Nike as kekee
Buliran air menetesi lantai bumi, menebarkan kesejukan yang telah dirindukan berjuta makhlukNya. Senja kini mulai turun mengungkung dan menyelimuti tirusnya hari. Gema Illahi bersahutan memenuhi seantero jagat raya selaras dengan langkah kakiku untuk menyusuri lembar-lembar pengabdian pada Sang Pencipta. Jejak kakiku tercetak dilorong kostan kesayang menuju tempat wudhu. Air yang sejuk dan lembut membasahi bagian tubuhku dan kutunaikan hakku untuk bertemu dengan Tuhanku diatas hamparan sajadah yang semoga dapat menjadi saksi diakhirat bahwa air mata dan simpuhan kakiku pernah terekam disini. Kututurkan sketsa hitam dalam cakrawala langit hati akan segala problematika hidup yang singgah dihidupku. Tak lupa kupanjatkan segala syukur atas segala yang telah Dia berikan. Sungguh, aku bagaikan pelangi yang tak berwarna tanpaNya.

Ditengah jeritan hati, ada kerinduan yang menyesakkan dada. Entahlah, aku ingin bertemu dengan Rabbku. Aku ingin memandang wajahNya. Aku ingin damai didalam dekapanNya. Tapi apakah itu akan terjadi jika akhlakku tetap seperti ini? Hmmh.. Tiba-tiba khayalanku menyentuh sudut dan ruang hati yang telah usang, khayalan itu pulalah yang mengantarkanku menembus sekat yang tebal menuju sebuah kenangan yang terkubur masa.

Ini kejadian kurang lebih sekitar 3tahun yang lalu. Aku berkunjung kesebuah pedesaan yang sangat terpencil. Udara disana sangat alami, belum tercemar oleh apapun. pesawahan mengelilingi desa tersebut. Sungguh,sangat nyaman berada disana. Mama dan papa sengaja mengajak aku dan anggota keluargaku yang lain untuk mengunjungi sebuah panti sosial. Jujur saja, panti itu sangat sangat sangat sederhana. Hanya terdiri dari 3 bagian saja. Dan setiap bagian berdirilah sebuah rumah panggung yang membuat hati terasa damai. Rumah pertama diisi oleh para ikhwan, kedua untuk akhwat, dan ketiga adalah rumah multi fungsi (Sering dipakai untuk mengaji, belajar maupun pertemuan-pertemuan. Disini aku berkenalan dengan seorang gadis kecil yang umurnya lebih muda 3tahun daripadaku. Nampak kecerdasan dan ketulusan terpancar dari matanya yang bak buah leci, begitu indah. Aini namanya

kulihat dia berbeda dengan anak lainnya. Sifatnya yang supel dan selalu tampak ceria membuatku dengan mudah akrab dengannya. Sungguh, dia ekspresif seperti tak ada beban apapun yang mendera dalam hidupnya. Banyak celoteh dan candaan ringan yang terlontar dari kedua bibir kami. Tiba-tiba dengan polosnya aku bertanya "aini, kamu anak yang punya panti asuhan ini bukan?". kulihat raut wajahnya tak sedikit punberubah, keceriaan itu masih menggandrungi wajahnya yang manis "Bukan koq kak, aku anak yatim piatu". Saat itu pula aku merasa bersalah, dan aku tak ingin mengorek identitasnya lebih dalam, karena aku tau bahwa itu akan membuatnya merasa terpinggirkan. Tiba-tiba suara lembut itu membuyarkan lamunanku
4 Responses
  1. armer Says:

    wah music favorit qt sama ya yaitu Nasyid,,.
    kalau q paling suka edcoustic...
    ehm mga persahabatn qt sllalu mndpt ridho dr Alloh SWT...
    n ukhuwah islamiah qt slalu terjaga,,,
    add fb q ya byr tmbh akrab ukhuwah qt..almtnya.
    vya_yovy@YAHOO.CO.ID


  2. Anonim Says:

    Subhanallah. salam Ukhuwah. kemarin ikut kumpul di blogor yah.


  3. Anonim Says:

    @ rangeradit....yg u maksud blognya cpa?


  4. @ ka amer :: kakak.. baca blog baru aku ya

    @ ka rangeradith :: Iya kak.. n_n

    @ anonim :: syukron udda coment


Posting Komentar

Komentarin postingan Nike yuuu..
Sebaik-baiknya orang, yang komentarin blognya nike *sesat.com