Nike as kekee
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokah

Kawan, pernahkah kalian merasa benar-benar bersalah setelah melakukan satu kesalahan yang sebetulnya tidak begitu fatal? Atau apakah kalian pernah melihat kesalahan orang lain hanya dari sudut pandang kalian? Pernahkah kalian menjudge orang lain "buruk" hanya karena fokus pada kesalahannya dan tidak bisa toleran?
Hmm..
Terkadang hidup itu rumit untuk kita fahami..
menurut Nike (Masih menurut Nike lho..!)
Hidup itu seperti secarik kertas..
Ketika ada 1 titik hitam yang jatuh menghias di ujung atau central kertas, kita justru akan fokus untuk melihat noda itu..
Sedangkan disekelilingnya masih putih..
Apa kita tidak bs menghapusnya?



Selanjutnya...

Nike as kekee
Genggam aku dalam keterbatasanku..
Bukankah aku dapat memberi pelajaran padamu?
Papah langkahku dengan nuranimu..
Karena dariku kau akan belajar bagaimana bersyukur
Aku tidak berharap untuk kalian kasihani
Tapi, bantu aku dalam meminimalisir kekurangan ini
Hargailah aku..
Karya : Nike Andini

Sepenggal puisi, hanya beberapa baris..
Tak mampu kuungkapkan..
Tanganku kaku untuk meletakkan jemari diantara tuts-tuts barisan di keyboard
Haaah, seharusnya aku lebih banyak bersyukur.. 
Apakah Allah ingin menegurku atas kelalaianku?
Waktu menghentakkan detik menjadi menit.. Dan menit berlalu menjadi serpihan jam..
Semuanya mengisahkan tentang sepenggal kehidupan..
Bergulir mengikuti alur rencanaNya
Kita tak akan pernah tau apa yang selanjutnya terjadi, tapi yakinlah, kehidupan kita merupakan suatu "KEPASTIAN"
Dimana semuanya akan berjalan sesuai yang tertulis menurutNya

"KESAL"
Hanya kata itu yang memenuhi fikiranku beberapa menit yang lalu
Bagaimana tidak?
Karena sebuah alasan tertentu (read: ngambil laptop yang rusak), Nike harus menempuh perjalanan Tangerang-Bogor yang begitu menghabiskan materi (hehehe), tenaga dan waktu..
Ternyata eh ternyata, pas udah nyampe di Bogor, laptopnya belum bener..
Padahal tuh ya, hari jum'atnya Nike sms sampe 3x ke Abangnya buat nanyain bagaimana keadaan si soulmate
(Nike menamai laptopku itu "soulmate").. Dan ga dibales
Positive thinking : yaa, mungkin udah selesai

Menyadari bahwa apa yang terjadi tak sesuai yang direncanakan, rasanya ingin menelan pil NaOH (Lho?)
Oh Tuhaaan, kenapa gak dari kemarin-kemarin aja sih bilang belom dibenerin? Heuh.. #esmosi jiwa ceritanya
Padahal rencananya, minggu ini cuma pengen ongkang-ongkang kaki di kostan..
Nikmati weekend
  
Dasar si Abang tukang laptop, ngerjain aja ceritanya..
Nike as kekee
Lihatlah langit

Betapa engkau akan temukan banyak warna didalamnya
Biru dikala cerah
Jingga di kala terbit surya
Memerah dikala senja
Kelabu di mendungnya malam
Dan pekat hitam dikala malam

Begitu berbeda.. banyak warna
Namun yang satu tidak mengotori lainnya
Kesemuanya memadu dalam layar yang mengangkasa

Lihatlah indahnya
Ketika jingga perlahan naik, ditemani putih lembutnya awan
Dalam hamparan biru yang tak berujung


Bahkan mendungpun, ketika sore ini menjelang. Aku lihat dia mengiringi kepergian mentari, begitu menawan


Semua tidak sewarna, namun tidak berakhir dalam ketidak harmonian
Semuanya menjadi satu dalam keindahan


Bukankan semestinya itulah perbedaan?
Bukan saling menggusur, bukan saling mengusir, tetapi saling mengisi dan melengkapi
Pun begitu dalam persahabatan.. Tak kenal siapa mereka, pasti berbeda dengan kita.
Janganlah hanya berkumpul putih dengan putih, hitam dengan hitam.
tapi bertemulah..
maka akan kau dapatkan kelabu, warna baru, pengalaman baru, perasaan baru dan pelajaran baru tentang kehidupan.

