Dalam rel perjalanan, Mozaik kehidupan akan mengikuti kemanapun engkau pergi. Dan Dia Yang Maha Menghidupkan telah merancangnya sedemikian hebat dan selalu terselip hikmah dalam rangkaian sisi puzzle kehidupan. Tepat, tidak pernah meleset. Itulah hidup.
“Tuk.. Tuk.. Tuk.. Tuk..” Sedari tadi hanya ketukan keyboard yang menghentak mengalahkan dentingan waktu yang berulir.
Diujung sana, perempuan berkacamata membalas panggilan chat dari sahabatnya. Membicarakan hal yang.. entahlah – tidak ada habisnya karena terlalu banyaknya topik pembahasan yang telah mereka lewati.
“Keke, tidur..! Udah malem, dari tadi facebook-an mulu” Seru mama membuyarkan konsentrasiku.
“Iya ma, bentar lagi. Lagi seru nih” Sahutku. Jelas, sama sekali tidak ingin terusik.
Tak ayal, fikiranku melayang ke beberapa bulan yang lalu, saat pertama kali berkenalan dengan sahabatku itu. Ya.. Aku dan Sri Nurwindari yang biasa kupanggil Dek Sri karena usia yang terpaut dua tahun dibawahku, telah mencatat lembaran-lembaran persahabatan dalam sketsa terindah. Dan Dumay-lah (Dunia Maya lho) tempat dimulainya cerita itu. Kurasakan aura kekaguman saat pertama kali mengenal dia. Kubaca betul-betul mengenai dirinya di info yang tersedia dalam facebook. Seketika, merayaplah keirianku yang dibalut rapih oleh insting keingintahuan.
“Hmmh, Dia yang masih muda, dia yang memiliki visi hidup yang baik dan dia yang memiliki ilmu agama yang diatas rata-rata anak seusianya. Hebat sekali anak ini” Bisikku lirih, selirih hembusan angin di pantai senja. Itu semua tak bisa kupungkiri. Ingin ku mengenalnya lebih jauh. Berbagi mengenai hal-hal yang masih belum bisa kufahami. Ku-klik form ingin berteman dengannya. Beberapa hari kemudian, dia menerima pertemanannya. Oh Senangnyaaa..
“Cukuplah orang mengetahui, bahwa aku adalah seorang muslimah yang tak ingin mati dalam keadaan jahiliyah karena tak ada bai'at dipundaknya, muslimah yang ingin dimana terdapat 10000 orang berjuang aku termasuk didalamnya, 1000 orang berkorban aku adalah salah satunya, 100 orang bertahan aku tetap salah satu diantaranya, 10 orang tersisaa aku tetap disana, hingga tinggal 1 orang mujahidah aku lah orangnya”. Itu sekilas hal yang bisa mewakili dirinya yang tercantum dalam form “Mengenai Saya”. Subhanallah. Segera kusadur kata-katanya, dan kubuat note, tidak lupa mencantumkan sumbernya dan men-tag dia.
Woow, dia merespon note-ku. Obrolan yang berawal dari kometar dalam note, berganti ke inbox. Finally, kita tukeran Nomor Ponsel.
Begitu banyak yang kita share, termasuk visi dan misi hidup kita. Ternyata kita memiliki banyak sekali kemiripan, termasuk dalam hal dakwah. Dikutip dari Qur’an Surat Ali-Imron ayat 104. “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan itulah orang-orang yang beruntung”
Tidak pernah bosan untuk menanyakan kabar, berbagi cerita, dan membicarakan mengenai dunia islam. Lebih dari itu, Aku telah menganggapnya adik sendiri, walaupun pembicaraan kita hanya berlangsung lewat sms ataupun facebook. Dengan bismillah, kita berusaha mewujudkan bersama salah satu misi kita untuk mengembangkan dakwah lewat facebook. Bukti nyata, Alhamdulillah banyak respon positif yang kita petik dari beberapa page dakwah yang kita rilis. Hanya beberapa hal yang ingin kita capai. Cukup menjemput ridho Allah Subhana Wa Ta’ala dengan memenuhi salah satu seruan-Nya untuk menyeru kepada kebajikan dan berusaha menjadi perantara seseorang untuk menjemput hidayah-Nya.
“Kakak bisa bantu dek?”. Tiba-tiba dek Sri menodongku dengan pertanyaan itu.
“Tafadhol dek, insyaAllah selama Nike mampu”.
Dia menceritakan tentang apa yang dialaminya akhir-akhir ini. “Kita gencarkan program dakwah lewat sms yuk kak. Banyak yang kirim message ke dek kalo mereka jarang buka facebook dan berharap adanya pencerahan lewat sms”
“InsyaAllah dek, with all smile that i’ve”. Aku menyetujuinya.
“Kalau yang berminat, cukup kirim ke inbox facebook kita aja ka. Formatnya Nama#NO HP#Kota, tapi disananya kita tulis khusus akhwat. Nanti dek coba share di page kita ya ka.” Jawabnya lewat sms dengan e-mote senyum diakhirnya.
