurangan ini
Hargailah aku..
Karya : Nike Andini
About edit post
1 Response

Posting Komentar

Komentarin postingan Nike yuuu..
Sebaik-baiknya orang, yang komentarin blognya nike *sesat.com