Bukalah hatimu...
Biarkan banyak warna yang mengisinya, namun tetaplah jaga putihmu
Membaurlah... Karena banyak warna itu indah..
Dan tidak ada pelangi jika hanya satu warna

Selanjutnya...

Nike as kekee
Air Mata Rasulullah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Selanjutnya...
Nike as kekee
Bismillahirrahmanirrahim..
Ucap syukurku tiada terkira kehadirat Allah Subhana Wa Ta'ala..
Nikmatnya padaku, cukup jelas dan tak dapat diungkapkan dengan kata-kata..
Jika lautan digunakan sebagai tinta, maka kita tidak akan pernah cukup untuk menggambarkan seberapa luas cintaNya..
Dan memang, kitalah yang kurang mensyukurinya..

25 November kemarin..
Yaaa.. lelah, letih lesu dan "L" lainnya mendera
Perjalanan Tangerang-Bogor serasa 3x dari perjalanan biasanya..
Panas, pengap.. aaaah, tidak dapat Nike ungkapkan.. yang jelas saat itu Nike letih..
Tiba-tiba pemuda yang duduk tepat didekat pak Supir mempersilahkan Nike untuk duduk..
Aiiiih, akhirnya..... Saya pun dengan senang hati, menerimanya..

Dan, tahukah kawan?
Saat itu pula, seluruh lelah juga letihku menguap.. Entah kemana..
Bukan karena Nike dapet tempat duduk..
Bukan juga karena pemuda itu memberikan saya senyum #apacoba?
Bukan.. Bukan..

Tapi, Pengemudi bis itu.. Yaa, pengemudi bis itu..
Suara batuknya membuat Kesadaran Nike berpaling, menggerakan sensor-sensor inderaku untuk melihat secara langsung ke sumber suara..

 Selanjutnya...
Nike as kekee
Sumber :: Ka Adit

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini ? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Namun ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari sinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.


Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Selanjutnya...
Nike as kekee
Yaa..
Komputer, Kalkulator dan sepucuk do'a yang mengantarku melewati pagi ini..
Bismillah.. ^_^

Semoga hari ini menjadi tirai awal yang membuka kebahagiaan..

Masa lalu..
Cepatlah berlalu..
Langkahku, hanya untuk masa depan..
Biarkan memoriam itu memecah keheningan hati dan berjalan melintasi alam yang berbeda..
Hingga pada suatu hari, aku akan tertawa mengingat masa-masa itu..
Aku bahagia menjadi remaja..
Hidupku tidak datar lagi seperti dulu..
Plan untukku masih bergelayut dalam alam sadarku..
Semoga

Nike as kekee

 Hari ini, 18 November 2011
Maybe, menurut kalian ini hari yang sama seperti kemarin..
Tapi tidak denganku.. Karena tepat 18 tahun yang lalu, aku dilahirkan secara normal dan tidak kekurangan apapun oleh ibuku tercinta. Itu artinya, tanggal ini bersejarah dooong buat Nike.. secara, untuk pertama kalinya menghirup nafas didunia.. Untuk pertama kalinya menatap dunia yang akan sementara aku singgahi setelah alam rahim..

Delapan belas..
Delapan belas..
Delapan belas..
Satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. halaaaaah, ternyata benar, aku udah gede..
Aku udah bukan bocah lagi..
Dipenghujung teenager..
Excited..
Kaget..
Bangga..
Shock..
Aaaaah lebaaay..
Menurutku lebay itu wajar karena Bagi orang Indonesia, alay dan lebay adalah tranformasi setelah anak-anak menuju kedewasaan.. #hahahapasih, jadi ga nyambung nih si Nike..

Okey.. Okey.. Okey..
To the point..
Aku hanya shock karena perasaan yang sedikit tidak rela kehilangan sweet seventeenku.. Jadi gini deh..
Ih, kalian ngerasain gini ga sih? Was-was tauuuk..
Harusnya aku tahu dan mempersiapkan bahwa masa ini pasti akan datang jika Allah Subhana wa ta’ala menghendaki.. ^_^



Apakah kalian tau apa artinya itu?
Menurutku, bertambahnya umur bukan suatu hal yang terlalu membahagiakan.. Kenapa? Aku punya alas an-alasan tertentu:

Selanjutnya...
Nike as kekee
AYO LEBIH PEDULI !

Penumpang kereta rel listrik (krl) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong jenasah anak, khaerunisa (3 thn).

Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di stasiun tebet, supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan setiabudi. Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya rp 10.000,- per hari. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di cikini itu. (Masya Allah.. jika diliat dari kehidupan Nike skr, Nike sunggu beruntung)
Selanjutnya...