Nike as kekee
Pernah ga kalian dengar kata-kata “titik terendah”? Sejak pertama kali mengetahui kata itu, saya langsung berulang-ulang mengucapkan kalimat itu. Menyimpan baik-baik di memory otak saya. Ya, saya menyukainya. Sebuah frase yang menggambarkan bahwa dalam kehidupan Tuhan pun mengajarkan kita untuk tersadar dengan kondisi kita saat ini.

Ada masa-masa rendah (masa sulit) yang akan kita hadapi. Satu, dua, tiga, atau bekali-kali, dan kita mungkin masih dapat dengan lancar menghadapinya. Namun suatu saat akan ada masa dimana kita merasa menghadapi masa terendah yang benar-benar sulit kita hadapi, bahkan terlalu rendah untuk menatap keatas. Seolah tidak tahu apa yang akan dilalui, tidak tahu lagi harus berbuat apa. 

Namun, seperti ungkapan diatas, pada saat terendah itu justru saat yang terdekat dengan 'kebangkitan ataupun melaju keatas'. Kenapa? Karena seharusnya kita dapat menekankan dalam setiap perbendaharaan hidup kita bahwa titik terendah adalah satu kondisi dimana psikis kita mengalami keadaan yang paling rendah. Tidak ada titik-titik yang lebih rendah dari terendah bukan?



Setelah titik terendah akan ada titik-titik yang menarik kita keatas, melawan laju gravitasi bumi. Memang sulit pada awalnya, namun akan terbiasa setelah kita memulainya. Memulai memang sulit. Tapi apakah kita akan terus-terusan bertahan dalam titik terendah tersebut?

Kebangkitan yang akan menarik kita, melewati masa-masa rendah itu, menghadirkan kebahagiaan yang telah dinantikan. 

Jadi, bersabarlah, yakin kebangkitan itu akan hadir sebentar lagi. Bertahanlah!
Bertahanlah
0 Responses

Posting Komentar

Komentarin postingan Nike yuuu..
Sebaik-baiknya orang, yang komentarin blognya nike *sesat.com