Sejujurnya, setengah hati Aku menyetujui idenya. Bukan karena Aku tak punya pulsa (hehehe) tapi karena Aku merasa belum cukup ilmu untuk bertindak sejauh itu. Namun semangat Dek Sri terus memompaku dan itu membuatku yakin bahwa Aku pasti bisa.
Dan kata-kata ulama itu kini dengan nyata terealisasikan dalam hidupku. Beragam respon positif mengenai program dakwah lewat sms membanjiri inbox-ku. Alhamdulillah, banyak sisi baik yang bisa Aku petik. Mulai dari pertemanan yang semakin meluas dan ilmu yang terus bertambah. Kenapa? karena program kita bersifat timbal balik. Selain kita yang memberi kata-kata motivasi, ternyata banyak dari mereka yang membalas dengan kata-kata yang luar biasa dahsyatnya.
“Ana Uhibbuki Fillah ka” Diujung line chat itu, sahabat yang kini kuanggap adik sendiri membuatku bahagia dengan pernyataannya.
“Love you more, ‘cause Allah too, dek. How much that i lucky to know you, my sister” Jawabku dengan senyum yang mengembang.
“Tanpa kakak, Akupun ga berani. Makasih ya udah jadi motor dalam program-program kita.” Jawabnya dengan e-mote pelukan dibelakangnya.
Diujung pembicaraan, satu sama lain berjanji untuk bertemu di dunia nyata. And i really it can be realize.. Aamiin.. Kutuangkan ceritaku dalam cerpen yang kini kawan-kawan baca. The title is : Sisterhood’s bond of Facebook, Artinya Ikatan Persaudaraan di Facebook.
Alhamdulillah.. ternyata dari banyaknya pro kontra mengenai kebaikan facebook, Nike dan Dek Sri, mungkin juga beberapa sahabat facebook-ers lainnya setuju bahwa segala sesuatu bergantung dengan niat yang akan kita jalani. InsyaAllah, semoga niat ini tidak pernah pudar. Semakin banyak fasilitas dan media untuk menyerukan kebaikan.
Diujung do’aku. Ya Allah.. ikatlah kami dengan ikatanMu yang kuat. Biarkan ukhuwah ini tetap tersimpul erat. Aku titipkan saudaraku padaMu . Buat dia tersenyum ketika dia menangis. Tegarkan dia saat dia rapuh. Buat dia semangat saat asanya mulai pudar. Kutitipkan dia padaMu, karena Aku tahu bahwa dia takkan mampu hidup tanpaMu. Untuk setiap waktu yang mengalir. Kuucapkan terimakasih. Untuk setiap nafas yang terhembus. Kupanjatkan syukur. Alhamdulillah..
Diujung sana, perempuan berkacamata membalas panggilan chat dari sahabatnya. Membicarakan hal yang.. entahlah – tidak ada habisnya karena terlalu banyaknya topik pembahasan yang telah mereka lewati.
“Keke, tidur..! Udah malem, dari tadi facebook-an mulu” Seru mama membuyarkan konsentrasiku.
“Iya ma, bentar lagi. Lagi seru nih” Sahutku. Jelas, sama sekali tidak ingin terusik.
Tak ayal, fikiranku melayang ke beberapa bulan yang lalu, saat pertama kali berkenalan dengan sahabatku itu. Ya.. Aku dan Sri Nurwindari yang biasa kupanggil Dek Sri karena usia yang terpaut dua tahun dibawahku, telah mencatat lembaran-lembaran persahabatan dalam sketsa terindah. Dan Dumay-lah (Dunia Maya lho) tempat dimulainya cerita itu. Kurasakan aura kekaguman saat pertama kali mengenal dia. Kubaca betul-betul mengenai dirinya di info yang tersedia dalam facebook. Seketika, merayaplah keirianku yang dibalut rapih oleh insting keingintahuan.
“Hmmh, Dia yang masih muda, dia yang memiliki visi hidup yang baik dan dia yang memiliki ilmu agama yang diatas rata-rata anak seusianya. Hebat sekali anak ini” Bisikku lirih, selirih hembusan angin di pantai senja. Itu semua tak bisa kupungkiri. Ingin ku mengenalnya lebih jauh. Berbagi mengenai hal-hal yang masih belum bisa kufahami. Ku-klik form ingin berteman dengannya. Beberapa hari kemudian, dia menerima pertemanannya. Oh Senangnyaaa..
“Cukuplah orang mengetahui, bahwa aku adalah seorang muslimah yang tak ingin mati dalam keadaan jahiliyah karena tak ada bai'at dipundaknya, muslimah yang ingin dimana terdapat 10000 orang berjuang aku termasuk didalamnya, 1000 orang berkorban aku adalah salah satunya, 100 orang bertahan aku tetap salah satu diantaranya, 10 orang tersisaa aku tetap disana, hingga tinggal 1 orang mujahidah aku lah orangnya”. Itu sekilas hal yang bisa mewakili dirinya yang tercantum dalam form “Mengenai Saya”. Subhanallah. Segera kusadur kata-katanya, dan kubuat note, tidak lupa mencantumkan sumbernya dan men-tag dia.
Woow, dia merespon note-ku. Obrolan yang berawal dari kometar dalam note, berganti ke inbox. Finally, kita tukeran Nomor Ponsel.
Begitu banyak yang kita share, termasuk visi dan misi hidup kita. Ternyata kita memiliki banyak sekali kemiripan, termasuk dalam hal dakwah. Dikutip dari Qur’an Surat Ali-Imron ayat 104. “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan itulah orang-orang yang beruntung”
Tidak pernah bosan untuk menanyakan kabar, berbagi cerita, dan membicarakan mengenai dunia islam. Lebih dari itu, Aku telah menganggapnya adik sendiri, walaupun pembicaraan kita hanya berlangsung lewat sms ataupun facebook. Dengan bismillah, kita berusaha mewujudkan bersama salah satu misi kita untuk mengembangkan dakwah lewat facebook. Bukti nyata, Alhamdulillah banyak respon positif yang kita petik dari beberapa page dakwah yang kita rilis. Hanya beberapa hal yang ingin kita capai. Cukup menjemput ridho Allah Subhana Wa Ta’ala dengan memenuhi salah satu seruan-Nya untuk menyeru kepada kebajikan dan berusaha menjadi perantara seseorang untuk menjemput hidayah-Nya.
“Kakak bisa bantu dek?”. Tiba-tiba dek Sri menodongku dengan pertanyaan itu.
“Tafadhol dek, insyaAllah selama Nike mampu”.
Dia menceritakan tentang apa yang dialaminya akhir-akhir ini. “Kita gencarkan program dakwah lewat sms yuk kak. Banyak yang kirim message ke dek kalo mereka jarang buka facebook dan berharap adanya pencerahan lewat sms”
“InsyaAllah dek, with all smile that i’ve”. Aku menyetujuinya.
“Kalau yang berminat, cukup kirim ke inbox facebook kita aja ka. Formatnya Nama#NO HP#Kota, tapi disananya kita tulis khusus akhwat. Nanti dek coba share di page kita ya ka.” Jawabnya lewat sms dengan e-mote senyum diakhirnya.
Sejujurnya, setengah hati Aku menyetujui idenya. Bukan karena Aku tak punya pulsa (hehehe) tapi karena Aku merasa belum cukup ilmu untuk bertindak sejauh itu. Namun semangat Dek Sri terus memompaku dan itu membuatku yakin bahwa Aku pasti bisa.
Berniatlah yang baik, niscaya engkau akan senantiasa baik selama engkau berniat baik (Imam Ahmad Bin Hambal)
Dan kata-kata ulama itu kini dengan nyata terealisasikan dalam hidupku. Beragam respon positif mengenai program dakwah lewat sms membanjiri inbox-ku. Alhamdulillah, banyak sisi baik yang bisa Aku petik. Mulai dari pertemanan yang semakin meluas dan ilmu yang terus bertambah. Kenapa? karena program kita bersifat timbal balik. Selain kita yang memberi kata-kata motivasi, ternyata banyak dari mereka yang membalas dengan kata-kata yang luar biasa dahsyatnya.
“Ana Uhibbuki Fillah ka” Diujung line chat itu, sahabat yang kini kuanggap adik sendiri membuatku bahagia dengan pernyataannya.
“Love you more, ‘cause Allah too, dek. How much that i lucky to know you, my sister” Jawabku dengan senyum yang mengembang.
“Tanpa kakak, Akupun ga berani. Makasih ya udah jadi motor dalam program-program kita.” Jawabnya dengan e-mote pelukan dibelakangnya.
Diujung pembicaraan, satu sama lain berjanji untuk bertemu di dunia nyata. And i really it can be realize.. Aamiin.. Kutuangkan ceritaku dalam cerpen yang kini kawan-kawan baca. The title is : Sisterhood’s bond of Facebook, Artinya Ikatan Persaudaraan di Facebook.
Alhamdulillah.. ternyata dari banyaknya pro kontra mengenai kebaikan facebook, Nike dan Dek Sri, mungkin juga beberapa sahabat facebook-ers lainnya setuju bahwa segala sesuatu bergantung dengan niat yang akan kita jalani. InsyaAllah, semoga niat ini tidak pernah pudar. Semakin banyak fasilitas dan media untuk menyerukan kebaikan.
Diujung do’aku. Ya Allah.. ikatlah kami dengan ikatanMu yang kuat. Biarkan ukhuwah ini tetap tersimpul erat. Aku titipkan saudaraku padaMu . Buat dia tersenyum ketika dia menangis. Tegarkan dia saat dia rapuh. Buat dia semangat saat asanya mulai pudar. Kutitipkan dia padaMu, karena Aku tahu bahwa dia takkan mampu hidup tanpaMu. Untuk setiap waktu yang mengalir. Kuucapkan terimakasih. Untuk setiap nafas yang terhembus. Kupanjatkan syukur. Alhamdulillah..
gut eksperien.. :D subhanallah, faceook luarbiasa manfaatnya jika dg niat dan cara seperti itu.. ^^
Hehehe.. iya ka.. alhamdulillah.. ^_^
Excited bgt setelah ngejalaninnya